Hindari Penularan COVID-19 di Pesawat, Ini Posisi Kursi yang Aman Menurut Ilmuwan
loading...
Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama bepergian, memilih tempat duduk yang tepat di pesawat juga punya andil besar untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Foto/TMZ/Backgrid
A
A
A
PENULARAN virus COVID-19 bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, termasuk di pesawat . Salah satu bukti terkini adalah banyak pilot dan staf penerbangan di Amerika Serikat tertular varian Omicron. Akibatnya banyak penerbangan selama libur Natal ditunda bahkan dibatalkan.
Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama bepergian, memilih tempat duduk yang tepat di pesawat juga punya andil besar untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Posisi yang berdekatan dengan penumpang lain di transportasi umum termasuk salah satu penyebab risiko penularan COVID-19.
"Menjaga jarak di dalam pesawat merupakan tantangan tersendiri, apalagi selama musim liburan ketika penumpang sedang padat. Jadi perlu dilakukan cara yang tepat untuk mengurangi risiko penularan," kata Sheldon Jacobson, ilmuwan dari Universitas Illinois Urbana-Champaign dikutip SINDOnews dari laman upi, Selasa (28/12/2021).
Jacobson dan sejumlah ilmuwan lain melakukan penelitian tentang penyebaran aerosol dalam pesawat sebagai model atau simulasi untuk mengetahui posisi kursi yang paling aman dalam pesawat.
Dari penelitian diketahui, untuk mengurangi infeksi di dalam pesawat langkah yang perlu dilakukan adalah membiarkan kursi bagian tengah kosong dan melewatkan beberapa baris. (Baca juga; Omicron Serang Awak Pesawat, Maskapai Jerman dan AS Batalkan Penerbangan Natal )
Para peneliti juga menemukan bahwa tempat duduk pada baris terakhir dalam pesawat memiliki transmisi penularan yang lebih sedikit. Sebab, di posisi paling belakang jarang ada orang atau penumpang lain yang bersliweran.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pada penerbangan yang lebih padat penumpang, posisi kursi barisan belakang dapat diisi. “Termasuk menyediakan kursi yang lebih luas di kelas yang lebih tinggi,” kata Jacobson. (Baca juga; 3 Gejala Utama Omicron yang Berbeda dengan Delta, Nomor Terakhir Sering Diabaikan )
Cara lain untuk mengurangi risiko penularan, maskapai penerbangan dapat menempatkan penumpang yang masih satu keluarga atau kelompok untuk duduk berdekatan. Mengelompokkan penumpang yang berasal dari satu kluster atau lingkungan, mampu mengurangi risiko penularan COVID-19 di pesawat.
"Kelompok pelancong sering kali terpecah, tetapi jika maskapai penerbangan dapat memprioritaskan tetap dekat satu sama lain, maka itu mengurangi risiko penularan secara menyeluruh dalam pesawat," kata Ian Ludden ilmuwan komputer Universitas Illinois Urbana-Champaign.
Mereka juga menyarankan untuk membuka ventilasi udara di atas tempat duduk sebagai perlindungan tambahan. Tentu saja, jangan lupa masker karena mampu mengurangi penularan COVID-19 sebanyak 30 persen. Kemudian silangkan jari dan nikmati perjalanan.
Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama bepergian, memilih tempat duduk yang tepat di pesawat juga punya andil besar untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Posisi yang berdekatan dengan penumpang lain di transportasi umum termasuk salah satu penyebab risiko penularan COVID-19.
"Menjaga jarak di dalam pesawat merupakan tantangan tersendiri, apalagi selama musim liburan ketika penumpang sedang padat. Jadi perlu dilakukan cara yang tepat untuk mengurangi risiko penularan," kata Sheldon Jacobson, ilmuwan dari Universitas Illinois Urbana-Champaign dikutip SINDOnews dari laman upi, Selasa (28/12/2021).
Jacobson dan sejumlah ilmuwan lain melakukan penelitian tentang penyebaran aerosol dalam pesawat sebagai model atau simulasi untuk mengetahui posisi kursi yang paling aman dalam pesawat.
Dari penelitian diketahui, untuk mengurangi infeksi di dalam pesawat langkah yang perlu dilakukan adalah membiarkan kursi bagian tengah kosong dan melewatkan beberapa baris. (Baca juga; Omicron Serang Awak Pesawat, Maskapai Jerman dan AS Batalkan Penerbangan Natal )
Para peneliti juga menemukan bahwa tempat duduk pada baris terakhir dalam pesawat memiliki transmisi penularan yang lebih sedikit. Sebab, di posisi paling belakang jarang ada orang atau penumpang lain yang bersliweran.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pada penerbangan yang lebih padat penumpang, posisi kursi barisan belakang dapat diisi. “Termasuk menyediakan kursi yang lebih luas di kelas yang lebih tinggi,” kata Jacobson. (Baca juga; 3 Gejala Utama Omicron yang Berbeda dengan Delta, Nomor Terakhir Sering Diabaikan )
Cara lain untuk mengurangi risiko penularan, maskapai penerbangan dapat menempatkan penumpang yang masih satu keluarga atau kelompok untuk duduk berdekatan. Mengelompokkan penumpang yang berasal dari satu kluster atau lingkungan, mampu mengurangi risiko penularan COVID-19 di pesawat.
"Kelompok pelancong sering kali terpecah, tetapi jika maskapai penerbangan dapat memprioritaskan tetap dekat satu sama lain, maka itu mengurangi risiko penularan secara menyeluruh dalam pesawat," kata Ian Ludden ilmuwan komputer Universitas Illinois Urbana-Champaign.
Mereka juga menyarankan untuk membuka ventilasi udara di atas tempat duduk sebagai perlindungan tambahan. Tentu saja, jangan lupa masker karena mampu mengurangi penularan COVID-19 sebanyak 30 persen. Kemudian silangkan jari dan nikmati perjalanan.
(wib)
Lihat Juga :
