6 Penyebab Game Tanah Air Kurang Berkembang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasar industri game di Indonesia sangat besar. Bahkan, market share-nya disebut-sebut mencapai Rp25 triliun. Ironisnya, konsumsi game lokal masih sangat kecil. market game lokal Indonesia masih di angka 0,81 persen.
Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf, Iman Santosa mengungkap kondisi ini akibat sederet masalah yang dihadapi para pengembang game Tanah Air.
Menurut dia, masalah paling utama adalah belum terbentuknya ekosistem yang ideal sehingga masih sangat sulit mendukung pengembang industri game nasional.
Iman juga menyebut stagnasi pasar nasional juga turut berperan dalam menghambat perkembangan game lokal. Selain itu, adanya kegagalan produksi, karena kurangnya dana, kurang SDM, dan masalah teknis juga ikut andil.
Terakhir, Iman menyebut sampai saat ini belum ada kesatuan gerak antara stakeholder untuk memajukan industri game lokal. Menurutnya, para stakeholder masih sibuk mengejar target masing-masing, alih-alih menggapai tujuan bersama.
"Jadi enggak pernah ketemu, enggak pernah jalan karena masing-masing stakeholder punya targetnya sendiri-sendiri. Jadi, marilah kita menyamakan langkahnya. Untuk melakukan ini, butuh Perpres agar semua berjalan beriringan," katanya.
Iman menjelaskan, di dalam Perpres seluruh stakeholder akan diberi tugas sesuai porsi masing-masing. Kemenparekraf akan mengembangkan 3.000 SDM dan infrastruktur pendukung, sementara yang lain akan memastikan perangkat keras didistribusikan dengan baik.
Iman mengungkap jika seluruh stakeholder bisa berjalan beriringan, maka industri game lokal akan moncer. Dari sini ada potensi yang sangat besar, mengingat game punya peran yang sangat besar dalam perputaran ekonomi.
Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf, Iman Santosa mengungkap kondisi ini akibat sederet masalah yang dihadapi para pengembang game Tanah Air.
Menurut dia, masalah paling utama adalah belum terbentuknya ekosistem yang ideal sehingga masih sangat sulit mendukung pengembang industri game nasional.
Iman juga menyebut stagnasi pasar nasional juga turut berperan dalam menghambat perkembangan game lokal. Selain itu, adanya kegagalan produksi, karena kurangnya dana, kurang SDM, dan masalah teknis juga ikut andil.
Terakhir, Iman menyebut sampai saat ini belum ada kesatuan gerak antara stakeholder untuk memajukan industri game lokal. Menurutnya, para stakeholder masih sibuk mengejar target masing-masing, alih-alih menggapai tujuan bersama.
"Jadi enggak pernah ketemu, enggak pernah jalan karena masing-masing stakeholder punya targetnya sendiri-sendiri. Jadi, marilah kita menyamakan langkahnya. Untuk melakukan ini, butuh Perpres agar semua berjalan beriringan," katanya.
Iman menjelaskan, di dalam Perpres seluruh stakeholder akan diberi tugas sesuai porsi masing-masing. Kemenparekraf akan mengembangkan 3.000 SDM dan infrastruktur pendukung, sementara yang lain akan memastikan perangkat keras didistribusikan dengan baik.
Iman mengungkap jika seluruh stakeholder bisa berjalan beriringan, maka industri game lokal akan moncer. Dari sini ada potensi yang sangat besar, mengingat game punya peran yang sangat besar dalam perputaran ekonomi.
(msf)