Rusia-Ukraina Jadi Perang Siber, Malware dan DDoS Jadi Senjatanya

Kamis, 24 Februari 2022 - 17:38 WIB
loading...
Rusia-Ukraina Jadi Perang Siber, Malware dan DDoS Jadi Senjatanya
Pemerintah Ukraina mendapat terus mendapat serangan siber dari hacker tidak dikenal. Foto: VentureBeat
A A A
JAKARTA - Pemerintah Ukraina sedang kalang kabut. Dalam beberapa hari terakhir, mereka terus menerus mendapat serangan siber berbahaya. Pelakunya, hacker tak dikenal. Targetnya: situs-situs penting mulai dari Kementerian Luar Negeri, DPR, hingga Bank Sentral.

Serangan siber itu dilakukan pada Rabu (23/2) silam. Kamis pagi, dampaknya mulai dirasakan. Situs-situs penting yang jadi tempat komunikasi pemerintah terhadap warga, juga bank, susah di akses. Atau, jadi lambat sekali.

Serangan DDoS dan Malware
Lembaga keamanan siber menyebut bahwa situs pemerintah dan perbankan Ukraina sedang dihantam serangan distributed-denial-of-service (DDoS) yang amat masif.

Apa itu DDoS? DDoS adalah jenis serangan yang dilakukan dengan cara membanjiri lalu lintas jaringan internet pada server, sistem, atau jaringan.

Umumnya serangan ini dilakukan menggunakan beberapa komputer host penyerang sampai dengan komputer target tidak bisa diakses.
Serangan DDoS sangat populer digunakan hacker. Jenisnya banyak, tapi konsepnya sederahana. Yakni membuat lalu lintas server berjalan dengan beban berat sampai tidak bisa lagi menampung koneksi dari user lain (overload).

Selain DDoS serangan lain yang dilakukan hacker adalah menginfeksi ratusan komputer dengan malware yang merusak. Malware itu sangat destruktif, karena bisa langsung menghapus seluruh isi di dalam komputer yang telah terinfeksi.



Symantec Threat Intelligence mendeteksi tiga organisasi yang terkena serangan malware itu. Yakni kontraktor pemerintah Ukraina di Latvia dan Lithuania, serta lembaga keuangan di Ukraina.

”Baik Latvia dan Lithuania adalah anggota NATO. Penjahat siber mengincar targetnya tidak peduli mereka ada dimana,” ujar Vikram Thakur, direktur teknis Symantec Threat Intelligence.

Menurutnya, serangan siber itu tidak acak. Tapi mengincar target yang sudah ditentukan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1319 seconds (0.1#10.140)