Tlusure, Aplikasi Pemandu Wisata Digital dengan Protokol Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aplikasi Tlusure berpotensi memberi dampak besar terhadap industri pariwisata seiring membaiknya ekonomi di penurunan pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Salah satu fokus Tlusure adalah CHSE , yakni program Kemenparekraf berupa penerapan protokol kesehatan berbasis Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
”Dengan CHSE, risiko penyebaran Covid-19 di destinasi wisata tetap dilakukan lewat kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan,” ujar Co-Founder dan CEO Tulsure Sandy Tantra.
Tlusure akan memberi informasi terkait tempat wisata, café, hingga restoran yang sudah mengantongi sertifikat CHSE dari Kemenparekraf. Sehingga, pengguna yang ingin beraktivitas di luar rumah merasa nyaman dan aman.
Selain CHSE , aplikasi Tlusure juga memberi rekomendasi berbagai aktivitas di luar rumah, informasi tingkat keramaian, serta protokol kesehatan di tempat yang ingin dituju.
”Rekomendasi tersebut disesuaikan dengan kepribadian dan mood pengguna saat itu, sehingga lebih akurat. Misalnya mereka sedang sedih, santai, stres, atau bosan,” ungkap Sandy.
Lainnya itu, pengguna bisa membantu sesama pengguna lainnya untuk memberi live update dan ulasan tertulis, serta menyarankan tempat dan aktifitas baru.
Sebaliknya, pebisnis/pemilik wisata dapat berpartisipasi aktif dengan mendaftarkan dan memberikan update informasi tempat baik itu obyek wisata, café, pub, atau restoran.
Gandeng Kemenparekraf
Tlusure yang dirilis PT Fantastis Anak Bangsa Indonesia (FAB) itu ternyata sudah menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan mendapat sambutan positif dari Menteri Parekraf Sandiaga Uno.
”Saya harap aplikasi ini bisa jadi pemandu wisatawan selama liburan dengan memberi informasi lokasi serta destinasi wisata yang masuk zona hijau,” beber Sandiaga.
Salah satu fokus Tlusure adalah CHSE , yakni program Kemenparekraf berupa penerapan protokol kesehatan berbasis Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
”Dengan CHSE, risiko penyebaran Covid-19 di destinasi wisata tetap dilakukan lewat kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan,” ujar Co-Founder dan CEO Tulsure Sandy Tantra.
Tlusure akan memberi informasi terkait tempat wisata, café, hingga restoran yang sudah mengantongi sertifikat CHSE dari Kemenparekraf. Sehingga, pengguna yang ingin beraktivitas di luar rumah merasa nyaman dan aman.
Selain CHSE , aplikasi Tlusure juga memberi rekomendasi berbagai aktivitas di luar rumah, informasi tingkat keramaian, serta protokol kesehatan di tempat yang ingin dituju.
”Rekomendasi tersebut disesuaikan dengan kepribadian dan mood pengguna saat itu, sehingga lebih akurat. Misalnya mereka sedang sedih, santai, stres, atau bosan,” ungkap Sandy.
Lainnya itu, pengguna bisa membantu sesama pengguna lainnya untuk memberi live update dan ulasan tertulis, serta menyarankan tempat dan aktifitas baru.
Sebaliknya, pebisnis/pemilik wisata dapat berpartisipasi aktif dengan mendaftarkan dan memberikan update informasi tempat baik itu obyek wisata, café, pub, atau restoran.
Gandeng Kemenparekraf
Tlusure yang dirilis PT Fantastis Anak Bangsa Indonesia (FAB) itu ternyata sudah menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan mendapat sambutan positif dari Menteri Parekraf Sandiaga Uno.
”Saya harap aplikasi ini bisa jadi pemandu wisatawan selama liburan dengan memberi informasi lokasi serta destinasi wisata yang masuk zona hijau,” beber Sandiaga.