Elon Musk Janjikan Kreator Konten Cuan Twitter Lebih Besar dari YouTube

Selasa, 15 November 2022 - 06:00 WIB
loading...
Elon Musk Janjikan Kreator...
Elon Musk yakin cuan buat kreator konten dari Twitter bisa mengalahkan dari yang diberikan YouTube. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Elon Musk , punya banyak segudang ide untuk mengubah Twitter jadi lebih baik dan menarik. Setelah menjual akun centang biru dengan harga USD8 atau seharga Rp123.000-an, salah satu orang terkaya di dunia itu kini ingin membayar kreator konten jauh lebih mahal dibanding yang diberikan YouTube.

Tidak bisa dipungkiri, saat ini YouTube memang jadi tempat yang menggoda buat para kreator konten untuk mendapatkan cuan. Meski di setiap negara YouTube menerapkan kebijakan yang berbeda, tetap saja pertumbuhan kreator konten di YouTube merupakan yang terbesar saat ini.

Hal itulah yang ingin coba dibajak oleh Elon Musk melalui Twitter . Dia bahkan berjanjin akan memberikan bayaran yang lebih besar dibanding YouTube.

"Kita bisa mengambil banyak kreator konten yang menganggap bikin konten di YouTube keren dengan cara mau enggak bikin konten di Twitter dengan bayaran 10 persen lebih besar," ucap Elon Musk.

Lalu berapa sebenarnya bayaran yang diterima oleh kreator konten di YouTube? YouTube sendiri membayar para YouTuber beradasarkan revenue per mille (RPM) rate atau tingkat pendapatan per seribu tontonan.

Jadi, para kreator dibayar per 1.000 view. Nah, jumlahnya sendiri sangat beragam. Ini tergantung dari jenis konten yang dibuat oleh kreator, juga profil penonton mereka.

RPM penonton channel gaming bisa jadi lebih kecil dibandingkan penonton channel otomotif. Sementara RPM di Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan RPM di Amerika.

Baca juga : Balai Lelang Mobil AUKSI Makin Menggurita, Kini Hadir di Surabaya

Elon Musk Janjikan Kreator Konten Cuan Twitter Lebih Besar dari YouTube


Kreator seperti Joshua Mayo mengatakan bahwa RPM-nya naik dari USD6 (Rp92.000) di Oktober 2021 menjadi USD29,30 (Rp452.000) pada Oktober 2022. Tapi, tidak semua kreator seberuntung Joshua Mayo. Ada juga yang mendapatkan hanya USD1.61 (Rp24.000) per 1.000 view.

Jadi, tawaran yang diberikan oleh Elon Musk dengan Twitter mau tidak mau harus jauh lebih baik. Untuk gambaran, bayaran terendah adalah Rp24.000 per 1.000 view. Jadinya Elon Musk harus mengeluarkan uang sebesar Rp26.400.

Sebenarnya angka itu memang cukup menarik. Paul Tassi, senior kontributor dari Forbes malah mengatakan ide itu merupakan ide yang paling faktual dan bisa direalisasi dibanding ide-ide gila Elon Musk lain buat Twitter.

"Sebenarnya ide ini adalah yang paling bisa direalisasi. Hanya saja Twitter tidak punya latar belakang yang baik dengan unggahan video.

Berbeda dengan YouTube, Twitter memang tidak punya tampilan yang sangat mendukung untuk unggahan video. Kebanyakan video yang ditampilkan hanya berdurasi singkat dan kualitas rendah.

Hal itu yang kemudian coba diperbaiki Elon Musk dengan menghadirkan akun centang biru berbayar. Setiap pemilik akun centang biru berbayar bisa mengunggah video yang panjang dengan kualitas tinggi maksimal 1080p. Bahkan video itu bisa dimonetisasi.

Baca juga : Tempat Latihan Pergi ke Bulan, Pulau di Spanyol Ini Diserbu Astronot dan Wisatawan

Elon Musk Janjikan Kreator Konten Cuan Twitter Lebih Besar dari YouTube


"Masalahnya adalah secara infrastruktur Twitter butuh kerja keras untuk mencuri perhatian kreator konten," jelas Paul Tassi.

