2 Bank dan Kementerian Pertahanan Ukraina Lumpuh Terkena Serangan Siber DDoS
loading...
A
A
A
KIEV - Dua bank dan Kementerian Pertahanan Ukraina lumpuh setelah mendapat serangan siber DDoS sehingga tidak bisa mengakses situs web dan layanan perbankan online. Serangan siber ini terjadi setelah Rusia menyatakan menarik sejumlah pasukannya seusai menjalani latihan dekat perbatasan dengan Ukraina.
Serangan siber DDoS atau distributed denial-of-service adalah upaya jahat untuk mengganggu lalu lintas normal dari server, layanan, atau jaringan internet yang ditargetkan dengan membanjiri lalu lintas Internet.
Serangan DDoS mencapai efektivitas dengan memanfaatkan beberapa sistem komputer yang disusupi sebagai sumber lalu lintas serangan. Mesin yang dieksploitasi dapat mencakup komputer dan sumber daya jaringan lainnya seperti perangkat IoT.
IoT atau Internet of things adalah suatu konsep atau program sebuah objek yang memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia.
Dikutip dari laman The Verge, Rabu (16/2/2022), Kementerian Pertahanan Ukraina dalam sebuah tweet yang diposting Selasa 15 Februari 2022 sekitar pukul 19:00 waktu setempat (12:00 ET), mengatakan bahwa situs webnya terkena serangan DDoS dan sedang berusaha untuk memulihkan layanan. Empat jam kemudian, situs itu masih belum bisa diakses.
Pada saat yang sama, dua bank juga mengalami serangan siber sehingga layanan membuat ATM offline terganggu serta membuat nasabah kesulitan menarik atau mentransfer dana secara online. Pemerintah Ukraina atau pejabat AS belum mengidetifikasikan siapa pelaku serangan siber ini, namun mengingat situasi militer saat ini, banyak yang menduga keterlibatan Rusia.
PrivatBank menghadapi serangan DDoS besar-besaran yang memblokir banyak layanan perbankan online, termasuk pembayaran dan pengecekan saldo. Namun, gangguan ini tidak memengaruhi layanan inti perbankan atau mengancam dana nasabah. Oschadbank juga kehilangan semua fungsi perbankan online.
"Kami dapat mengkonfirmasi serangan DDOS tetapi tidak melihat indikasi bahwa dampaknya sangat besar . Aksi ini meningkatkan kesiagaan di Ukraina dalam menghadapi lebih banyak berita positif selama beberapa hari terakhir," kata Direktur Cisco, badan intelijen, Matthew Olney, melalui tweet yang dibagikan oleh jurnalis keamanan siber Kim Zetter.
Serangan siber DDoS atau distributed denial-of-service adalah upaya jahat untuk mengganggu lalu lintas normal dari server, layanan, atau jaringan internet yang ditargetkan dengan membanjiri lalu lintas Internet.
Serangan DDoS mencapai efektivitas dengan memanfaatkan beberapa sistem komputer yang disusupi sebagai sumber lalu lintas serangan. Mesin yang dieksploitasi dapat mencakup komputer dan sumber daya jaringan lainnya seperti perangkat IoT.
IoT atau Internet of things adalah suatu konsep atau program sebuah objek yang memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia.
Dikutip dari laman The Verge, Rabu (16/2/2022), Kementerian Pertahanan Ukraina dalam sebuah tweet yang diposting Selasa 15 Februari 2022 sekitar pukul 19:00 waktu setempat (12:00 ET), mengatakan bahwa situs webnya terkena serangan DDoS dan sedang berusaha untuk memulihkan layanan. Empat jam kemudian, situs itu masih belum bisa diakses.
Pada saat yang sama, dua bank juga mengalami serangan siber sehingga layanan membuat ATM offline terganggu serta membuat nasabah kesulitan menarik atau mentransfer dana secara online. Pemerintah Ukraina atau pejabat AS belum mengidetifikasikan siapa pelaku serangan siber ini, namun mengingat situasi militer saat ini, banyak yang menduga keterlibatan Rusia.
Baca Juga
PrivatBank menghadapi serangan DDoS besar-besaran yang memblokir banyak layanan perbankan online, termasuk pembayaran dan pengecekan saldo. Namun, gangguan ini tidak memengaruhi layanan inti perbankan atau mengancam dana nasabah. Oschadbank juga kehilangan semua fungsi perbankan online.
"Kami dapat mengkonfirmasi serangan DDOS tetapi tidak melihat indikasi bahwa dampaknya sangat besar . Aksi ini meningkatkan kesiagaan di Ukraina dalam menghadapi lebih banyak berita positif selama beberapa hari terakhir," kata Direktur Cisco, badan intelijen, Matthew Olney, melalui tweet yang dibagikan oleh jurnalis keamanan siber Kim Zetter.
(wib)