Barisan Perusahaan Paling Inovatif di Dunia 2020, Sektor Teknologi Mendominasi
loading...
A
A
A
Terkait peran sertanya yang aktif dalam turut melawan pandemi global COVID-19, Huawei telah melipatgandakan upayanya dalam berinovasi dan meluncurkan sebuah program yang bertajuk Anti-COVID-19 Partner Program. Aksi ini berfokus pada optimalisasi pendayagunaan AI (kecerdasan buatan), kantor jarak-jauh, serta perawatan kesehatan dan pendidikan online, guna membantu dan mendukung masyarakat dunia menanggulangi pandemik.
Solusi AI-Assisted Diagnosis yang dikembangkan Huawei misalnya, telah membantu rumah sakit-rumah sakit dalam menghasilkan kuantifikasi CT dalam hitungan detik dan membantu staf medis yang berada di garis terdepan dalam mendeteksi kasus COVID-19.
Di Indonesia, Huawei mendukung percepatan penanganan COVID-19 di Pertamina Bina Medika IHC dan Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto. Sementara untuk solusi e-learning, sejumlah perguruan tinggi seperti Universitas Muhammadiyah Jakarta, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Teknologi Del Sumatera Utara telah menerapkannya.
COVID-19 memang belum muncul ketika BCG memulai riset terkait perusahaan paling inovatif di dunia edisi ke-14 ini. Namun, ketika mereka mengeksplorasi data dan berinteraksi dengan klien, menjadi jelas bahwa terkait dengan besarnya skala dan tingkat urgensi pada tiap-tiap pokok dalam hasil riset ini relevan dengan situasi yang saat ini terjadi.
"Di mana para inovator harus mampu beradaptasi dengan tren dalam hal penawaran, permintaan, perilaku konsumen, dan dinamika dalam berbisnis,” kata BCG dalam laporannya.
Solusi AI-Assisted Diagnosis yang dikembangkan Huawei misalnya, telah membantu rumah sakit-rumah sakit dalam menghasilkan kuantifikasi CT dalam hitungan detik dan membantu staf medis yang berada di garis terdepan dalam mendeteksi kasus COVID-19.
Di Indonesia, Huawei mendukung percepatan penanganan COVID-19 di Pertamina Bina Medika IHC dan Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto. Sementara untuk solusi e-learning, sejumlah perguruan tinggi seperti Universitas Muhammadiyah Jakarta, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Teknologi Del Sumatera Utara telah menerapkannya.
COVID-19 memang belum muncul ketika BCG memulai riset terkait perusahaan paling inovatif di dunia edisi ke-14 ini. Namun, ketika mereka mengeksplorasi data dan berinteraksi dengan klien, menjadi jelas bahwa terkait dengan besarnya skala dan tingkat urgensi pada tiap-tiap pokok dalam hasil riset ini relevan dengan situasi yang saat ini terjadi.
"Di mana para inovator harus mampu beradaptasi dengan tren dalam hal penawaran, permintaan, perilaku konsumen, dan dinamika dalam berbisnis,” kata BCG dalam laporannya.
(iqb)