Mengurai Standar Epic ala Samsung Galaxy S22 Series: HP yang Bisa Semuanya

JAKARTA - Bagi Gen Z dan milenial muda, smartphone adalah pusat kehidupan sehari-hari. Sementara media sosial adalah platform untuk terhubung dengan dunia. Demikian disampaikan Regional Head of Mobile eXperience Business, Samsung Southeast Asia and Oceania Carl Nordenberg.

Menurut Carl, cara Gen Z dan milenial muda menggunakan smartphone sangatlah berbeda. ”Konsumen saat ini butuh ponsel yang bisa melakukan semuanya. Mulai dari memotret, mereka video, mengekspresikan diri melalui konten yang dapat dibagikan baik siang maupun malam, streaming serial terbaru, hingga fashion statement,” katanya.

Itu, yang menjadi latar dirancangnya varian terbaru Samsung, Galaxy S22 , S22 , dan S22 Ultra. Ketiganya, menurut Carl memiliki karakter konsumen yang berbeda-beda.

Galaxy S22 Ultra, misalnya, dirancang untuk pengguna yang butuh smartphone untuk melakukan semua hal. Mulai hiburan, hingga produktivitas.

Lalu, Galaxy S22 atau S22 ideal untuk mereka yang ingin lebih kreatif dan mengekspresikan diri lewat kamera. ”Khusus S22 dan S22 , bisa dipersempit dari ukuran layar. S22 dengan layar 6.1 inci lebih ringkas. Sementara S22 memiliki layar 6.6 inci yang lebih lega,” katanya.

Carl juga menyebut bahwa saat ini semakin banyak pengguna Samsung yang ingin mengekspresikan diri lewat foto dan video. Lalu, membagikannya dengan cepat di sosmed. Baik itu TikTok maupun Instagram.


Hasli foto pembalap MotoGP saat di Jakarta menggunakan Galaxy S22 Ultra 5G.

Karena itu, Carl menyebut bahwa kamera S22 Series terintegrasi mulus dengan TikTok, Instagram, serta Snapchat.


Samsung memang sangat peduli pada hal-hal yang detail. Misalnya saja soal definisi dan konsep warna. ”Kami melakukan riset, mencari warna terbaik yang melibatkan Gen Z serta milenial. Sehingga melahirkan warna Burgundy di_S22 Ultra yang unik,” katanya.

Carl juga menyebut bagaimana S Pen di Galaxy S22 Ultra yang berupaya menyatukan seri S dan Note. ”Kami mengambil yang terbaik di seri Note, misalnya S Pen built-in, layar besar, dan performa tinggi,” katanya.

Menurutnya, selama setahun terakhir Samsung berupaya meningkatkan kompatibilitas S Pen dalam ekosistem Galaxy. Mulai dari smartphone, tablet, hingga PC. Sehingga S Pen bisa mudah digunakan dengan Samsung Notes, dimana pengguna bisa mudah menulis, mewarnai, menggambar, membuat sketsa, dan lainnya. ”S Pen bisa mengenali tingkat tekanan seperti dengan pensil atau kuas di atas kertas,” ia mengatakan.


Hasil foto malam Nightography menggunakan kamera Galaxy S22 Ultra. Foto: dok Samsung

Fokus lain Samsung adalah di sektor kamera. Terutama lewat fitur Nightography. ”Kami ingin Gen Z dan milenial bisa membuat konten di malam hari, baik foto maupun video, dengan maksimal. Sehingga kualitas dan detail tetap terjaga saat gelap,” beber Carl.

Tentu saja, standar epic yang disebutkan Samsung bisa berbeda dengan pabrikan ponsel lainnya. Tapi, yang sedang mereka lakukan adalah menciptakan ponsel yang ”kokoh” di semua lini.



Baik itu di lini baterai, performa, prosesor, kamera, hingga fungsi spesifik seperti S Pen. Sebab, mereka menyadari bahwa kebutuhan Gen Z maupun milenial saat ini sangat berbeda, penuntut, serta memiliki standar yang tinggi.