Tips Bikin Foto Epic untuk Media Sosial lewat Kamera Galaxy S22 Series

JAKARTA - Content Creator Gesit Wisnu Prakoso dan Mada Riyanhadi membagikan tips memotret menggunakan kamera Samsung Galaxy S22 Series di beberapa lokasi kekinian. Hasilnya bikin gregetan.

Samsung Galaxy S22 Series memang punya banyak fitur menarik di kameranya. Mulai Nightography, Portrait Mode, hingga Cinematic Video dengan Super Steady.

”Kamera Galaxy S22 5G dan S22+ 5G terbilang lengkap. Mulai memotret, merekam video, hingga mengeditnya,” ujar content creator Gesit Wisnu Prakoso. Bersama Mada Riyanhadi, keduanya mengutilisasi kamera di kedua ponsel tersebut. Berikut tipsnya:

Lokasi, Lokasi, Lokasi

Lokasi saat penting untuk membuat foto dramatis. Gesit dan Mada memilih Broadway Alam Sutra yang punya banyak spot unik dengan “vintage vibe”. Wajar jika lokasi ini sudah malang melintang di feed Instagram hingga FYP Tiktok. Gesit dan Mada mengutilisasi Portrait Mode untuk menangkap ekspresi dan karakter wajah lebih tajam. ”Efek blurnya bagus banget. Apalagi ketika foto di tengah keramaian,” ujar Mada, menyebut teknologi AI Stereo Depth Map di Galaxy S22 5G dan S22+ 5G.

Photo Remastering dan Object Eraser

Outfit of the day (OOTD) tetap penting di 2022. Saran Mada, manfaatkan terik sinar matahari. ”Jangan khawatir, hasil foto Pro-Grade Camera 50MP Galaxy S22 Series 5G tidak akan overexposure,” beber mada.

Lalu, Mada menyarankan memakai Object Eraser untuk hapus objek-objek mengganggu di foto. Sehingga hasil foto lebih clean atau bersih. Fitur built-in editing lain yang ia rekomendasikan adalah Photo Remastering. ”Gunanya untuk bikin warna foto lebih unik,” bebernya. Mada juga menyebut bahwa in-app camera Instagram dan TikTok di Galaxy S22 Series 5G membuat hasil foto dan video tetap jernh.

Pro Mode di Low Light

Fitur Pro Mode sedikit tricky. Tapi, jika bisa memakainya akan epik hasilnya. Itu dituturkan Gesit, saat memotret Pantjoran PIK dengan vibe ala Chinatown. Ia memakai Pro Mode di kondisi pencahayaan rendah. ”Dua fitur yang saya pakai adalah color tone dan focus peaking,” kata Gesit.

Dalam memotret, Gesit menyebut bahwa biasanya proses color grading atau retouch dilakukan setelah mengambil gambar. ”Tapi, dengan Pro Mode di Galaxy S22 5G dan S22+ 5G, kita bisa atur brightness, contrast, shadow, dan elemen lainnya sebelum memotret dengan color tone,” katanya.

Dampaknya, ia bisa tahu seperti apa tone warna yang dihasilkan dari foto. ”Misalnya, saat kita foto jajaran lampion atau tempat makan penuh lampu. Kita bisa tahu nuansa yang akan terlihat seperti apa,” katanya.

Focus peaking di Pro Mode, sebut Gesit, menunjukkan area mana saja yang optimal untuk menjadi fokus. Sehingga memudahkan memotret foto low-light karena bisa menentukan obyek mana yang akan dijadikan pusat foto.

Auto Framing
Selain memaksimalkan fitur-fitur di Pro Mode, Gesit menyarankan untuk bermain komposisi ketika memotret di Pantjoran PIK. ”Sebab, ada banyak objek yang bisa dimaksimalkan untuk menciptakan komposisi foto yang lebih unik. Misalnya, teknik framing, gerbang utama, jembatan, hingga jajaran tenant di tempat ini bisa kita jadikan frame untuk menegaskan objek yang kita foto di tengahnya,” kata Gesit. Ia sendiri memakai fitur Auto Framing yang membantu mengambil komposisi dengan baik.

Format RAW

Mada suka sekali memotret dengan format RAW memakai Galaxy S22 5G dan S22+ 5G. Mengapa? ”Karena format RAW punya dynamic range lebih tinggi hingga lebih banyak informasi dan detail yang didapat dari foto tersebut,” katanya.

Format RAW di Galaxy S22 5G dan S22+ 5G penting sebab bisa langsung diedit dengan aplikasi Expert RAW dan preset dari Adobe Lightroom. Termasuk, memakai preset kekinian yang sedang trending di media sosial.



Night Mode

Gesit memakai fitur Night Mode untuk menangkap foto lansekap di Senayan Park. ”Pemrosesannya cepat. Jadi, hasil fotonya tidak akan shaky dan dengan resolusi yang tetap tinggi. Ini berguna saat kita ingin ambil foto suasana malam dengan cepat untuk langsung di-upload di Instagram atau di-share ke teman via WhatsApp,” tutur Gesit.

Super Steady System dan Super Slow Motion
Super Steady System menggabungkan OIS dan AI VDIS. Membuat pengguna bisa merekam sambil berjalan di tepi danau buatan, skywalk, hingga di dalam mal dengan lebih smooth, lebih stabil, dan lebih jernih, termasuk di malam hari. Apalagi, sudah mendukung Super Slow Motion di 120fps, jadi bisa video slow motion dengan smooth.