Biang Kerok Serangan DDoS Terkuat dalam Sejarah Terungkap

Senin, 18 Juli 2022 - 14:56 WIB
loading...
Biang Kerok Serangan DDoS Terkuat dalam Sejarah Terungkap
Ilustrasi Serangan Hacker semakin sporadis. FOTO/ IST
A A A
TEXAS - Serangan DDoS terbesar sepanjang sejarah yang belum lama ini terjadi pelan-pelan mulai terungkap. Perusahaan keamanan siber asal Amerika Serikat, Cloudflare menemukan titik terang.

Seperti dilansir dari Bleepingcomputer, Senin (18/7/2022), Cloudflare menemukan bahwa serangan berasal dari botnet atau sekumpulan program berisi malware bernama Mantis.


Mantis yang sukses melakukan serangan DDOS pada 26 juta permintaan per detik yang berasal dari 5.067 perangkat ini digambarkan sebagai botnet paling kuat saat ini.

Cloudflare menjelaskan bahwa Mantis bukanlah botnet biasa. Meskipun botnet ini kecil, namun dampak yang bisa dihasilkan sangatlah luar biasa, layaknya Mantis atau belalang sembah.

Seperti diketahui, belalang sembah sendiri memiliki ukuran hanya sekitar 4 inci. Namun belalang sembah dapat memberikan pukulannya atau cakar yang sangat dahsyat.

Botnet biasa perlu berkompromi dengan sejumlah besar perangkat yang terhubung untuk mengumpulkan daya tembak yang cukup untuk memberikan serangan yang mengganggu terhadap target yang dilindungi.

Sementara Mantis berfokus pada server dan mesin virtual, yang datang dengan sumber daya yang jauh lebih banyak.

Menghasilkan banyak permintaan HTTPS adalah proses yang menuntut sumber daya, jadi semakin kuat perangkat yang membentuk gerombolan botnet, semakin kuat serangan DDoS yang dapat mereka luncurkan.

Mantis menargetkan entitas di sektor TI dan telekomunikasi (36%), berita, media, dan publikasi (15%), keuangan (10%), dan game (12%). Selama 30 hari terakhir, Mantis meluncurkan 3.000 serangan DDoS terhadap hampir seribu pelanggan Cloudflare.

Sebagian besar target adalah organisasi di Amerika Serikat (20%) dan Federasi Rusia (15%), sementara korban di Turki, Prancis, Polandia, Ukraina, Inggris, Jerman, Belanda, dan Kanada mencapai persentase antara 2,5% dan 5%.

Untuk membantu mempersiapkan serangan DDoS, Cloudflare sendiri telah mengeluarkan serangkaian tindakan pencegahan dan panduan terbaik tentang cara merespons serangan.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2648 seconds (0.1#10.140)