'Resep Maknyus' Supaya Koneksi Internet Tak Lagi Lemot
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak faktor yang menyebabkan internet lambat sehingga menjengkelkan para penggunanya. Mulai dari infrastruktur internet, interferensi jaringan, penggunaan data, traffic yang tinggi, faktor pemilihan perangkat dan kerusakan perangkat, adanya faktor pengganggu di dalam ruangan dan faktor lainnya.
(Baca juga: Telkomsel Hadirkan Teknologi VoLTE, Ini Merek Ponsel yang Bisa Menikmatinya )
Bahkan banyak yang percaya perlu trik mengutak-atik pengaturan pada handphone maupun laptop. Misalnya, mencabut dan memasang kembali kartu SIM, mode pesawat, mematikan jaringan sementara, mengubah pengaturan DNS, rutin me-reboot/restart perangkat router, dan masih banyak lainnya.
Dalam beberapa kasus, seperti adanya interferensi signal wireless memang butuh restart. Tetapi lambatnya kecepatan akses sebenarnya dipicu oleh faktor lain, sehingga trik seperti itu kurang membawa dampak yang berarti.
Selain itu, masih banyak yang menganggap perangkat jaringan adalah satu kesatuan dengan layanan internet atau layanan Internet Service Provider (ISP). "Padahal, perangkat jaringan dan layanan internet merupakan dua hal berbeda tapi melengkapi dan mendukung satu sama lain," kata Yoshia, Marketing Manager TP-Link Indonesia.
Jadi peran penting dari perusahaan penyedia perangkat jaringan, seperti TP-Link Indonesia, adalah dalam hal penyediaan komponen perangkat jaringan yang handal dengan dukungan teknologi, spesifikasi, dan fitur yang mendukung layanan internetnya.
Nah untuk memperlacar akses internet Anda, berikut ini sejumlah tips yang diberikan TP-Link guna menghasilkan kecepatan berselancar yang didamkan pengguna.
Pertama, ungkap Yoshia, agar penggunaannya mencukupi, perhitungkan jumlah bandwidth yang tersedia dengan jumlah perangkat yang akan menggunakan bandwidth tersebut. Rendahnya kecepatan akses internet dari ISP bisa karena tidak sebanding dengan jumlah perangkat terhubung.
"Sebagai contoh, penggunaan paket internet 10 Mbps yang dibagi untuk 10 perangkat di mana secara teori setiap perangkat akan mendapatkan kecepatan internet sebesar 1 Mbps," sebutnya.
Jika kecepatan akses internet tidak lebih dari 50 Mbps, maka user dapat menggunakan perangkat yang memiliki port WAN dengan rating fast ethernet (100 Mbps). Namun jika kecepatan akses internet user sudah berada di atas nilai tersebut, maka sebaiknya menggunakan perangkat port WAN dengan rating gigabit etherent (1000 Mbps).
Yoshia menilai, ini penting untuk memastikan tidak terjadi bottleneck yang mengakibatkan tidak optimalnya penyaluran bandwidth dari ISP ke gateway.
(Baca juga: Telkomsel Hadirkan Teknologi VoLTE, Ini Merek Ponsel yang Bisa Menikmatinya )
Bahkan banyak yang percaya perlu trik mengutak-atik pengaturan pada handphone maupun laptop. Misalnya, mencabut dan memasang kembali kartu SIM, mode pesawat, mematikan jaringan sementara, mengubah pengaturan DNS, rutin me-reboot/restart perangkat router, dan masih banyak lainnya.
Dalam beberapa kasus, seperti adanya interferensi signal wireless memang butuh restart. Tetapi lambatnya kecepatan akses sebenarnya dipicu oleh faktor lain, sehingga trik seperti itu kurang membawa dampak yang berarti.
Selain itu, masih banyak yang menganggap perangkat jaringan adalah satu kesatuan dengan layanan internet atau layanan Internet Service Provider (ISP). "Padahal, perangkat jaringan dan layanan internet merupakan dua hal berbeda tapi melengkapi dan mendukung satu sama lain," kata Yoshia, Marketing Manager TP-Link Indonesia.
Jadi peran penting dari perusahaan penyedia perangkat jaringan, seperti TP-Link Indonesia, adalah dalam hal penyediaan komponen perangkat jaringan yang handal dengan dukungan teknologi, spesifikasi, dan fitur yang mendukung layanan internetnya.
Nah untuk memperlacar akses internet Anda, berikut ini sejumlah tips yang diberikan TP-Link guna menghasilkan kecepatan berselancar yang didamkan pengguna.
Pertama, ungkap Yoshia, agar penggunaannya mencukupi, perhitungkan jumlah bandwidth yang tersedia dengan jumlah perangkat yang akan menggunakan bandwidth tersebut. Rendahnya kecepatan akses internet dari ISP bisa karena tidak sebanding dengan jumlah perangkat terhubung.
"Sebagai contoh, penggunaan paket internet 10 Mbps yang dibagi untuk 10 perangkat di mana secara teori setiap perangkat akan mendapatkan kecepatan internet sebesar 1 Mbps," sebutnya.
Jika kecepatan akses internet tidak lebih dari 50 Mbps, maka user dapat menggunakan perangkat yang memiliki port WAN dengan rating fast ethernet (100 Mbps). Namun jika kecepatan akses internet user sudah berada di atas nilai tersebut, maka sebaiknya menggunakan perangkat port WAN dengan rating gigabit etherent (1000 Mbps).
Yoshia menilai, ini penting untuk memastikan tidak terjadi bottleneck yang mengakibatkan tidak optimalnya penyaluran bandwidth dari ISP ke gateway.