Masalahnya semakin rumit karena di tangan Elon Musk ribuan karyawan Twitter justru sudah ditendang. Bukan tidak mungkin karyawan tersebut merupakan staf bagian teknis.

Hal rumit lainnya adalah pendapatan iklan yang dijadikan modal untuk berbagi cuan dengan kreator konten. YouTube dikenal murah hati karena mau berbagi 45 persen hasil pendapatan iklan mereka dengan para Youtuber.

Hal itu yang sulit ditiru oleh Twitter. Pasalnya kepemimpinan Elon Musk di sosial media berlogo burung biru itu justru membuat banyak perusahaan global menahan diri untuk beriklan.

Berbagai perusahaan otomotif dunia seperti General Motors, Stellantis, Audi, hingga Volkswagen bahkan telah memutuskan tidak beriklan di Twitter. Tidak hanya sektor otomotif, bidang lainnya seperti maskapai penerbangan United Airlines dan perusahaan pangan General Mills, juga memutuskan tidak memasang iklan di Twitter sampai gaya kepemimpinan Elon Musk terlihat arah jalannya.

Diduga personalitas dan gaya kepemimpinan Elon Musk jadi faktor yang membuat hal itu terjadi. Cara berbisnis Elon Musk yang penuh kejutan dianggap kurang cocok dengan bisnis sosial media.

"Elon Musk tidak bisa diragukan adalah sosok yang penuh kejutan. Dia sangat impulsif, terburu-buru, dan tidak bertanggung jawab, dan kerap melakukan perubahan drastis yang telah diterapkan, dia tidak berbuat banyak untuk mengubah persepsi itu," tulis Carbuzz.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Elon Musk Samakan Dirinya...
Elon Musk Samakan Dirinya dengan Buddha
X Dilaporkan Blokir...
X Dilaporkan Blokir Akun-akun Pengkritik Elon Musk
Video YouTube Pertama...
Video YouTube Pertama Berusia 20 Tahun telah Ditonton 355 Juta Kali
YouTube Akan Terjemahkan...
YouTube Akan Terjemahkan Bahasa secara Otomatis dengan AI
Elon Musk dan Tantangan...
Elon Musk dan Tantangan Etika dalam Gaming
Buntut Tarif Impor Baru,...
Buntut Tarif Impor Baru, Elon Musk dan Mark Zuckerberg Cs Rugi Rp3,48 Kuadriliun dalam Sehari
Hukum Tajam ke Bawah...
Hukum Tajam ke Bawah dan Tumpul ke Atas? Farel Tarek Sentil Lewat Sketsa Komedi
Reaksi Tanpa Batas!...
Reaksi Tanpa Batas! Metta Karuna Bikin Netizen Internasional Terpukau
Bukan Hanya Views! Ini...
Bukan Hanya Views! Ini Rahasia Metta Karuna Bangun Komunitas Setia
Rekomendasi
Menanti Serangan Balasan...
Menanti Serangan Balasan Pakistan ke India, Akankah Perang Nuklir Pecah?
Spesifikasi Jet Israel...
Spesifikasi Jet Israel yang Bombardir Houthi Yaman
Sederet Dugaan Pelanggaran...
Sederet Dugaan Pelanggaran Hukum dan HAM Kasus Mantan Pemain Sirkus OCI Temuan Kementerian HAM
Berita Terkini
Kualitas Udara Berbahaya...
Kualitas Udara Berbahaya 50.000 Warga Florida Diminta Tidak Keluar Rumah
Ajaib, Ilmuwan Temukan...
Ajaib, Ilmuwan Temukan Bakteri yang Bisa Menyalakan Lampu!
Daftar Kode Redeem Genshin...
Daftar Kode Redeem Genshin Impact 5.6 Mei 2025, Banjir Primogem dan Item Langka!
China Mulai Uji Coba...
China Mulai Uji Coba Fitur Face ID iPhone 18
Melatih Bicara dengan...
Melatih Bicara dengan Enterprise AI Learning Agent
Beragam Kejahatan kini...
Beragam Kejahatan kini Ada di TikTok, Ini Modusnya
Infografis
Empat Indikator Uni...
Empat Indikator Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved