Ini Rahasia Internet Ukraina Tetap Online Selama Perang, Gunakan Lebih dari 10.000 Unit Starlink
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina menggunakan lebih dari 10.000 piringan Starlink untuk membantu jaringan internet ke daerah-daerah yang dilanda perang tetap online. Ini menjadi kekuatan Ukraina menjaga komunikasi melalui jaringan internet selama perang dengan Rusia.
Sejauh ini, militer Rusia pun tampaknya tidak menargetkan piringan Starlink yang menjaga jaringan internet Ukraina tetap online. “Jadi, saat ini, ada lebih dari 10.000 unit di Ukraina,” kata Wakil Menteri Transformasi Digital Ukraina Alex Bornyakov, kepada The Washington Post.
Menurut Bornyakov, pemerintah Ukraina telah memasang piringan Starlink di daerah yang terkena dampak invasi Rusia. Termasuk di kota Chernihiv dan Mariupol, yang coba diambil alih oleh militer Rusia.
“Ada kebutuhan untuk [memasok] militer terlebih dahulu dan rumah sakit, tetapi kemudian kami mulai memberikannya ke beberapa perusahaan karena kami membutuhkan bisnis yang berjalan,” kata Bornyakov.
Sistem Starlink SpaceX dapat dengan cepat membawa internet berkecepatan tinggi ke Ukraina yang sedang menghadapi krisis. SpaceX mulai mengirimkan unit Starlink pertama ke Ukraina sebulan yang lalu untuk membantu negara itu tetap online di tengah perang dengan Rusia.
Starlink bekerja dengan menggunakan satelit untuk mengirimkan broadband ke pengguna, bukan mengandalkan jaringan serat berbasis darat. Bagi konsumen, yang dibutuhkan jaringan internet hanya perlu memasang antena Starlink yang bisa diarahkan ke langit terbuka untuk menerima internet berkecepatan tinggi.
“Sekarang ada ribuan Starlink di Ukraina, telah menggunakannya untuk tujuan yang berbeda, bahkan di zona perang. Pengalaman pribadi saya adalah bahwa layanannya luar biasa,” kata Bornyakov.
Bornyakov juga membahas apakah piringan Starlink dapat menimbulkan risiko keamanan. Bulan lalu, CEO SpaceX Elon Musk memperingatkan warga Ukraina bahwa militer Rusia mungkin memutuskan untuk mengebom gedung dengan piringan Starlink yang terlihat di atasnya.
Sejauh ini, militer Rusia pun tampaknya tidak menargetkan piringan Starlink yang menjaga jaringan internet Ukraina tetap online. “Jadi, saat ini, ada lebih dari 10.000 unit di Ukraina,” kata Wakil Menteri Transformasi Digital Ukraina Alex Bornyakov, kepada The Washington Post.
Menurut Bornyakov, pemerintah Ukraina telah memasang piringan Starlink di daerah yang terkena dampak invasi Rusia. Termasuk di kota Chernihiv dan Mariupol, yang coba diambil alih oleh militer Rusia.
“Ada kebutuhan untuk [memasok] militer terlebih dahulu dan rumah sakit, tetapi kemudian kami mulai memberikannya ke beberapa perusahaan karena kami membutuhkan bisnis yang berjalan,” kata Bornyakov.
Sistem Starlink SpaceX dapat dengan cepat membawa internet berkecepatan tinggi ke Ukraina yang sedang menghadapi krisis. SpaceX mulai mengirimkan unit Starlink pertama ke Ukraina sebulan yang lalu untuk membantu negara itu tetap online di tengah perang dengan Rusia.
Starlink bekerja dengan menggunakan satelit untuk mengirimkan broadband ke pengguna, bukan mengandalkan jaringan serat berbasis darat. Bagi konsumen, yang dibutuhkan jaringan internet hanya perlu memasang antena Starlink yang bisa diarahkan ke langit terbuka untuk menerima internet berkecepatan tinggi.
“Sekarang ada ribuan Starlink di Ukraina, telah menggunakannya untuk tujuan yang berbeda, bahkan di zona perang. Pengalaman pribadi saya adalah bahwa layanannya luar biasa,” kata Bornyakov.
Bornyakov juga membahas apakah piringan Starlink dapat menimbulkan risiko keamanan. Bulan lalu, CEO SpaceX Elon Musk memperingatkan warga Ukraina bahwa militer Rusia mungkin memutuskan untuk mengebom gedung dengan piringan Starlink yang terlihat di atasnya.