Facebook Bongkar Akun Ilmuwan Biologi Palsu Bikinan China

Kamis, 02 Desember 2021 - 20:02 WIB
loading...
Facebook Bongkar Akun Ilmuwan Biologi Palsu Bikinan China
Pemilik Facebook, Meta Platforms telah menghapus lebih dari 500 akun milik ahli biologi palsu bikinan China. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Pemilik Facebook, Meta Platforms telah menghapus lebih dari 500 akun yang terhubung ke jaringan disinformasi online yang berbasis di China. Akun tersebut telah mempromosikan klaim ahli biologi Swiss palsu bernama Wilson Edwards yang menuduh AS ikut campur dalam upaya untuk menemukan asal usul Covid-19.

Komentar Edwards telah banyak dikutip outlet media pemerintah China. Namun, kedutaan Swiss membantah bahwa Wilson Edwards adalah ilmuwan mereka.

Dilansir BBC News, Kamis (2/12/2021), Meta mengatakan dalam laporannya, bahwa ilmuwan palsu buatan China itu menargetkan pemirsa berbahasa Inggris di Amerika Serikat, Inggris, dan pemirsa berbahasa China di Taiwan, Hong Kong dan Tibet.



Sebelumnya pada bulan Juli, akun yang menyamar sebagai ahli biologi Swiss bernama Wilson Edwards telah membuat pernyataan di Facebook dan Twitter bahwa Amerika Serikat menekan ilmuwan WHO yang mempelajari asal-usul Covid-19 dalam upaya untuk menudutkan China.

Outlet media pemerintah, termasuk CGTN, Shanghai Daily dan Global Times, telah mengutip apa yang disebut ahli biologi berdasarkan profil Facebook-nya.

Namun, kedutaan Swiss mengatakan pada bulan Agustus bahwa orang tersebut kemungkinan tidak ada, karena akun Facebook dibuka hanya dua minggu sebelum posting pertama dan hanya memiliki tiga teman.

Ia menambahkan "tidak ada daftar warga negara Swiss dengan nama "Wilson Edwards" dan tidak ada artikel akademis dengan nama tersebut", dan mendesak media China untuk menghapus pernyataannya.



Meta Platforms mengatakan dalam laporan November bahwa penyelidikannya atas masalah tersebut menemukan tautan ke individu di daratan China, termasuk karyawan Sichuan Silence Information Technology Co Ltd.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4878 seconds (0.1#10.140)