Membedah Dua Jenis Drone yang Digunakan Swiss untuk Mencari Anak Ridwan Kamil di Sungai Aare
loading...
A
A
A
SWISS - Pihak otoritas Swiss menggunakan dua jenis drone untuk mencari keberadaan Eril Mumtadz , anak Ridwan Kami yang hilang di sungai Aare. Penggunaan dua jenis drone dipastikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, Muliaman D Hadad baru-baru ini.
Dia mengatakan drone pertama adalah drone thermal atau pendeteksi suhu tubuh. Dia menuturkan drone pemindai suhu tubuh atau thermal sempat digunakan untuk mencari Eril selama lima belas menit, sekitar 10 menit setelah Emmeril dilaporkan hilang.
Sedangkan drone yang akan digunakan pada pencarian hari ketiga, lanjut Hadad, merupakan drone pendeteksi permukaan sungai kontur dasar sungai.
Dia menuturkan dua jenis drone ini memiliki fungsi yang berbeda dan digunakan dalam waktu yang berbeda juga."Jadi hasil dari drone thermal itu efektif pada menit awal, sekitar 15 menit setelah kejadian. Ketika thermal tidak terdeteksi, maka tidak maksimal. Drone sekarang berbeda, terbang rendah di sepanjang arus sungai, bermanuver jengkal demi jengkal," kata dia.
Meski sama-sama drone, kedua jenis drone itu memang memiliki cara kerja yang berbeda-beda. Nah berikut ini cara kerjanya, yuk cermati:
1. Drone Thermal
Drone jenis ini merupakan alat yang paling awal digunakan untuk kegiatan Search and Rescue (SAR). Sesuai namanya, drone thermal memang berupaya mengidentifikasi objek berdasarkan radiasi infra merah yang dikeluarkan oleh objek yang hendak dicari.
Pasalnya semua objek memang mengeluarkan radiasi infra merah. Sekali pun itu benda sedingin es. Hanya saja radiasi itu tidak bisa dilihat kasat mata. Dari situ keberadaan kamera thermal yang ada di drone diperlukan.
Kamera thermal mirip dengan kamera standar karena mereka juga memiliki sensor dan lensa yang memfokuskan cahaya. Namun, sensor kamera termal tidak disesuaikan dengan frekuensi cahaya tampak. Sebaliknya, kamera termal dirancang untuk mendeteksi radiasi inframerah. Kamera termal kelas atas cukup sensitif untuk mendeteksi perbedaan suhu sekecil 0,01 C.
Dia mengatakan drone pertama adalah drone thermal atau pendeteksi suhu tubuh. Dia menuturkan drone pemindai suhu tubuh atau thermal sempat digunakan untuk mencari Eril selama lima belas menit, sekitar 10 menit setelah Emmeril dilaporkan hilang.
Sedangkan drone yang akan digunakan pada pencarian hari ketiga, lanjut Hadad, merupakan drone pendeteksi permukaan sungai kontur dasar sungai.
Dia menuturkan dua jenis drone ini memiliki fungsi yang berbeda dan digunakan dalam waktu yang berbeda juga."Jadi hasil dari drone thermal itu efektif pada menit awal, sekitar 15 menit setelah kejadian. Ketika thermal tidak terdeteksi, maka tidak maksimal. Drone sekarang berbeda, terbang rendah di sepanjang arus sungai, bermanuver jengkal demi jengkal," kata dia.
Meski sama-sama drone, kedua jenis drone itu memang memiliki cara kerja yang berbeda-beda. Nah berikut ini cara kerjanya, yuk cermati:
1. Drone Thermal
Drone jenis ini merupakan alat yang paling awal digunakan untuk kegiatan Search and Rescue (SAR). Sesuai namanya, drone thermal memang berupaya mengidentifikasi objek berdasarkan radiasi infra merah yang dikeluarkan oleh objek yang hendak dicari.
Pasalnya semua objek memang mengeluarkan radiasi infra merah. Sekali pun itu benda sedingin es. Hanya saja radiasi itu tidak bisa dilihat kasat mata. Dari situ keberadaan kamera thermal yang ada di drone diperlukan.
Kamera thermal mirip dengan kamera standar karena mereka juga memiliki sensor dan lensa yang memfokuskan cahaya. Namun, sensor kamera termal tidak disesuaikan dengan frekuensi cahaya tampak. Sebaliknya, kamera termal dirancang untuk mendeteksi radiasi inframerah. Kamera termal kelas atas cukup sensitif untuk mendeteksi perbedaan suhu sekecil 0,01 C.