Resmi, Motorola Edge Plus Dibekali Snapdragon 865, 5G, dan Kamera 108 MP
loading...
A
A
A
CHICAGO - Motorola baru saja meramaikan pasar handphone 5G dengan dua ponsel "edge" terbaru. Nama itu diambil dari "Endless Edge" dengan interpretasi layar berdesain air terjun.
Dua ponsel yang dimaksud Motorola Edge + (Plus) dan Edge reguler. Duet keduanya sama-sama berbagi desain yang sama, konektivitas 5G, dan tiga kamera.
Motorola Edge Plus
Motorola Edge Plus adalah flagship pertama Moto yang tepat untuk menandai debut dari "merek" baru tersebut.
Debut smartphone dengan panel HDR10 + AMOLED 6,7 inci ini menjadi ponsel Motorola pertama dengan kecepatan refresh 90Hz. Sementara resolusinya 1080p + sehingga belum cukup disebut "premium", tapi jika diambil kata positifnya handphone lebih sedikit menguras baterai.
Motorola menempatkan kamera selfie 25 MP di punch-hole yang diletakan di sudut kiri atas. Sedangkan pengaman smartphone berupa pembaca sidik jari di balik layar.
Edge Plus versi AS mendukung mmWave 5G yang menjanjikan kecepatan pengunduhan 4Gbps di jaringan Verizon, mitra peluncuran Motorola di AS. Ini adalah ponsel 5G pertama Moto, sebelumnya Motorola menguji jaringan dengan menggunakan perangkat tambahan berupa MotoMod. Namun untuk unit yang dipasarkan secara global akan mendapatkan sub-5GHz 5G.
Di dapur fotografinya, Motorola juga menyematkan sensor 108 MP sebagai kamera utama. Fitur berada di belakang lensa f/1.8 yang distabilkan secara optik. Seperti ponsel Xiaomi tapi tidak seperti Galaxy S20 Ultra, sensor ini melakukan binning 4-in-1 pixel untuk menghasilkan foto 27 MP.
Sensor disokong kamera telefoto 8 MP yang memiliki lensa zoom optik 3x dan juga OIS. Pembulatan pengaturan tiga kamera merupakan kamera sudut ultrawide 16 MP 117 derajat, yang juga dapat mengambil foto makro, dan kamera ToF. Ponsel dapat merekam video 6K, meskipun chipset mampu menghasilkan 8K.
Ya, Moto Edge Plus menggendong Snapdragon 865 sebagai ciri khas dari flagship 2020. Chipset dipasangkan dengan RAM 12 GB RAM LPDDR5 serta penyimpanan internal 256 GB UFS 3.0.
Handphone ditenagai oleh baterai 5.000 mAh yang cukup besar dengan pengisian cepat 18W melalui USB-C. Motorola mengklaim baterainya cukup besar untuk penggunaan selama dua hari.
Pengisian nirkabel didukung di kedua arah -ponsel dapat menyerap energi Qi pada 15W. Kemudian membagikannya kepada gadget lain yang kompatibel dengan Qi 5W.
Menariknya, Motorola tetap membawa jack audio 3,5 mm pada keduanya, Edge Plus dan Edge. Unit akan dijual secara global pada bulan Mei seharga Rp20 juta.
Motorola Edge
Motorola Edge sangat mirip dengan saudara kandungnya, tapi spesifikasi dipangkas dibanding "plus". Peminatnya masih mendapatkan layar seluas 6,7 inci refresh rate 90Hz dengan ekstra kurva di samping. Minusnya tidak ada dukungan HDR10 +.
Sedangkan chipset-nya turun menjadi Snapdragon 765G dan mendukung 5G hanya untuk jaringan sub-6GHz. Selain itu, kapasitas RAM terpangkas 50% menjadi 6 GB untuk versi global dan 4 GB di Amerika Utara.
Handphone dibekali penyimpanan internal 128 GB. Jika tidak mencukupi, Anda bisa memperluasnya dengan microSD. Nah fitur inilah yang tak ada di kelas Plus.
Kamera triple di bagian belakang memiliki kemampuan yang mirip, sensor utamanya hanya 64 MP. Kamera bergabung dengan ultrawide dan telefoto, plus modul ToF. Untuk kamera selfie sama, yakni 25 MP.
Baterai pada Motorola Edge agak lebih kecil, yakni 4.500 mAh dan mempertahankan kecepatan pengisian kabel 18W. Namun, pengisian daya nirkabel tidak dapat dilakukan.
Kedua ponsel Edge memiliki speaker stereo yang kuat. Keduanya akan menjalankan Android 10 saat peluncuran dan Motorola menjanjikan perbaruan ke setidaknya ke versi 11.
