Larangan Penggunaan Facebook dan Twitter di Rusia Tidak Efektif

Senin, 11 Juli 2022 - 06:52 WIB
loading...
Larangan Penggunaan...
Keputusan Kremlin untuk melarang Facebook dan Twitter di Rusia terbukti tidak efektif, karena media yang dikendalikan Pemerintah Rusia terus beroperasi di platform tersebut. Foto/Reuters/Medium
A A A
MOSKOW - Keputusan Kremlin untuk melarang Facebook dan Twitter di Rusia terbukti tidak efektif, karena media yang dikendalikan Pemerintah Rusia terus beroperasi di platform tersebut. Perang Rusia melawan Ukraina telah menciptakan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam lingkungan digital.

Platform media sosial telah mengambil tindakan untuk membatasi penyebaran disinformasi Rusia dengan melabeli media yang dikendalikan negara dan menghapus peluang iklan. Sementara pemerintah Barat telah menargetkan media pemerintah Rusia dengan sanksi.

Dikutip dari SINDOnews dari laman medium, Sanin (11/7/2022), Kremlin membalas dengan melarang Facebook, Instagram, dan Twitter. Kebijakan ini telah dijuluki "tirai besi digital," referensi ke Tirai Besi era Perang Dingin. Namun, media yang dikendalikan Kremlin tetap mempertahankan penggunaan Facebook dan Twitter.



Untuk memahami bagaimana tindakan ini berdampak pada lingkungan informasi, DFRLab menganalisis tiga media paling populer yang dikendalikan Kremlin serta tiga media independen Rusia untuk menentukan dari mana sebagian besar lalu lintas untuk situs web ini berasal. Untuk media yang dikendalikan Kremlin, VKontakte dan Yandex adalah pendorong utama lalu lintas, tetapi Twitter dan YouTube juga mengarahkan lalu lintas ke situs web.

Untuk media independen Rusia, Wikipedia dan Twitter mendorong banyak lalu lintas, tetapi Vkontakte dan Yandex juga merupakan penggerak lalu lintas. Media yang dikendalikan Kremlin dapat mempertahankan kehadiran mereka di platform media sosial Barat untuk menjangkau orang Rusia di luar Rusia.

Sementara media Rusia independen dapat menjangkau orang Rusia di negara itu melalui Vkontakte dan jaringan pribadi virtual (VPN), yang telah melihat unduhan di Rusia semakin meroket. Ini mengungkapkan bahwa ada "celah" di tirai besi digital, yang memungkinkan propaganda Kremlin menjangkau audiens di luar negeri, dan media independen Rusia menjangkau audiens domestik.



Di Rusia, menurut SimilarWeb , media yang dikendalikan Kremlin yang menerima lalu lintas web paling banyak di antara situs web berita dan penerbitan media adalah RIA Novosti, Lenta dan RBC. RIA Novosti, Lenta dan RBC menghasilkan banyak lalu lintas mereka melalui rujukan situs web.

Yandex, mesin pencari di Rusia yang mirip dengan Google, mengarahkan sebagian besar lalu lintas ke tiga situs web yang dikendalikan Kremlin. VKontakte, platform media sosial berbasis di Rusia yang mirip dengan Facebook, mengarahkan sebagian besar lalu lintas sosial ke tiga media.
Larangan Penggunaan Facebook dan Twitter di Rusia Tidak Efektif
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rusia Siapkan Platform...
Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
Blokir Konten yang Dicap...
Blokir Konten yang Dicap Berbahaya , X Gugat India
Roket Rusia Angara-1.2...
Roket Rusia Angara-1.2 Bawa Perlengkapan Militer Melesat Menuju Antariksa
Elon Musk Umumkan X...
Elon Musk Umumkan X Diserang Besar-besaran
Gunakan Starlink, Elon...
Gunakan Starlink, Elon Musk Ancam Ukraina untuk Berhenti Perang
Meta Ingin Tambah Perangkat...
Meta Ingin Tambah Perangkat Pintar di Robot Humanoid Miliknya
Komponen Roket Luar...
Komponen Roket Luar Angkasa Rusia Jatuh ke Bumi
Meta Tidak Izinkan Pengguna...
Meta Tidak Izinkan Pengguna Menyimpan File Video Live di Facebook
Rusia Kembali Denda...
Rusia Kembali Denda Google karena Tidak Taat Aturan
Rekomendasi
Raffi Ahmad dan Nagita...
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Hadiri Open House Prabowo di Istana Negara
Ratusan Pemudik dari...
Ratusan Pemudik dari Sumatera Mulai Kembali ke Pulau Jawa
Lebaran: Diplomasi,...
Lebaran: Diplomasi, Solidaritas, dan Harapan bagi Peradaban Global
Berita Terkini
5 Ikan Paling Beracun...
5 Ikan Paling Beracun di Dunia, Sekali Sentuh Nyawa Melayang!
8 jam yang lalu
Dari Tren Ghiblifying...
Dari Tren Ghiblifying hingga Gemini 2.5 Pro, Ini 4 Tren Teknologi Terpopuler di Lebaran 2025
9 jam yang lalu
Robot Humanoid China...
Robot Humanoid China bisa Gunting Rambut, Sambut Tamu Hotel, hingga Jualan Mobil
9 jam yang lalu
Bikin Status WhatsApp...
Bikin Status WhatsApp Makin Ekspresif dengan Musik! Ini Caranya!
14 jam yang lalu
Resmi! Ini Harga iPhone...
Resmi! Ini Harga iPhone 16 Series di Indonesia: Penantian Berakhir, Siap Preorder?
16 jam yang lalu
Fosil Nenek Moyang Manusia...
Fosil Nenek Moyang Manusia Berusia 1 Juta Tahun Ditemukan
1 hari yang lalu
Infografis
4 Negara di Dunia yang...
4 Negara di Dunia yang Tidak Memiliki Pesawat Tempur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved