Daging Babi Mahal, 2 Negara Ini Aktif Mengonsumsi Daging Buaya
loading...
A
A
A
THAILAND - Kulit buaya biasanya selalu dimanfaatkan untuk dijadikan sepatu atau tas mewah. Namun, tahukah Anda bahwa daging buaya rutin dijadikan santapan di
beberapa negara?
Memakan daging buaya ternnyata bukan suatu hal baru. Bahkan menjadi bagian dari budaya di beberapa negara. Bagi mereka yang belum pernah memakan daging buaya, tentu makanan ekstrem dan aneh ini terlihat menjijikan. Nah, berikut adalah 2 negara yang aktif mengonsumsi daging buaya:
Thailand
Daging buaya yang dijual di gerai pinggir jalan di kota Bangkok. Foto: ist
Sejak pasokan daging babi menurun dan mahalnya harga daging babi, pemerintah Thailand mendukung masyarakat mengkonsumsi daging buaya. Pergantian konsumsi makanan ini membuat peningkatan prospek pendapatan bagi sejumlah pedagang dan peternak.
Menurut laporan media lokal Thailand, sekitar 20.000 ribu buaya dibantai untuk diambil dagingnya. Biasanya, daging buaya di Thailand diolah menjadi sup, digoreng atau bahkan dibakar.
Di Pad Thai yang merupakan street food paling populer di Thailand daging buaya disajikan dengan saus pedas, selada serta bawang panggang.
China
Olahan daging buaya goreng.
China juga memiliki kegemaran dalam mengkonsumsi makanan ekstrem dan aneh. Salah satunya daging buaya. Biasanya, makanan dari olahan buaya ini dapat ditemukan di restoran atau bahkan di jalanan/street food.
Ada banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat China untuk memasak daging buaya. Misalnya dengan cara direbus. Di pasar malam Shenyang, daging buaya dapat disajikan dengan cara digoreng dan dipanggang seperti sate.
Harga pertusuk sate daging buaya ini sekitar 30 yuan (Rp60 ribu). Sedangkan untuk dagingnya saja dijual dengan harga 129 yuan (Rp270 ribu) hingga 310 yuan (Rp650 ribu).
Nabillah Amanda Rahmawaty
beberapa negara?
Memakan daging buaya ternnyata bukan suatu hal baru. Bahkan menjadi bagian dari budaya di beberapa negara. Bagi mereka yang belum pernah memakan daging buaya, tentu makanan ekstrem dan aneh ini terlihat menjijikan. Nah, berikut adalah 2 negara yang aktif mengonsumsi daging buaya:
Thailand
Daging buaya yang dijual di gerai pinggir jalan di kota Bangkok. Foto: ist
Sejak pasokan daging babi menurun dan mahalnya harga daging babi, pemerintah Thailand mendukung masyarakat mengkonsumsi daging buaya. Pergantian konsumsi makanan ini membuat peningkatan prospek pendapatan bagi sejumlah pedagang dan peternak.
Menurut laporan media lokal Thailand, sekitar 20.000 ribu buaya dibantai untuk diambil dagingnya. Biasanya, daging buaya di Thailand diolah menjadi sup, digoreng atau bahkan dibakar.
Di Pad Thai yang merupakan street food paling populer di Thailand daging buaya disajikan dengan saus pedas, selada serta bawang panggang.
China
Olahan daging buaya goreng.
China juga memiliki kegemaran dalam mengkonsumsi makanan ekstrem dan aneh. Salah satunya daging buaya. Biasanya, makanan dari olahan buaya ini dapat ditemukan di restoran atau bahkan di jalanan/street food.
Ada banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat China untuk memasak daging buaya. Misalnya dengan cara direbus. Di pasar malam Shenyang, daging buaya dapat disajikan dengan cara digoreng dan dipanggang seperti sate.
Harga pertusuk sate daging buaya ini sekitar 30 yuan (Rp60 ribu). Sedangkan untuk dagingnya saja dijual dengan harga 129 yuan (Rp270 ribu) hingga 310 yuan (Rp650 ribu).
Nabillah Amanda Rahmawaty
(dan)