Dampak Perubahan Iklim: Beruang Kutub Incest dan Burung Elang Bercerai
loading...
A
A
A
Burung Albatros Sering Bercerai
Spesies elang laut Albatros dikenal sebagai huwan monogami yang terkenal memiliki satu pasangan seumur hidup. Akibat perubahan iklim, ternyata mereka jadi lebih sering bercerai menurut penelitian yang diterbitkan Royal Society Journal.
Tingkat pasangan albatros alis hitam yang berpisah dan menemukan pasangan baru naik menjadi 8%. Para peneliti mempelajari lebih dari 15.000 pasangan albatros di Kepulauan Falkland selama 15 tahun.
Tingkat perceraian sebelumnya hanya 1% hingga 3%, biasanya melibatkan elang laut betina yang menemukan pasangan baru sebagai akibat dari musim kawin yang gagal.
Perkawinan Sedarah Beruang Kutub
Beruang kutub kawin sedarah karena es laut yang mencair. Foto: ist
Populasi beruang kutub kehilangan 10% keragaman genetik dalam periode 20 tahun akibat akibat perkawinan sedarah karena fragmentasi habitat.
Para ilmuwan menemukan bahwa perkawinan sedarah di beruang kutub di Svalbard, Norwegia, disebut mengejutkan sekaligus mengkhawatirkan.
Simo Maduna, peneliti di Institut Penelitian Bioekonomi Norwegia, menyebut bahwa kurangnya keragaman genetik dapat menyebabkan ketidakmampuan spesies untuk menghasilkan keturunan yang subur atau tahan terhadap penyakit.
”Ketika populasi menjadi sangat kecil, maka muncul peluang lebih tinggi bagi beruang yang berkerabat dekat untuk kawin dan menghasilkan keturunan,” katanya.
Spesies elang laut Albatros dikenal sebagai huwan monogami yang terkenal memiliki satu pasangan seumur hidup. Akibat perubahan iklim, ternyata mereka jadi lebih sering bercerai menurut penelitian yang diterbitkan Royal Society Journal.
Tingkat pasangan albatros alis hitam yang berpisah dan menemukan pasangan baru naik menjadi 8%. Para peneliti mempelajari lebih dari 15.000 pasangan albatros di Kepulauan Falkland selama 15 tahun.
Tingkat perceraian sebelumnya hanya 1% hingga 3%, biasanya melibatkan elang laut betina yang menemukan pasangan baru sebagai akibat dari musim kawin yang gagal.
Perkawinan Sedarah Beruang Kutub
Beruang kutub kawin sedarah karena es laut yang mencair. Foto: ist
Populasi beruang kutub kehilangan 10% keragaman genetik dalam periode 20 tahun akibat akibat perkawinan sedarah karena fragmentasi habitat.
Para ilmuwan menemukan bahwa perkawinan sedarah di beruang kutub di Svalbard, Norwegia, disebut mengejutkan sekaligus mengkhawatirkan.
Simo Maduna, peneliti di Institut Penelitian Bioekonomi Norwegia, menyebut bahwa kurangnya keragaman genetik dapat menyebabkan ketidakmampuan spesies untuk menghasilkan keturunan yang subur atau tahan terhadap penyakit.
”Ketika populasi menjadi sangat kecil, maka muncul peluang lebih tinggi bagi beruang yang berkerabat dekat untuk kawin dan menghasilkan keturunan,” katanya.
(dan)