Temuan Garmin, Orang Indonesia Paling Stres dan Paling Sedikit Olah Raga Saat Pandemi 2021

Selasa, 14 Desember 2021 - 06:48 WIB
loading...
Temuan Garmin, Orang...
Tingkat stres ini bisa di akibatkan pertempuran melawan pandemi secara terus-menerus. Foto: dok Garmin
A A A
JAKARTA - Indonesia jadi negara dengan tingkat stres tertinggi di Asia pada 2021 dan merupakan negara yang menyisihkan waktu paling sedikit untuk berolahraga.

Hal tersebut terungkap dalam Laporan Data Kesehatan Pengguna Garmin di Asia tahun 2021. Garmin melakukan ini dengan melacak data 60 juta pengguna mereka secara anonim dari Januari hingga September 2021.



Data yang dilacak adalah “Kalori Istirahat” dan “Kalori Aktif”. Kalori Aktif adalah kalori yang Anda bakar melakukan fisik, gerakan, aktivitas.

Perangkat Garmin menghitung kalori aktif berdasarkan tingkat aktivitas, jenis aktivitas Anda, usia, tinggi, berat badan, jenis kelamin dan denyut jantung.

Adapun Kalori Istirahat atau Resting Metabolic Rate (RMR) adalah kalori yang dibakar saat tubuh dalam keadaan diam, tanpa tekanan, dan terjaga.

Temuan Garmin, Orang Indonesia Paling Stres dan Paling Sedikit Olah Raga Saat Pandemi 2021

Psikiater dari JUST! Mental Health Clinic, Taiwan Min-Shan mengatakan, dengan meningkatkan intensitas olahraga atau memperbaiki kebiasaan hidup, masyarakat dapat meningkatkan metabolisme untuk mencapai tujuan kesehatan idealnya.

Lewat jam tangan pintar Garmin, pengguna memang bisa melacak total kalori yang dikonsumsi dan setiap perubahan dalam tingkat metabolisme mereka. Beberapa indikator kesehatan lain seperti tingkat stres, Pulse Ox, pelacakan hidrasi, juga jadi pengingat untuk lebih peduli terhadap kesehatan (health conscious).

Nah, berikut beberapa temuan Garmin dari analisa Big Data mereka:

1. Pengguna dari beberapa negara memiliki rata-rata menit intensitas olah raga mingguan lebih tinggi, serta mengonsumsi lebih banyak kalori daripada negara lain.

2. Kalori Istirahat pria dan wanita di Asia menurun signifikan pada usia 55 tahun ke atas. Pengguna lebih tua mencatat lebih banyak “menit intensitas mingguan” dibanding rata-rata pengguna muda. Artinya, pengguna jadi lebih sadar akan kesehatan seiring bertambahnya usia.

3. Dibanding 2020, Kalori Aktif pengguna lebih rendah, tapi Tingkat Stres meningkat akibat pandemi Covid-19 dan PPKM.

4. Tiga negara dengan rata-rata kalori istirahat tertinggi adalah India (2.490 Kal), Korea Selatan (2.451 Kal), dan Hong Kong (2.402 Kal).

5. Tiga negara dengan rata-rata kalori istirahat terendah adalah Thailand (2.207 Kal), Jepang (2.232 Kal), dan Vietnam (2.287 Kal). Semakin bertambah usia pengguna, semakin rendah kalori istirahat yang dimiliki.

6. Berdasarkan “Intensitas Menit” mingguan, Garmin menemukan tiga negara dengan rata-rata tertinggi adalah Hong Kong, India, dan Korea Selatan.

7. Tiga negara dengan rata-rata menit intensitas terendah adalah Indonesia, Thailand, dan Taiwan.

8. Salah satu tren di seluruh Asia adalah rata-rata menit intensitas mingguan dari populasi tua lebih besar dari populasi muda. Dapat disimpulkan bahwa pengguna bersedia menginvestasikan lebih banyak waktu untuk berolahraga teratur di setiap minggunya seiring bertambahnya usia.

9. Di sebagian besar negara, menit intensitas mingguan yang dicapai oleh pria lebih panjang daripada wanita. Menit intensitas mingguan pria pada usia 46-55 terpanjang.

Temuan Garmin, Orang Indonesia Paling Stres dan Paling Sedikit Olah Raga Saat Pandemi 2021

Hanya di Indonesia, wanita lebih aktif berolahraga daripada pria.

10. Indonesia satu-satunya negara pengguna wanita mencapai 3,6% menit intensitas mingguan lebih tinggi dibanding pengguna pria, yaitu masing-masing sebesar 29,74 menit dan 28,66 menit.

11. Tingkat stres negara-negara selain Tiongkok dan Vietnam meningkat dari tahun lalu, dan tingkat stres pria secara keseluruhan lebih tinggi daripada wanita.

12. Tingkat stres Indonesia tertinggi di Asia, disusul Filipina dan Malaysia. Indonesia menunjukkan peningkatan stres tertinggi; tingkat stres pria berusia 26 hingga 45 tahun tertinggi di antara negara-negara lain di Asia pada rentang usia yang sama. Ini dapat di akibatkan oleh pertempuran melawan pandemi secara terus-menerus dan kemacetan lalu lintas yang seringkali dihadapi oleh penduduk setempat.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1285 seconds (0.1#10.140)