FBI Sebut Hacker Korut Berencana Serang AS
loading...
A
A
A
NEW YORK - FBI mengeluarkan peringatan bahwa para hacker Korea Utara (Korut) saat ini sedang mempersiapkan serangan siber lanjutan. Dikatakan bahwa serangan bakal menagetkan organisasi kesehatan Amerika Serikat.
Melansir dari Techspot, Jumat (8/7/2022), FBI menyebut hacker Korut akan melancarkan serangan menggunakan ransomeware. Serangan akan sama dengan yang terjadi pada tahun lalu, yang akan mengganggu layanan.
FBI sendiri mengeluarkan peringatan keras bersama Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), dan Departemen Keuangan. Diharapkan dengan adanya peringatan ini lembaga akan lebih siap menghadapi serangan.
Untuk diketahui, Korut memang kerap mengandalkan ransomware saat melakukan serangan siber. Pada Mei 2021 lalu, Korut menggunakan ransomware Maui untuk menginfeksi sistem organisasi kesehatan Negeri Paman Sam.
Seperti ransomware lainnya, Maui mengenkripsi file sistem yang terinfeksi dengan enkripsi AES 128-bit. Dalam hal ini, server yang bertanggung jawab atas layanan kesehatanlah yang menjadi sasaran.
Adapun area yang terkena dampak termasuk catatan kesehatan elektronik, diagnostik, pencitraan, dan intranet.
Organisasi perawatan kesehatan memang menjadi target empuk bagi para hacker ransomeware. Ini karena organisasi tersebut cenderung lebih mau membayar uang tebusan ketika nyawa pasien berpotensi terancam.
Meskipun pemerintah menyarankan untuk tidak menyerahkan tebusan apa pun kepada hacker karena tidak ada jaminan mereka akan membuka kunci file yang telah diserang ransomeware.
Melansir dari Techspot, Jumat (8/7/2022), FBI menyebut hacker Korut akan melancarkan serangan menggunakan ransomeware. Serangan akan sama dengan yang terjadi pada tahun lalu, yang akan mengganggu layanan.
FBI sendiri mengeluarkan peringatan keras bersama Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), dan Departemen Keuangan. Diharapkan dengan adanya peringatan ini lembaga akan lebih siap menghadapi serangan.
Untuk diketahui, Korut memang kerap mengandalkan ransomware saat melakukan serangan siber. Pada Mei 2021 lalu, Korut menggunakan ransomware Maui untuk menginfeksi sistem organisasi kesehatan Negeri Paman Sam.
Seperti ransomware lainnya, Maui mengenkripsi file sistem yang terinfeksi dengan enkripsi AES 128-bit. Dalam hal ini, server yang bertanggung jawab atas layanan kesehatanlah yang menjadi sasaran.
Adapun area yang terkena dampak termasuk catatan kesehatan elektronik, diagnostik, pencitraan, dan intranet.
Organisasi perawatan kesehatan memang menjadi target empuk bagi para hacker ransomeware. Ini karena organisasi tersebut cenderung lebih mau membayar uang tebusan ketika nyawa pasien berpotensi terancam.
Meskipun pemerintah menyarankan untuk tidak menyerahkan tebusan apa pun kepada hacker karena tidak ada jaminan mereka akan membuka kunci file yang telah diserang ransomeware.
(wbs)