Elon Musk Aktifkan Layanan Internet Starlink untuk Warga Iran

Sabtu, 24 September 2022 - 16:33 WIB
loading...
Elon Musk Aktifkan Layanan Internet Starlink untuk Warga Iran
CEO SpaceX Elon Musk mengaktifkan layanan broadband Starlink untuk rakyat Iran, setelah pemerintah Teheran membatasi akses warganya ke media sosial. Foto/thenasionalnews
A A A
WASHINGTON - Pendiri dan CEO SpaceX Elon Musk mengaktifkan layanan broadband Starlink untuk rakyat Iran, setelah pemerintah Teheran membatasi akses warganya ke media sosial. Langkah ini mendapat dukungan dari Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) kepada Starlink untuk memperluas layanan internet kepada warga Iran.

Starlink adalah sistem konstelasi satelit yang menggunakan satelit orbit rendah untuk menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi ke lokasi terpencil dan pedesaan. Pengguna yang mendaftar ke layanan menerima kit yang berisi parabola Starlink, router Wi-Fi, dan kabel.

Elon Musk mengatakan bahwa dia akan mengaktifkan layanan internet satelit perusahaan, Starlink, sebagai tanggapan atas tweet Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa Amerika Serikat mengambil tindakan untuk memajukan kebebasan internet dan arus bebas informasi untuk Iran.



}Menghadapi langkah-langkah ini, kami akan membantu memastikan rakyat Iran tidak terisolasi dan berada dalam kegelapan," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.

Menanggapi versi tweet dari pernyataan Blinken, Musk mengatakan: "Mengaktifkan Starlink ..." dikutip SINDOnews dari laman Thenationalnews, Sabtu (24/9/2022).
Elon Musk Aktifkan Layanan Internet Starlink untuk Warga Iran


Departemen Keuangan AS memberikan panduan yang diperbarui memberi wewenang kepada perusahaan SpaceX untuk menawarkan akses ke platform media sosial, layanan berbasis cloud, dan peta online. Langkah ini bertujuan untuk melawan upaya sensor dan pengawasan Iran setelah lebih dari 80 juta orang tak bisa mengakses WhatsApp dan Instagram.

Pemadaman internet dilakukan pemerintah Iran menyusul meletusnya protes nasional atas kematian Mahsa Amini, wanita berusia 22 tahun karena diduga tidak menutupi rambut dengan benar. NetBlocks melaporkan bahwa internet sebagian terhubung kembali pada Kamis malam tetapi pada hari Jumat itu mengalami kehilangan konektivitas skala nasional lagi.



Aktivis di Iran menyatakan keprihatinan tentang pemadaman internet yang meluas dan penduduk tidak dapat mengakses media sosial. Kelompok pemantau Internet NetBlocks mengatakan Instagram dan WhatsApp, dua alat komunikasi utama yang biasanya diizinkan Iran telah dibatasi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1410 seconds (0.1#10.140)