Huawei dan BSSN Perkuat Pemahaman Keamanan Siber Aparat Negara

Sabtu, 20 Juni 2020 - 20:24 WIB
loading...
Huawei dan BSSN Perkuat...
Huawei dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar serangkaian pelatihan online yang diikuti aparat negara terkait keamanan siber. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Huawei berkolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar serangkaian pelatihan online terkait keamanan siber. Ini merupakan bentuk kelanjutan dari agenda nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. (Baca juga: Duh, 230.000 Data Pasien COVID-19 Indonesia Dijual di Dark Web )

Teknologi memiliki peran penting bagi kehidupan digital yang kini semakin serbaterhubung, terlebih dengan kehadiran teknologi 5G yang sudah di depan mata. Teknologi 5G diprediksi akan membawa dampak perubahan yang signifikan, sekaligus menjadi fondasi dan pembangkit di setiap lini.

Mulai dari pengembangan kota pintar, pabrik manufaktur pintar, hingga kantor pintar, dan di berbagai bidang yang lain. Kehadirannya menjadi keniscayaan yang harus dimanfaatkan secara optimal.

Menurut data terakhir, penetrasi internet di Indonesia mencapai 64% dari total populasi. Angka tersebut memperlihatkan makin terkoneksinya setiap lini kehidupan di Indonesia yang merupakan salah satu kekuatan ekonomi internet terbesar dengan pertumbuhan tercepat di kawasan regional.

Namun di sisi lain, kehidupan yang serba terhubung tersebut membawa risiko tersendiri terhadap keamanan lalu lintas informasi. Seperti munculnya ancaman serangan siber serta upaya-upaya pembobolan data.

Terdapat laporan yang menyebutkan bahwa selama tahun 2018, lebih dari 200 juta upaya serangan siber dilancarkan mengarah ke Indonesia. “Kolaborasi ini merupakan wujud komitmen kami dalam meningkatkan kapasitas dalam membangun kesadaran bersama dalam membangun keamanan siber yang kokoh serta bentuk upaya pencegahan bagi seluruh sektor dan elemen di tengah makin terkoneksinya kehidupan saat ini,” kata Yang Donghai, VP Delivery and Services Huawei Indonesia.

Huawei, kata Yang, selalu menempatkan keamanan siber dan perlindungan privasi sebagai hal paling utama dalam setiap komitmen mereka. “Kami terus fokus dalam menghadirkan kebijakan yang customer-centric, sebagai bentuk keseriusan kami dalam menjamin berlangsungnya operasional jaringan yang kokoh dan stabil, serta mendukung kontinuitas bisnis, bahkan dalam situasi paling ekstrim sekalipun,” ujarnya.

Di sisi lain, kehadiran teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI) saat ini tidak bisa dimungkiri lagi. Di masa depan, teknologi AI akan hadir di setiap lini dan membawa risiko yang signifikan di bidang keamanan komputasi.

Di sisi lain, ungkap Yang, AI juga dapat dimanfaatkan sebagai peranti yang esensial dalam membangun sistem pertahanan siber. Mulai dari pengembangan sistem deteksi dini malware, hingga mengantisipasi setiap serangan yang dibidikan ke jaringan komputasi.

Perannya signifikan dalam memperkokoh strategi keamanan siber, serta meningkatkan skala respons terhadap ancaman keamanan. Ini dapat terwujud berkat kapabilitasnya yang mampu menganalisis, mengobservasi, hingga mendeteksi adanya indikasi kejanggalan di jaringan secara cerdas.

Pelatihan ini merupakan bentuk kerja sama yang kuat dalam membangun ruang siber yang cerdas dan aman, sekaligus memperkuat tingkat kepercayaan digital negara. Hal ini sejalan dengan misi BSSN dalam membangun keamanan siber nasional yang kokoh, secara efektif dan efisien melalui pendayagunaan, pengembangan, dan konsolidasi seluruh elemen yang terkait dalam keamanan siber.

"Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginyanya kepada Huawei atas implementasi MoU antara BSSN dengan PT Huawei Tech Investment, khususnya dalam hal pengembangan kapasitas SDM di bidang keamanan siber dalam bentuk online training," kata Akhmad Toha, DeputiBidang Proteksi, Badan Siber dan Sandi Negara.

Dikatakannya, tingginya jumlah peserta menggambarkan tingginya tekad dan komitmen pegawai BSSN dalam meningkatkan kapasitas diri masing-masing dalam menghasilkan kinerja yang berkualitas.

Pelatihan daring keamanan siber ini rencananya akan diselenggarakan sebanyak tiga kali. Pada penyelenggaraan 15 Juni lalu mengambil topik “Security Information and Security Overview”. Dilanjutkan kemudian pada 22 Juni dengan topik ”Network Security Basis”. Terakhir pada 29 Juni dengan tema “Web Security Protection”.

Sebagai perusahaan ICT global terkemuka dunia, Huawei telah mengembangkan serangkaian produk serta teknologi mutakhir. Solusi tersebut dapat mendukung sistem deteksi dini nasional, maupun inisiatif lain yang digagas oleh BSSN dalam mewujudkan ruang siber Indonesia yang aman.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1434 seconds (0.1#10.140)