Twitter Hapus Tweet Kedubes Rusia Soal Serangan di Rumah Sakit Hoaks
loading...
A
A
A
LONDON - Twitter telah menghapus dua postingan yang dilakukan Kedutaan Rusia di London yang mengklaim pemboman rumah sakit Ukraina oleh pasukan Rusia telah dipalsukan. Rumah sakit Mariupol diserang pada hari Rabu 9 Maret 2022 yang menyebabkan tiga orang tewas.
Dalam cuitannya, pihak kedutaan mengklaim bahwa informasi yang disampaikan media adalah palsu. Karena saat kejadian rumah sakit tersebut sudah tidak beroperasi. Namun pejabat di kedutaan tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim mereka.
Kepada BBC, JUmat (11/3/2022), Twitter mengatakan bahwa tweet tersebut melanggar aturan terkait dengan penolakan peristiwa kekerasan. Tim disinformasi BBC juga telah menemukan bukti yang bertentangan dengan klaim kedutaan Rusia.
Kedutaan mengklaim rumah sakit itu sudah lama tidak beroperasi. Namun sebuah postingan seminggu lalu di halaman Facebook, rumah sakit meminta bahan bakar untuk menjaga agar mereka tetap bisa beroperasi.
Laporan dari Rumah Sakit Mariupol minggu lalu juga mengatakan bahwa pihaknya merawat korban pemboman dan bahwa bangsal bersalin telah dipindahkan ke ruang bawah tanah.
Tuduhan bahwa seorang blogger kecantikan digunakan untuk memalsukan foto wanita hamil di tempat kejadian juga dipertanyakan. Karena wanita yang bersangkutan, yang tinggal di kota, terlihat hamil besar di postingan Instagram yang berasal dari bulan lalu.
Klaim bahwa serangan bom ke rumah sakit di Ukraina merebak di aplikasi perpesanan Telegram sehari setelah kejadian. Kemudian peristiwa itu diangkat di buletin berita televisi negara dan acara diskusi.
Semua klaim ini terus beredar secara online, meskipun tweet telah dihapus. Akun Instagram beauty blogger hamil itu pun kini menjadi incaran para troll online dan ahli teori konspirasi.
Kendati sudah menghapus tweet tersebut, Twitter belum melarang beberapa akun yang terkait dengan pemerintah Rusia, termasuk akun Twitter resmi Vladimir Putin. Akun kedutaan Rusia juga tetap aktif.
Dalam cuitannya, pihak kedutaan mengklaim bahwa informasi yang disampaikan media adalah palsu. Karena saat kejadian rumah sakit tersebut sudah tidak beroperasi. Namun pejabat di kedutaan tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim mereka.
Kepada BBC, JUmat (11/3/2022), Twitter mengatakan bahwa tweet tersebut melanggar aturan terkait dengan penolakan peristiwa kekerasan. Tim disinformasi BBC juga telah menemukan bukti yang bertentangan dengan klaim kedutaan Rusia.
Kedutaan mengklaim rumah sakit itu sudah lama tidak beroperasi. Namun sebuah postingan seminggu lalu di halaman Facebook, rumah sakit meminta bahan bakar untuk menjaga agar mereka tetap bisa beroperasi.
Laporan dari Rumah Sakit Mariupol minggu lalu juga mengatakan bahwa pihaknya merawat korban pemboman dan bahwa bangsal bersalin telah dipindahkan ke ruang bawah tanah.
Tuduhan bahwa seorang blogger kecantikan digunakan untuk memalsukan foto wanita hamil di tempat kejadian juga dipertanyakan. Karena wanita yang bersangkutan, yang tinggal di kota, terlihat hamil besar di postingan Instagram yang berasal dari bulan lalu.
Klaim bahwa serangan bom ke rumah sakit di Ukraina merebak di aplikasi perpesanan Telegram sehari setelah kejadian. Kemudian peristiwa itu diangkat di buletin berita televisi negara dan acara diskusi.
Semua klaim ini terus beredar secara online, meskipun tweet telah dihapus. Akun Instagram beauty blogger hamil itu pun kini menjadi incaran para troll online dan ahli teori konspirasi.
Kendati sudah menghapus tweet tersebut, Twitter belum melarang beberapa akun yang terkait dengan pemerintah Rusia, termasuk akun Twitter resmi Vladimir Putin. Akun kedutaan Rusia juga tetap aktif.
(ysw)