Astrofisikawan Perkirakan Kiamat Dimulai dari Padamnya Matahari

Senin, 20 Desember 2021 - 13:02 WIB
loading...
Astrofisikawan Perkirakan...
Astrofisikawan di Center for Astrophysics memperkirakan akhir dunia bisa dimulai dari ketidakstabilan matahari. Foto/NASA
A A A
JAKARTA - Astrofisikawan di Center for Astrophysics memperkirakan kiamat dunia bisa dimulai dari ketidakstabilan matahari karena usianya yang sudah tua. Pada titik matahari berhenti menghasilkan panas, planet merkurius dan venus akan tertelan serta bumi kehilangan medan magnetnya.

Paola Testa, astrofisikawan di Center for Astrophysics, sebuah kolaborasi antara Smithsonian Astrophysical Observatory dan Harvard College Observatory mengatakan, kematian matahari akan terjadi sekitar 5 miliar tahun dari sekarang.

Setelah matahari membakar sebagian besar hidrogen di intinya dan akan bertransisi ke fase berikutnya sebagai bola raksasa merah. Pada titik ini kira-kira 5 miliar tahun di masa depan, matahari akan berhenti menghasilkan panas melalui fusi nuklir, dan intinya akan menjadi tidak stabil dan berkontraksi.

BACA: Ilmuwan Ungkap Bumi Sudah di Ambang Kiamat, Ini Tanda-tandanya

Testa mengatakan, bahayanya ketika matahari mulai mendingin dan bagian luarnya masih mengandung hidrogen akan menelan planet terdekat seperti Merkurius dan Venus. "Dampaknya bagi kehidupan, matahari akan melepaskan badai angin panas yang akan menghancurkan medan magnet dan atmosfer bumi ," katanya.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Geophysical Research Letters, kondisi itu juga bisa membuat air laut menguap dalam 1 hingga 1,5 miliar tahun berikutnya. Kecerahan matahari yang meningkat 10% menjelang kematiannya ini juga akan membakar bebatuan yang ada di bumi.

Matahari kemudian akan mulai menggabungkan helium yang tersisa dari fusi hidrogen menjadi karbon dan oksigen, sebelum akhirnya runtuh ke intinya. "Pada saat itu matahari akan menyusut seukuran bumi dan jauh lebih panas dan nebula akan terlihat hanya sekitar 10.000 tahun, bagi kosmik itu adalah waktu yang sangat singkat," kata Testa.

BACA JUGA: Menyusuri Jejak Honda S90, Motor Langka Incaran Kolektor

Testa mengatakan, sampai pada garis waktu ini, para ilmuwan belum mengetahui bagaimana matahari akan berevolusi menjadi bintang. "Ini sulit sebelum fusi nuklir dalam massa matahari dapat dihitung," ujarnya.

Setelah para astronom dan astrofisikawan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang fusi, mereka dapat memperkirakan dampaknya kedepan lebih lengkap. Ini juga bisa ditambah dengan data emisi yang diamati dari beberapa bintang untuk kehidupannya.

"Dengan mengumpulkan banyak informasi berbeda dari banyak bintang yang berbeda, astronom dan astrofisikawan dapat membangun model tentang bagaimana matahari padam dan berevolusi jadi bintang," ujar Testa.

BACA JUGA: Pornhub Rilis Negara yang Sering Nonton Video Porno, Indonesia Tak Termasuk

Ini juga akan memberi gambaran kepada ilmuwan tentang berapa umur matahari. Saat ini usia matahari diperkirakan sekitar 4,6 miliar hingga 4,7 miliar tahun yang diperkuat dari penanggalan radioaktif dari meteorit tertua yang diketahui.

Berkat pengetahuan ini, para ilmuwan kini memiliki pemahaman yang baik tentang kapan cahaya matahari akan memudar dan padam.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kenapa Tidak Ada yang...
Kenapa Tidak Ada yang Berani Bongkar Makam Kaisar China Pertama? Ini Jawabannya
Pakistan Modifikasi...
Pakistan Modifikasi Rudal Buatan China, PL-15 Jadi Lebih Canggih
Sarang Laba-laba Dinosaurus...
Sarang Laba-laba Dinosaurus Ditemukan di Australia
Teka-teki Ukiran Suci...
Teka-teki Ukiran Suci Mesir Berusia 3.300 Tahun Akhirnya Terungkap
India Akan Blokir Aliran...
India Akan Blokir Aliran Air Danau yang Menuju Pakistan
Bukti Nyata Gladiator...
Bukti Nyata Gladiator Bertarung dengan Singa Ditemukan
Mitsubishi Menolak Keras...
Mitsubishi Menolak Keras untuk Menghentikan Produksi Mirage
Cara Pasang GPS di Mobil...
Cara Pasang GPS di Mobil Avanza dengan 3 Langkah Mudah
Eksperimen Science,...
Eksperimen Science, Strategi Efektif Ciptakan Generasi Kreatif di Era Globalisasi
Rekomendasi
50 Ucapan Hari Waisak...
50 Ucapan Hari Waisak 2025 yang Penuh Kedamaian dan Bermakna
Siapa Pemenang Perang...
Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan?
58 Tahun Mengawal Negeri:...
58 Tahun Mengawal Negeri: Bulog Persembahkan Kado Ketahanan Pangan untuk Indonesia
Berita Terkini
Kenapa Bill Gates Tertarik...
Kenapa Bill Gates Tertarik dengan Program Makan Bergizi Gratis? Ini Alasannya
Nyamuk Demam Berdarah...
Nyamuk Demam Berdarah Muncul Jam Berapa?
Cara Download dan Instal...
Cara Download dan Instal Roblox di Laptop PC dan Mac!
Dari Rafale hingga Tejas:...
Dari Rafale hingga Tejas: Intip Koleksi Jet Tempur Mematikan Milik India!
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Sabtu 10 Mei 2025!
Apa yang Terjadi Jika...
Apa yang Terjadi Jika HP Fastboot?
Infografis
Robert Prevost, Paus...
Robert Prevost, Paus Pertama dari Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved