Waduh, Spyware Pegasus Buatan Israel Meretas Telepon Staf Deplu AS

Sabtu, 04 Desember 2021 - 15:03 WIB
loading...
Waduh, Spyware Pegasus Buatan Israel Meretas Telepon Staf Deplu AS
Sembilan staf Departemen Luar Negeri AS di Uganda diretas menggunakan spyware Pegasus. Foto/dok
A A A
WASHINGTON - Reuters melaporkan telepon sembilan karyawan Departemen Luar Negeri AS di Uganda diretas menggunakan spyware Pegasus yang dibuat oleh NSO Group. Laporan Reuters diperkuat oleh The Wall Street Journal yang melaporkan jumlah pekerja kedutaan AS di Uganda yang diretas menjadi 11 orang.

NSO mengklaim bahwa spyware-nya tidak dapat menargetkan nomor telepon AS yaitu, nomor dengan kode negara +1. Kasus ini tampaknya tidak menyangkal klaim itu — Reuters melaporkan bahwa, meski orang-orang yang menjadi sasaran adalah pegawai Departemen Luar Negeri, mereka menggunakan nomor telepon asing.

Namun, perangkat itu digunakan untuk urusan resmi Departemen Luar Negeri AS. Ini bisa jadi menunjukkan kalau NSO sekarang mungkin terlibat dalam upaya spionase terhadap pemerintah AS. Reuters mencatat serangan itu terjadi dalam beberapa bulan terakhir.



Spyware Pegasus mampu mencatat data dari jarak jauh menggunakan perangkat iOS atau Android yang terinfeksi. Bahkan Pegasus bisa menyalakan mikrofon atau kamera ponsel secara diam-diam.

Spyware ini dirancang untuk menginfeksi ponsel menggunakan serangan "zero-click", di mana spyware dapat diinstal tanpa target mengklik tautan atau mengambil tindakan.

Salah satu pendiri NSO, Shalev Hulio, bersikeras bahwa perusahaan tidak tahu siapa kliennya yang memata-matai menggunakan perangkat Pegasus. Perusahaan akan menyelidiki klien mereka dan akan memutus akses ke perangkat lunak jika ada bukti penyalahgunaan.

AS baru-baru ini menambahkan NSO ke daftar merah agar perusahaan Amerika untuk tidak menjual produk atau layanan mereka kepada grup tersebut.



Sedangkan di sektor swasta, Apple mengajukan gugatan terhadap NSO Group karena perusahaan tersebut melanggar persyaratan layanan Apple dengan membuat lebih dari seratus akun iCloud untuk mengirim data berbahaya melalui iMessage.

Apple mengatakan bahwa itu menambal kerentanan spesifik yang digunakan NSO untuk menginstal Pegasus dengan iOS 14.8. Apple kini memasang perlindungan tambahan di iOS 15, yang menurut perusahaan belum bisa ditembus Pegasus.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1868 seconds (0.1#10.140)