Rudal Hipersonik AS Mampu Hancurkan Target Sejauh 483 Km Kurang dari 5 Menit

Jum'at, 08 April 2022 - 03:01 WIB
loading...
Rudal Hipersonik AS...
Rudal hipersonik milik AS diperkirakan mampu menghancurkan target sejauh 300 mil atau 483 km dalam waktu kurang dari 5 menit. Foto/BulgarianMilitary
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat belum memberikan keterangan secara rinci tentang rudal hipersonik yang sukses menjalan uji coba pada pertengahan Maret 2022. Namun, rudal hipersonik milik AS diperkirakan mampu menghancurkan target sejauh 300 mil atau 483 km dalam waktu kurang dari 5 menit.

Meskipun belum ada informasi yang dirilis secara resmi, para ahli mengatakan bahwa selama pengujian rudal hipersonik AS mencapai kecepatan tepat di atas Mach 5 (sekitar 6.173 km/jam) pada ketinggian 65.000 kaki (19.812 meter) dan jarak 300 mil (483 km). Menggunakan parameter ini, berarti rudal hipersonik AS mampu menghancurkan target dalam waktu kurang dari 5 menit.

Dikutip SINDOnews dari laman BulgarianMilitary, Jumat (8/4/2022), rudal hipersonik AS dikenal dengan Hypersonic Attack Cruise Missile [HACM]. Ada juga yang menyebutnya Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC).

Baca juga; Begini Karakteristik Rudal Hipersonik AS yang Masih Dirahasiakan

Rudal hipersonik yang dikembangkan Lockheed Martin dan DARPA ini ditenagai oleh mesin scramjet. Uji coba dilakukan di pantai barat Amerika Serikat. Rudal hipersonik itu ditembakkan dari atas pesawat pengebom B-52 Stratofortress.

Proses propulsi rudal adalah dua langkah – pendorong roket memberikan percepatan konvensional, dan scramjet Lockheed Martin memberikan kecepatan maksimum ke tujuan akhir. Tes ini sebenarnya merupakan kesuksesan uji coba kedua.

Yang pertama diadakan beberapa bulan lalu dengan rudal HAWC yang dibuat oleh Raytheon dan juga didukung oleh scramjet, tetapi dibangun oleh Northrop Grumman. Raytheon dan Lockheed berjuang membuat desain, pengembangan, dan produksi rudal hipersonik generasi berikutnya.

Baca juga; Ini Senjata Nuklir Terbaru AS, Rudal Balistik Sentinel Berhulu Ledak 300 Kiloton TNT

Tes ini penting karena menilai perilaku roket setelah ditenagai oleh mesin jet untuk mencapai kecepatan hipersonik. Rudal ini terbang seperti pesawat dalam lintasan yang stabil dan memungkinkan untuk melakukan berbagai bermanuver untuk menghindari sistem rudal anti-pesawat musuh.

Para ahli dari seluruh dunia mengatakan saat ini tidak ada teknologi yang dapat mencegat rudal hipersonik. Penggunaan scramjet juga merupakan kunci pertahanan Amerika.

Rusia dan China memiliki rudal hipersonik dan merupakan pemimpin di bidang di mana rudal hipersonik memiliki senjata boost-glide. Sementara Amerika Serikat memfokuskan upayanya untuk menggunakan rudal hipersonik bertenaga scramjet.

Baca juga; Ini Rahasia Rudal Hipersonik Rusia Tidak Terdeteksi Radar
Rudal Hipersonik AS Mampu Hancurkan Target Sejauh 483 Km Kurang dari 5 Menit


Jika Amerika Serikat berhasil mengembangkan senjata hipersonik bertenaga scramjet yang berkelanjutan, itu akan menjadi terobosan. Sebab teknologi ini telah dipelajari selama beberapa dekade, tetapi masih belum ada kendaraan bertenaga scramjet yang berhasil.

DARPA mengatakan tes ini dan sebelumnya menawarkan banyak peluang untuk pertahanan AS, serta pilihan dua senjata unggulan yang pada akhirnya akan dievaluasi dan dipilih oleh militer AS. Pilihan akan mengikuti prinsip daya saing dan kemampuan operasional untuk mendominasi medan perang.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Nvidia Memasok Chip...
Nvidia Memasok Chip ke Humain Arab Saudi untuk Pabrik AI
Prancis Bersiap Terjunkan...
Prancis Bersiap Terjunkan Pasukan Robot Khusus untuk Perang
Ubah Nama Teluk Meksiko...
Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Amerika, Google Digugat
Bill Gates Berencana...
Bill Gates Berencana Sumbangkan Separuh Harta Kekayaanya
Dugaan Korupsi Besar...
Dugaan Korupsi Besar Melibatkan Microsoft Terkuak, Begini Modusnya
Pakistan Modifikasi...
Pakistan Modifikasi Rudal Buatan China, PL-15 Jadi Lebih Canggih
Tersangka Penembak Mati...
Tersangka Penembak Mati 2 Staf Kedubes Israel di AS: Saya Melakukannya untuk Palestina
Trump Umumkan Kesepakatan...
Trump Umumkan Kesepakatan Perdagangan Besar dengan Pakistan
Kapal Induk AS Luncurkan...
Kapal Induk AS Luncurkan Serangan Terbesar dalam Sejarah Dunia, Bombardir Somalia dengan Amunisi 125.000 Pon
Rekomendasi
Kasus Covid-19 di India...
Kasus Covid-19 di India Naik Imbas Varian Baru, Banyak yang Rasakan Gejala Sakit Tenggorokan
RCTI+ Luncurkan Deretan...
RCTI+ Luncurkan Deretan Drama Pendek Penuh Emosi untuk Perempuan Indonesia
Profil Kombes Pol Sumaryono,...
Profil Kombes Pol Sumaryono, Dirreskrimum Polda Sumut Pecah Bintang Jadi Karobinopsnal Bareskrim Polri
Berita Terkini
Mengapa Banyak Terjadi...
Mengapa Banyak Terjadi Gempa Bumi di Yunani? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Melindungi Jejak Digital...
Melindungi Jejak Digital Anda: Panduan Mematikan Lokasi di iPhone
Cara Mengubah Kuota...
Cara Mengubah Kuota Lokal Tri Menjadi Kuota Utama, Apa Bisa?
Cara Menggunakan Translate...
Cara Menggunakan Translate di Discord, Ternyata Mudah!
Cara Akses PC dari Jarak...
Cara Akses PC dari Jarak Jauh Melalui iPhone, Ternyata Mudah!
Badai Korupsi PDNS Terjang...
Badai Korupsi PDNS Terjang Komdigi: Tim Internal Dibentuk, Meutya Hafid Tegaskan Bersih-bersih!
Infografis
Untuk Lawan Rusia, AS...
Untuk Lawan Rusia, AS Kirim 90 Rudal Patriot dari Israel ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved