7 Tips Penting Menyimpan Data dan Informasi Pribadi Secara Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kehilangan atau kebocoran informasi sensitif bisa jadi masalah serius bagi banyak orang maupun lembaga. Faktanya, tidak ada satupun bisnis yang tidak memiliki data sensitif. Termasuk perusahaan ritel kecil sekalipun.
Untuk melindungi data pribadi dan informasi penting dari risiko kebocoran atau jatuh ke tangan yang tidak tepat, Kaspersky memberikan tips menyimpan informasi sensitif agar aman dari peretasan.
1. Aktifkan Enkripsi Disk di Semua Perangkat
Pastikan untuk mengaktifkan enkripsi disk penuh (FDE – full disk encryption) di seluruh perangkat yang menyimpan atau mentransmisikan data rahasia. Enkripsi dapat melindungi data jika perangkat jatuh ke tangan yang salah. Di Windows, alat FDE disebut BitLocker, sementara macOS dengan FileVault-nya. FDE diaktifkan secara default di sebagian besar ponsel iOS dan Android.
2. Batasi Akses Data Penting Hanya di Kantor
Skenario umum dari banyak jatuhnya data penting ke tangan yang salah adalah melalui kehilangan atau pencurian media fisik seperti hard disk eksternal atau flash drive. Idealnya, data-data sensitif memang tidak boleh dibawa meninggalkan kantor. Bahkan, jika harus menyalin ke media eksternal sekalipun Anda harus mengenkripsi data terlebih dahulu.
3. Jangan Mentransfer Data Yang Tidak Terenkripsi Melalui Internet
Terkadang ada saat ketika kita perlu mengirim data penting secara online, melalui email atau layanan berbagi file. Kaspersky dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/12), menyarankan untuk menghindarinya bila memungkinkan.
Namun jika benar-benar harus mengirimkan file tersebut, setidaknya enkripsi terlebih dahulu, jika terjadi intersepsi. Cara termudah adalah membuat arsip yang dilindungi kata sandi. Setelah mengenkripsi informasi, kirim kata sandi kepada penerima melalui saluran yang berbeda — misalnya, lampirkan informasi ke email, tetapi kirimkan kata sandi melalui aplikasi perpesanan yang mendukung enkripsi end-to-end.
4. Hapus Data Sensitif yang Tidak Lagi Diperlukan
Bahkan informasi yang sudah tidak digunakan masih dapat menyebabkan masalah, jadi sebaiknya singkirkan. Untuk informasi yang tidak begitu sensitif, paling tidak, hapus dan kosongkan Recycle Bin sehingga data tidak dapat dipulihkan dengan sekali klik.
5. Enkripsi Cadangan
Cadangan data sangat penting, tapi itu juga dapat menjadi sumber kebocoran. Untuk itu perlu dicatat sebelum membuat cadangan data rahasia, Anda harus menempatkannya di wadah kripto.
6. Simpan Lebih dari Satu Salinan
Simpanlah data di beberapa tempat yang terisolasi satu sama lain. Misalnya, menyimpan satu salinan file di komputer dan salinan lainnya di drive eksternal atau di penyimpanan cloud. Tapi tetap perlu diingat jangan lupa untuk mengenkripsi file terlebih dahulu.
7. Mengamankan Arsip dan Kata Sandi Wadah Kripto
Kehilangan kata sandi untuk arsip yang berisi data bisnis penting berarti Anda telah kehilangan data tersebut.
Simpan kata sandi dalam aplikasi yang dibuat khusus untuk membuat dan menyimpan kata sandi kompleks dengan aman.
Untuk melindungi data pribadi dan informasi penting dari risiko kebocoran atau jatuh ke tangan yang tidak tepat, Kaspersky memberikan tips menyimpan informasi sensitif agar aman dari peretasan.
1. Aktifkan Enkripsi Disk di Semua Perangkat
Pastikan untuk mengaktifkan enkripsi disk penuh (FDE – full disk encryption) di seluruh perangkat yang menyimpan atau mentransmisikan data rahasia. Enkripsi dapat melindungi data jika perangkat jatuh ke tangan yang salah. Di Windows, alat FDE disebut BitLocker, sementara macOS dengan FileVault-nya. FDE diaktifkan secara default di sebagian besar ponsel iOS dan Android.
2. Batasi Akses Data Penting Hanya di Kantor
Skenario umum dari banyak jatuhnya data penting ke tangan yang salah adalah melalui kehilangan atau pencurian media fisik seperti hard disk eksternal atau flash drive. Idealnya, data-data sensitif memang tidak boleh dibawa meninggalkan kantor. Bahkan, jika harus menyalin ke media eksternal sekalipun Anda harus mengenkripsi data terlebih dahulu.
3. Jangan Mentransfer Data Yang Tidak Terenkripsi Melalui Internet
Terkadang ada saat ketika kita perlu mengirim data penting secara online, melalui email atau layanan berbagi file. Kaspersky dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/12), menyarankan untuk menghindarinya bila memungkinkan.
Namun jika benar-benar harus mengirimkan file tersebut, setidaknya enkripsi terlebih dahulu, jika terjadi intersepsi. Cara termudah adalah membuat arsip yang dilindungi kata sandi. Setelah mengenkripsi informasi, kirim kata sandi kepada penerima melalui saluran yang berbeda — misalnya, lampirkan informasi ke email, tetapi kirimkan kata sandi melalui aplikasi perpesanan yang mendukung enkripsi end-to-end.
4. Hapus Data Sensitif yang Tidak Lagi Diperlukan
Bahkan informasi yang sudah tidak digunakan masih dapat menyebabkan masalah, jadi sebaiknya singkirkan. Untuk informasi yang tidak begitu sensitif, paling tidak, hapus dan kosongkan Recycle Bin sehingga data tidak dapat dipulihkan dengan sekali klik.
5. Enkripsi Cadangan
Cadangan data sangat penting, tapi itu juga dapat menjadi sumber kebocoran. Untuk itu perlu dicatat sebelum membuat cadangan data rahasia, Anda harus menempatkannya di wadah kripto.
6. Simpan Lebih dari Satu Salinan
Simpanlah data di beberapa tempat yang terisolasi satu sama lain. Misalnya, menyimpan satu salinan file di komputer dan salinan lainnya di drive eksternal atau di penyimpanan cloud. Tapi tetap perlu diingat jangan lupa untuk mengenkripsi file terlebih dahulu.
7. Mengamankan Arsip dan Kata Sandi Wadah Kripto
Kehilangan kata sandi untuk arsip yang berisi data bisnis penting berarti Anda telah kehilangan data tersebut.
Simpan kata sandi dalam aplikasi yang dibuat khusus untuk membuat dan menyimpan kata sandi kompleks dengan aman.
(dan)