Interferometri Seismik Teknologi Pemantau Gunung Berapi Terakurat

Minggu, 05 Desember 2021 - 22:09 WIB
loading...
Interferometri Seismik Teknologi Pemantau Gunung Berapi Terakurat
Seorang warga mengangkut barang yang bisa diselamatkan dari rumahnya yang hancur akibat erupsi gunung Semeru di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). FOTO/ DOK SINDOnews
A A A
MALANG - Sebelum Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan asap tebal warga sekitar sempat merasakan getaran. Getaran atau denyut sebuah gunung berapi dalam ilmu sains merupakan tanda bahwa gunung akan meletus.

Teknologi terbaru, interferometri seismik, inovasi paling baru untuk dapat mengetahui kapan gunung berapi akan meletus.



Seperti dilansir dari Conversation, dengan menggunakan getaran energi dari gelombang laut yang mengenai garis pantai kita dapat mengetahui gunung berapi tersebut.

Perubahan kecepatan getaran ini membantu kami memetakan jejak 3 dimensi dari sistem saluran magma gunung berapi.

Pemantauan ini menghasilkan “denyut” gunung berapi ketika sedang tidak aktif–suatu patokan untuk mendeteksi perubahan selama guncangan vulkanik.

Hal ini terbukti menjadi temuan yang sangat berharga untuk peringatan dini, serta untuk memprediksi di mana dan kapan letusan Gunung Kīlauea yang terjadi pada 3 Mei 2018.

“Denyut” Kīlauea meliputi siklus inflasi (mengembang) dan deflasi (mengempis) gunung berapi saat magma bergerak masuk dan keluar dari wilayah penyimpanan di puncak gunung berapi.

Kecepatan getaran yang bergerak melalui gunung berapi dapat diprediksi selama pengamatan siklus inflasi/deflasi ini.

Ketika gunung berapi mengembang, getaran bergerak lebih cepat melalui gunung berapi ketika batu dan magma terkompresi. Namun, ketika gunung berapi mengempis, kecepatan ini menurun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1436 seconds (0.1#10.140)