Ukraina Memanas, Facebook Blokir Halaman Resmi Kota Horlivka yang Pro-Rusia

Minggu, 20 Februari 2022 - 07:25 WIB
loading...
Ukraina Memanas, Facebook Blokir Halaman Resmi Kota Horlivka yang Pro-Rusia
Facebook telah memblokir halaman resmi pemerintah kota Horlivka, Ukraina timur selama 24 jam. Foto/catchnews
A A A
KIEV - FACEBOOK telah memblokir halaman resmi pemerintah kota Horlivka, Ukraina timur selama 24 jam. Pemblokiran dilakukan karena memposting tentang awal evakuasi penduduk kota ke Rusia di tengah ancaman agresi Kiev.

"Teman-teman, hari ini komunitas resmi administrasi kota Horlivka di jejaring sosial Facebook diblokir oleh administrasi situs selama 24 jam. Alasan pemblokiran adalah posting tentang awal evakuasi penduduk Horlivka ke Rusia di tengah ancaman pecahnya bentrokan dengan angkatan bersenjata Ukraina," kata otoritas kota Horlivka pada Sabtu (19/2/2022) waktu setempat.

Dikutip dari laman catchnews, Minggu (20/2/2022), pemerintah separatis pro-Rusia di Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk memulai evakuasi warga sipil ke Rusia pada Jumat (18/2/2022), karena khawatir akan agresi militer oleh pihak berwenang Ukraina.

Itu terkait pernyataan Ketua DPR Denis Pushilin yang mengharapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memerintahkan serangan terhadap republik yang akan memproklamirkan diri dalam waktu dekat.



Sementara itu, Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina mengatakan bahwa pasukan Kiev tidak memiliki perintah untuk melancarkan serangan militer di Ukraina timur. Konflik antara pemerintah Ukraina dan DPR dan LPR yang memisahkan diri telah memanas sejak 2014.

Pada Februari 2015, Perjanjian Minsk, yang dirancang untuk menemukan resolusi politik atas konflik tersebut, dinegosiasikan oleh para pemimpin Prancis, Jerman, Rusia, dan Ukraina di Format grup Normandia.



Namun, kesepakatan tersebut belum dipatuhi sejauh ini dan bentrokan sporadis terus berlanjut. Moskow telah berulang kali menyatakan bahwa Kiev tidak memenuhi kesepakatan dan menunda negosiasi untuk menyelesaikan konflik.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1229 seconds (0.1#10.140)