Serangan Siber Sudah Dimulai, Jaringan Kereta Api Belarusia Lumpuh Bikin Pasukan Rusia Tersendat

Minggu, 30 Januari 2022 - 14:43 WIB
loading...
Serangan Siber Sudah Dimulai, Jaringan Kereta Api Belarusia Lumpuh Bikin Pasukan Rusia Tersendat
Jaringan komputer kereta api nasional Belarus dilaporkan masih belum pulih dari efek serangan siber dari kelompok peretas independen. Foto/The War Zone
A A A
MINSK - Jaringan komputer kereta api nasional Belarusia dilaporkan masih belum pulih dari efek serangan siber dari kelompok peretas independen. Kelompok ini mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut, untuk menghambat pergerakan pasukan Rusia ke negara itu.

Kremlin telah mengerahkan ribuan tentara ke Belarus, bersama dengan beragam material, termasuk tank, rudal balistik jarak pendek, dan pesawat tempur, menggunakan kereta api dalam beberapa pekan terakhir. Meskipun pasukan ini secara resmi akan mengambil bagian dalam latihan skala besar bulan depan, ada kekhawatiran pasukan ini merupakan bagian dari persiapan Rusia untuk meluncurkan invasi ke Ukraina.

Serangan siber dilakukan oleh sebuah kelompok yang menamakan dirinya Partisan Siber Belarusia untuk mengganggu aliran pasokan peralatan militer Rusia yang sedang berlangsung ke negara itu. Dalam sebuah pesan yang diposting ke Telegram pada 24 Januari 2022, kelompok peretas menulis bahwa Kereta Api Belarusia, atau BelZhD, telah mengizinkan "pasukan pendudukan memasuki tanah kami" atas perintah "teroris Lukashenko," atau Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Kelompok itu memposting serangkaian tuntutan di Twitter yang harus dipenuhi sebelum mereka mengembalikan sistem Kereta Api Belarusia ke mode normal. Tuntutan itu termasuk membebaskan 50 tahanan politik yang ditahan oleh pemerintah Belarusia karena paling membutuhkan perawatan medis dan mencegah kehadiran pasukan Rusia di wilayah Belarus.



Kelompok tersebut mengklaim telah mengenkripsi sebagian besar server, database, dan workstation BelZhD untuk memperlambat dan mengganggu sistem pengoperasian serta menghancurkan cadangannya. Serangan siber mempengaruhi sebagian besar operasi Kereta Api Belarusia termasuk layanan tiket dan penjadwalan dan pengiriman barang.

Seorang perwakilan dari Belarusia Cyber-Partisans mengatakan bahwa serangan siber tidak sulit untuk dilakukan karena jaringan Kereta Api Belarusia tidak diperkuat terhadap intrusi. "Jaringan ini memiliki banyak titik masuk dan tidak terisolasi dengan baik dari Internet. Para partisan dunia maya masuk dari salah satu titik ini dan kemudian membuka banyak titik masuk lainnya dari dalam," katanya dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Minggu (30/1/2022).
Serangan Siber Sudah Dimulai, Jaringan Kereta Api Belarusia Lumpuh Bikin Pasukan Rusia Tersendat


Serangan siber terjadi saat ratusan kereta yang diisi dengan peralatan dan personel militer Rusia telah tiba di Belarus sebagai bagian dari latihan militer cepat. Reuters melaporkan bahwa sejumlah besar perangkat keras Rusia, termasuk 12 pesawat tempur Su-35, dua divisi sistem rudal permukaan-ke-udara S-400, dan satu divisi sistem pertahanan udara Pantsir-S, telah tiba di Belarus dari jauh ke timur.



Selain perangkat keras, seorang analis militer Polandia yang dikutip oleh Reuters memperkirakan, dari tujuh hingga sepuluh kelompok persenjataan taktis batalion Rusia terdiri dari 700 hingga 900 tentara dikirim bersama peralatan perang menggunakan kereta ke Belarus. Meskipun sekelompok pekerja kereta api Belarusia mengatakan angka itu jauh lebih tinggi.

Sementara itu, Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (Department of Homeland Security/DHS) memperingatkan bahwa Rusia juga memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai serangan siber terhadap berbagai fasilitas milik AS. Mulai serangan penolakan layanan di situs web hingga mengganggu infrastruktur penting seperti jaringan listrik.

“Kami menilai bahwa Rusia akan mempertimbangkan untuk memulai serangan siber, jika AS atau NATO menanggapi kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina mengancam keamanan nasional jangka panjangnya,” kata DHS dalam buletin intelijen pada 23 Januari 2022.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6485 seconds (0.1#10.140)