Tersedia dalam baluran warna Solar Black dan Midnight Magenta, ponsel dibanderol harga Rp10 jutaan.
Dua ponsel yang dimaksud Motorola Edge + (Plus) dan Edge reguler. Duet keduanya sama-sama berbagi desain yang sama, konektivitas 5G, dan tiga kamera.
Motorola Edge Plus
Motorola Edge Plus adalah flagship pertama Moto yang tepat untuk menandai debut dari "merek" baru tersebut.
Debut smartphone dengan panel HDR10 + AMOLED 6,7 inci ini menjadi ponsel Motorola pertama dengan kecepatan refresh 90Hz. Sementara resolusinya 1080p + sehingga belum cukup disebut "premium", tapi jika diambil kata positifnya handphone lebih sedikit menguras baterai.
Motorola menempatkan kamera selfie 25 MP di punch-hole yang diletakan di sudut kiri atas. Sedangkan pengaman smartphone berupa pembaca sidik jari di balik layar.
Edge Plus versi AS mendukung mmWave 5G yang menjanjikan kecepatan pengunduhan 4Gbps di jaringan Verizon, mitra peluncuran Motorola di AS. Ini adalah ponsel 5G pertama Moto, sebelumnya Motorola menguji jaringan dengan menggunakan perangkat tambahan berupa MotoMod. Namun untuk unit yang dipasarkan secara global akan mendapatkan sub-5GHz 5G.
Di dapur fotografinya, Motorola juga menyematkan sensor 108 MP sebagai kamera utama. Fitur berada di belakang lensa f/1.8 yang distabilkan secara optik. Seperti ponsel Xiaomi tapi tidak seperti Galaxy S20 Ultra, sensor ini melakukan binning 4-in-1 pixel untuk menghasilkan foto 27 MP.
Sensor disokong kamera telefoto 8 MP yang memiliki lensa zoom optik 3x dan juga OIS. Pembulatan pengaturan tiga kamera merupakan kamera sudut ultrawide 16 MP 117 derajat, yang juga dapat mengambil foto makro, dan kamera ToF. Ponsel dapat merekam video 6K, meskipun chipset mampu menghasilkan 8K.
Ya, Moto Edge Plus menggendong Snapdragon 865 sebagai ciri khas dari flagship 2020. Chipset dipasangkan dengan RAM 12 GB RAM LPDDR5 serta penyimpanan internal 256 GB UFS 3.0.
Handphone ditenagai oleh baterai 5.000 mAh yang cukup besar dengan pengisian cepat 18W melalui USB-C. Motorola mengklaim baterainya cukup besar untuk penggunaan selama dua hari.
Pengisian nirkabel didukung di kedua arah -ponsel dapat menyerap energi Qi pada 15W. Kemudian membagikannya kepada gadget lain yang kompatibel dengan Qi 5W.
Menariknya, Motorola tetap membawa jack audio 3,5 mm pada keduanya, Edge Plus dan Edge. Unit akan dijual secara global pada bulan Mei seharga Rp20 juta.
Motorola Edge
Motorola Edge sangat mirip dengan saudara kandungnya, tapi spesifikasi dipangkas dibanding "plus". Peminatnya masih mendapatkan layar seluas 6,7 inci refresh rate 90Hz dengan ekstra kurva di samping. Minusnya tidak ada dukungan HDR10 +.
Sedangkan chipset-nya turun menjadi Snapdragon 765G dan mendukung 5G hanya untuk jaringan sub-6GHz. Selain itu, kapasitas RAM terpangkas 50% menjadi 6 GB untuk versi global dan 4 GB di Amerika Utara.
Handphone dibekali penyimpanan internal 128 GB. Jika tidak mencukupi, Anda bisa memperluasnya dengan microSD. Nah fitur inilah yang tak ada di kelas Plus.
Kamera triple di bagian belakang memiliki kemampuan yang mirip, sensor utamanya hanya 64 MP. Kamera bergabung dengan ultrawide dan telefoto, plus modul ToF. Untuk kamera selfie sama, yakni 25 MP.
Baterai pada Motorola Edge agak lebih kecil, yakni 4.500 mAh dan mempertahankan kecepatan pengisian kabel 18W. Namun, pengisian daya nirkabel tidak dapat dilakukan.
Kedua ponsel Edge memiliki speaker stereo yang kuat. Keduanya akan menjalankan Android 10 saat peluncuran dan Motorola menjanjikan perbaruan ke setidaknya ke versi 11.
Tersedia dalam baluran warna Solar Black dan Midnight Magenta, ponsel dibanderol harga Rp10 jutaan.
(iqb)