Penipuan Berkedok Bank Jadi Trending Topic, Rp118 Juta Ludes dalam Hitungan Menit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Modus penipuan berkedok bank kembali terjadi. Kali ini dibagikan oleh pengguna Twitter dengan akun @achietmokoginta yang mana adiknya telah tertipu hingga ratusan juta rupiah.
Dalam cuitan, netizen tersebut mengungkapkan bahwa saldo sang adik dibuat ludes oleh penipu dalam waktu kurang dari setengah jam. Tak tanggung-tanggung, kerugian mencapai Rp118 juta.
"Temen temen info ya ketemen temennya, kalau ada iklan ini jangan di klik. Adek gw kena 118jt cuma dalam kurang 30 menit aja," katanya, dikutip pada Rabu (8/6/2022).
Akun @achietmokoginta kemudian mengatakan bahwa penipu menggunakan alamat dan mengatasnamakan bank BCA. Dengan akun Instagram @bankbcalayanan.id serta nomor +61872006998.
"Dear @BankBCA, ini menggunakan alamat dan nama kalian loh, bukannya untuk mobile banking ada limit harian?" tanya @achietmokoginta kepada akun Twitter resmi BCA.
Cuitan @achietmokoginta pun kemudian mendapat sorotan dari netizen lain. Hingga berita ini dimuat, setidaknya cuitan sudah diretweet lebih dari 7 ribu kali dengan ribuan komentar.
Sebagian besar dari netizen melontarkan cuitan bernada mengingatkan agar lebih berhati-hati lagi dalam menjaga data. Tidak sedikit juga yang menceritakan pengalamannya mengalami penipuan serupa.
"Kode telp +61 artinya bukan kode telp Indonesia. Akun WhatsApp juga tidak centang biru artinya bukan akun resmi. Ini jelas penipuan, baiknya lebih hati hati," kata salah satu netizen.
"Sumpah kemaren gua ditelpon juga sama yg ngaku bca dengan no whatsapp ini, gua tau dia nipu, nyuruh isi form ntar di link lah, gua ulur2 waktu sama gua ledek," sahut netizen lain.
Perlu diketahui, penipuan online dengan mengatasnamakan akun bank memang marak terjadi belakangan ini. Akun-akun tersebut bertujuan untuk menipu dengan cara phising.
Para penipu ini, beraksi dengan cara menggirimb korban untuk menyerahkan data-data pribadi dan data terkait rekening agar pelaku bisa menguras isi rekening korban.
Agar tidak menjadi korban, harus teliti melihat apakah akun tersebut benar-benar reami atau tidak. Bisa dengan melihat apakah akun sudah memiliki centang biru atau tidak.
Akun centang biru merupakan akun yang sudah terverifikasi. Akun jenis ini biasanya dimiliki public figure, brand, atau entitas yang terdaftar asli.
Jadi jangan mudah percaya dengan akun yang belum centang biru, terlebih jika akun tersebut yang justru mengejar-ngejar kita.
Dalam cuitan, netizen tersebut mengungkapkan bahwa saldo sang adik dibuat ludes oleh penipu dalam waktu kurang dari setengah jam. Tak tanggung-tanggung, kerugian mencapai Rp118 juta.
"Temen temen info ya ketemen temennya, kalau ada iklan ini jangan di klik. Adek gw kena 118jt cuma dalam kurang 30 menit aja," katanya, dikutip pada Rabu (8/6/2022).
Akun @achietmokoginta kemudian mengatakan bahwa penipu menggunakan alamat dan mengatasnamakan bank BCA. Dengan akun Instagram @bankbcalayanan.id serta nomor +61872006998.
"Dear @BankBCA, ini menggunakan alamat dan nama kalian loh, bukannya untuk mobile banking ada limit harian?" tanya @achietmokoginta kepada akun Twitter resmi BCA.
Cuitan @achietmokoginta pun kemudian mendapat sorotan dari netizen lain. Hingga berita ini dimuat, setidaknya cuitan sudah diretweet lebih dari 7 ribu kali dengan ribuan komentar.
Sebagian besar dari netizen melontarkan cuitan bernada mengingatkan agar lebih berhati-hati lagi dalam menjaga data. Tidak sedikit juga yang menceritakan pengalamannya mengalami penipuan serupa.
"Kode telp +61 artinya bukan kode telp Indonesia. Akun WhatsApp juga tidak centang biru artinya bukan akun resmi. Ini jelas penipuan, baiknya lebih hati hati," kata salah satu netizen.
"Sumpah kemaren gua ditelpon juga sama yg ngaku bca dengan no whatsapp ini, gua tau dia nipu, nyuruh isi form ntar di link lah, gua ulur2 waktu sama gua ledek," sahut netizen lain.
Perlu diketahui, penipuan online dengan mengatasnamakan akun bank memang marak terjadi belakangan ini. Akun-akun tersebut bertujuan untuk menipu dengan cara phising.
Para penipu ini, beraksi dengan cara menggirimb korban untuk menyerahkan data-data pribadi dan data terkait rekening agar pelaku bisa menguras isi rekening korban.
Agar tidak menjadi korban, harus teliti melihat apakah akun tersebut benar-benar reami atau tidak. Bisa dengan melihat apakah akun sudah memiliki centang biru atau tidak.
Akun centang biru merupakan akun yang sudah terverifikasi. Akun jenis ini biasanya dimiliki public figure, brand, atau entitas yang terdaftar asli.
Jadi jangan mudah percaya dengan akun yang belum centang biru, terlebih jika akun tersebut yang justru mengejar-ngejar kita.
(wbs)