Begini Hasil Foto Triple Camera Samsung Galaxy M11
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ponsel dengan baterai besar belakangan semakin diminati. Alasannya simpel, semakin lama sebuah ponsel bisa digunakan, semakin terbantu konsumen dalam beraktivitas. Galaxy M11 adalah ponsel yang sangat sederhana. Jagoannya, baterai 5.000 mAh . “Pelengkapnya” adalah Snapdragon 450 , layar Infinity-O 6,4 inci HD+ TFT, Triple Camera 13 MP, ROM 3GB, serta memori internal 32GB yang bisa ditambah hingga 512GB.
Tapi, untuk siapa sebenarnya ponsel ini? Jawabnya sama sederhananya. Yang memiliki bujet Rp2 juta. Yang butuh perangkat untuk melakukan berbagai kegiatan rutin berkomunikasi seperti bermain gim casual, chatting di WhatsApp, hingga akses ke sosial media. Yang tidak mau selalu bergantung dengan power bank.
Nah, mari kita bahas satu persatu.
Desain
Bodi Galaxy M11 cukup sederhana. Bagian belakang dari plastik polos. Ada finger print reader. Kemudian tiga kamera berjajar vertikal di sisi kiri atas. Bezelnya cukup tipis. Dan masih sedap di pandang. Selain hitam, ada juga warna Biru Metallic.
Tombol power dan volume di sebelah kanan. Menurut saya ini sudah posisi terbaik. Saya benci tombol power di pisah dengan volume. Ponsel ini sudah memakai USB type C dan headphone jack 3.5 mm. Secara keseluruhan desainnya khas ponsel entry level Samsung dan cukup manis. Ada Dual SIM Card, sehingga bisa memakai dua kartu SIM sekaligus sambil tetap menggunakan microSD.
Layar
Dengan harga Rp2 jutaan, konsumen tidak akan mendapat layar Full HD atau AMOLED. Hanya HD+ TFT biasa. Tapi, resolusinya cukup tajam kok. Yakni 1080 x 2340 piksel. Ukuran layarnya juga lebih besar dari banyak kompetitornya. Yakni 6,4 inci. Dimensinya sendiri 161.4 x 76.3 x 9 mm.
Bagi saya ini ukuran paling pas. Dibawah itu terasa terlalu kecil. Ukuran layar 6,4 inci digunakan menonton video YouTube dan bermain gim. Tidak berat dipegang karena beratnya hanya 168 gram.
Tersembunyi di bagian kiri atas layar kamera depan berbentuk bulat 8MP. Karenanya disebut Infinity-O. Oh ya, speaker audio yang diklaim memakai DolbyAtmos cukup kencang dan tebal. Jadi, jika hobi mendengarkan musik di ponsel, Galaxy M11 cukup piawai.
Kamera
Tiga kamera adalah salah satu fitur unggul Galaxy M11. Ada kamera utama 13 MP, F1.8. Sudah ada lensa Ultra Wide 115° 5MP yang cukup baik kualitasnya. Dan tetap bisa pula mendapatkan efek bokeh di lensa Depth 2MP. Memang fiturnya cukup terbatas. Tapi, mengoptimalkan fitur wide dan bokeh ini saja seharusnya sudah sangat cukup untuk menghasilkan gambar yang baik.
Nah, untuk kamera depan 8 MP, F2.0 sendiri sudah dilengkapi fitur Live Focus. Sehingga bisa mendapatkan foto selfie bokeh untuk Instagram atau TikTok.
Prosesor
Galaxy M11 memiliki prosesor Snapdragon 450 yang jadi langganan ponsel entry level. Selain sudah mendukung AI, untuk mentenagai berbagai aktivitas mobile sebenarnya sudah cukup. Memainkan gim Free Fire, misalnya. Dengan RAM 3GB, memori internalnya terbilang cukup rendah. Hanya 32 GB. Sehingga pastikan untuk melengkapinya dengan microSD tambahan. Fitur lainnya ada Android 10.
Kesimpulan
Yang saya rasakan saat mencoba beraktivitas dengan Galaxy M11 seharian adalah, ponsel ini cukup irit dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Untuk memotret, kamera berlensa lebar cukup membantu. Di kondisi pencahayaan baik, hasilnya lumayan tajam.
Meski, kamera kedodoran ketika dihadapkan ke matahari langsung. Dynamic range kamera tidak mampu mengenali bagian gelap dan terang sekaligus. Hal serupa terjadi di kondisi pencahayaan rendah, noise akan cepat muncul. Tapi ini wajar di kelas ponsel entry level.
Saya sendiri cukup suka menggenggam bodinya. Nyaman. Berpindah antara gim, sosial media, dan kamera juga dilakukan dengan cukup gegas dan tidak terlalu lemot. Dan memang baterai 5.000 mAh terasa benar manfaatnya. Kecepatan pengisi daya 15W menggunakan USB type C juga memangkas waktu pengisian baterai agar lebih singkat.
