Elon Musk Janjikan Kreator Konten Cuan Twitter Lebih Besar dari YouTube
loading...
A
A
A
Jadi, tawaran yang diberikan oleh Elon Musk dengan Twitter mau tidak mau harus jauh lebih baik. Untuk gambaran, bayaran terendah adalah Rp24.000 per 1.000 view. Jadinya Elon Musk harus mengeluarkan uang sebesar Rp26.400.
Sebenarnya angka itu memang cukup menarik. Paul Tassi, senior kontributor dari Forbes malah mengatakan ide itu merupakan ide yang paling faktual dan bisa direalisasi dibanding ide-ide gila Elon Musk lain buat Twitter.
"Sebenarnya ide ini adalah yang paling bisa direalisasi. Hanya saja Twitter tidak punya latar belakang yang baik dengan unggahan video.
Berbeda dengan YouTube, Twitter memang tidak punya tampilan yang sangat mendukung untuk unggahan video. Kebanyakan video yang ditampilkan hanya berdurasi singkat dan kualitas rendah.
Hal itu yang kemudian coba diperbaiki Elon Musk dengan menghadirkan akun centang biru berbayar. Setiap pemilik akun centang biru berbayar bisa mengunggah video yang panjang dengan kualitas tinggi maksimal 1080p. Bahkan video itu bisa dimonetisasi.
"Masalahnya adalah secara infrastruktur Twitter butuh kerja keras untuk mencuri perhatian kreator konten," jelas Paul Tassi.
Masalahnya semakin rumit karena di tangan Elon Musk ribuan karyawan Twitter justru sudah ditendang. Bukan tidak mungkin karyawan tersebut merupakan staf bagian teknis.
Hal rumit lainnya adalah pendapatan iklan yang dijadikan modal untuk berbagi cuan dengan kreator konten. YouTube dikenal murah hati karena mau berbagi 45 persen hasil pendapatan iklan mereka dengan para Youtuber.
Sebenarnya angka itu memang cukup menarik. Paul Tassi, senior kontributor dari Forbes malah mengatakan ide itu merupakan ide yang paling faktual dan bisa direalisasi dibanding ide-ide gila Elon Musk lain buat Twitter.
"Sebenarnya ide ini adalah yang paling bisa direalisasi. Hanya saja Twitter tidak punya latar belakang yang baik dengan unggahan video.
Berbeda dengan YouTube, Twitter memang tidak punya tampilan yang sangat mendukung untuk unggahan video. Kebanyakan video yang ditampilkan hanya berdurasi singkat dan kualitas rendah.
Hal itu yang kemudian coba diperbaiki Elon Musk dengan menghadirkan akun centang biru berbayar. Setiap pemilik akun centang biru berbayar bisa mengunggah video yang panjang dengan kualitas tinggi maksimal 1080p. Bahkan video itu bisa dimonetisasi.
"Masalahnya adalah secara infrastruktur Twitter butuh kerja keras untuk mencuri perhatian kreator konten," jelas Paul Tassi.
Masalahnya semakin rumit karena di tangan Elon Musk ribuan karyawan Twitter justru sudah ditendang. Bukan tidak mungkin karyawan tersebut merupakan staf bagian teknis.
Hal rumit lainnya adalah pendapatan iklan yang dijadikan modal untuk berbagi cuan dengan kreator konten. YouTube dikenal murah hati karena mau berbagi 45 persen hasil pendapatan iklan mereka dengan para Youtuber.