7 Perbedaan SSD dan HDD dari Cara Kerja, Komponen, Kecepatan serta Harga

JAKARTA - SSD dan HDD merupakan software penyimpanan pada perangkat laptop maupun PC. Dalam pengoperasiannya terdapat beberapa hal yang berbeda dari kedua komponen ini.

Saat ini laptop dan PC sudah mulai banyak yang beralih ke SSD dan meninggalkan HDD. Pergeseran ini disebabkan karena kinerja SSD yang lebih mumpuni ketimbang HDD.

Baca juga : Ini Beda SanDisk Extreme dan Extreme Pro Portable SSD

SSD (Solid State Drive) merupakan inovasi penyimpanan data terbaru yang bekerja menggunakan chip memory yang tertanam dalam PC atau laptop.

Sedangkan HDD (Hard Disk Drives) merupakan hardware yang berupa piringan cakram yang bergerak untuk memproses data yang akan disimpan.

Sementara untuk perbedaan SSD dan HDD adalah sebagai berikut :

1. Cara Kerja

Seperti yang telah dijelaskan di atas, cara kerja SSD yang berupa chip ini dapat memproses data yang akan disimpan dengan sistem digital. Sementara HDD masih menggunakan piringan cakram.

Dari segi cara kerja SSD terbilang lebih efektif karena sistem prosesnya dengan transfer partikel dalam chip sehingga tidak ada jeda. Dalam sistem HDD yang membaca file dalam satu gerakan piringan membuat akan terdapat jeda dalam prosesnya.

2. Kecepatan

Karena tidak ada jeda dalam cara kerjanya, sudah pasti akan membuat SSD lebih cepat ketoimbang HDD. Diketahui SSD memiliki performa baca dan tulis data yang 25-100 kali lipat lebih cepat.

3. Ketahanan

SSD yang tidak memiliki komponen bergerak seperti cakram untuk menyimpan data membuat komponen ini lebih tahan terhadap guncangan ketimbang HDD. Sedangkan HDD justru lebih rawan akan mengalami kerusakan komponen dan kehilangan data.

Baca juga : 4 Perbedaan SSD SATA dan NVME yang Wajib Diketahui

4. Konsumsi Energi

Karena chip yang digunakan SSD tidak perlu operasi mekanik, membuat komponen ini jauh lebih hemat listrik ketimbang HDD yang memproses data menggunakan sistem mekanik.

5. Kapasitas

Dalam hal kapasitas, HDD lebih unggul karena pada umumnya komponen ini dapat menampung data sebesar 500 GB, sementara kapasitas maksimal dapat mencapai 2,1 TB.

Untuk SSD hanya memiliki kapasitas 128 GB hingga 256 GB di pasaran, kapasitas tersebut sebenarnya dapat di upgrade namun perlu biaya tambahan.

6. Batas Usia

Menurut perkiraan batas usia SSD dapat mencapai 10 tahun. Hal ini karena SSD punya sistem Terabytes Written (TBW) yang membuat komponen lebih awet dan juga dapat memprediksi kapan SSD mengalami penurunan kualitas.

Sedangkan HDD sebenarnya juga memiliki sistem yang hampir sama bernama Mean Time Between Failure (MTBF). Namun teknologi ini tidak dapat memprediksi HDD mengalami penurunan kualitas. Sehingga diperkirakan usia perangkat ini hanya bertahan selama 3 sampai 5 tahun saja.

7. Harga

Dengan kualitas yang diberikan tak heran bila harga SSD jauh lebih mahal. Karena dengan harga Rp 600 ribu pengguna hanya mendapat SSD berkapasitas 256 GB, dengan harga yang sama telah bisa mendapatkan HDD berkapasitas 1TB.

Itulah perbedaan SSD dan HDD. Dalam perbedaan tersebut dapat dimengerti mengapa teknologi laptop dan PC saat ini lebih memilih beralih. Karena SSD memang lebih unggul dari segi kualitas meskipun masih kalah dari segi kapasitas.