Sehingga cocok sekali untuk para penggiat UKM yang harus memonitor belanjaan online setiap hari, mahasiswa yang berkuliah seharian, atau pekerja lapangan yang memang butuh selalu terhubung setiap waktu. Terutama mereka yang sudah terbiasa dengan tampilan UI Samsung yang menurut saya elegan, sederhana, dan paling mudah dinavigasikan.
Tapi, untuk siapa sebenarnya ponsel ini? Jawabnya sama sederhananya. Yang memiliki bujet Rp2 juta. Yang butuh perangkat untuk melakukan berbagai kegiatan rutin berkomunikasi seperti bermain gim casual, chatting di WhatsApp, hingga akses ke sosial media. Yang tidak mau selalu bergantung dengan power bank.
Nah, mari kita bahas satu persatu.
Desain
Bodi Galaxy M11 cukup sederhana. Bagian belakang dari plastik polos. Ada finger print reader. Kemudian tiga kamera berjajar vertikal di sisi kiri atas. Bezelnya cukup tipis. Dan masih sedap di pandang. Selain hitam, ada juga warna Biru Metallic.
Tombol power dan volume di sebelah kanan. Menurut saya ini sudah posisi terbaik. Saya benci tombol power di pisah dengan volume. Ponsel ini sudah memakai USB type C dan headphone jack 3.5 mm. Secara keseluruhan desainnya khas ponsel entry level Samsung dan cukup manis. Ada Dual SIM Card, sehingga bisa memakai dua kartu SIM sekaligus sambil tetap menggunakan microSD.
Layar
Dengan harga Rp2 jutaan, konsumen tidak akan mendapat layar Full HD atau AMOLED. Hanya HD+ TFT biasa. Tapi, resolusinya cukup tajam kok. Yakni 1080 x 2340 piksel. Ukuran layarnya juga lebih besar dari banyak kompetitornya. Yakni 6,4 inci. Dimensinya sendiri 161.4 x 76.3 x 9 mm.
Bagi saya ini ukuran paling pas. Dibawah itu terasa terlalu kecil. Ukuran layar 6,4 inci digunakan menonton video YouTube dan bermain gim. Tidak berat dipegang karena beratnya hanya 168 gram.
Tersembunyi di bagian kiri atas layar kamera depan berbentuk bulat 8MP. Karenanya disebut Infinity-O. Oh ya, speaker audio yang diklaim memakai DolbyAtmos cukup kencang dan tebal. Jadi, jika hobi mendengarkan musik di ponsel, Galaxy M11 cukup piawai.
Kamera
Tiga kamera adalah salah satu fitur unggul Galaxy M11. Ada kamera utama 13 MP, F1.8. Sudah ada lensa Ultra Wide 115° 5MP yang cukup baik kualitasnya. Dan tetap bisa pula mendapatkan efek bokeh di lensa Depth 2MP. Memang fiturnya cukup terbatas. Tapi, mengoptimalkan fitur wide dan bokeh ini saja seharusnya sudah sangat cukup untuk menghasilkan gambar yang baik.
Nah, untuk kamera depan 8 MP, F2.0 sendiri sudah dilengkapi fitur Live Focus. Sehingga bisa mendapatkan foto selfie bokeh untuk Instagram atau TikTok.
Prosesor
Galaxy M11 memiliki prosesor Snapdragon 450 yang jadi langganan ponsel entry level. Selain sudah mendukung AI, untuk mentenagai berbagai aktivitas mobile sebenarnya sudah cukup. Memainkan gim Free Fire, misalnya. Dengan RAM 3GB, memori internalnya terbilang cukup rendah. Hanya 32 GB. Sehingga pastikan untuk melengkapinya dengan microSD tambahan. Fitur lainnya ada Android 10.
Kesimpulan
Yang saya rasakan saat mencoba beraktivitas dengan Galaxy M11 seharian adalah, ponsel ini cukup irit dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Untuk memotret, kamera berlensa lebar cukup membantu. Di kondisi pencahayaan baik, hasilnya lumayan tajam.
Meski, kamera kedodoran ketika dihadapkan ke matahari langsung. Dynamic range kamera tidak mampu mengenali bagian gelap dan terang sekaligus. Hal serupa terjadi di kondisi pencahayaan rendah, noise akan cepat muncul. Tapi ini wajar di kelas ponsel entry level.
Saya sendiri cukup suka menggenggam bodinya. Nyaman. Berpindah antara gim, sosial media, dan kamera juga dilakukan dengan cukup gegas dan tidak terlalu lemot. Dan memang baterai 5.000 mAh terasa benar manfaatnya. Kecepatan pengisi daya 15W menggunakan USB type C juga memangkas waktu pengisian baterai agar lebih singkat.
Sehingga cocok sekali untuk para penggiat UKM yang harus memonitor belanjaan online setiap hari, mahasiswa yang berkuliah seharian, atau pekerja lapangan yang memang butuh selalu terhubung setiap waktu. Terutama mereka yang sudah terbiasa dengan tampilan UI Samsung yang menurut saya elegan, sederhana, dan paling mudah dinavigasikan.
(dan)