9 Wabah Paling Mematikan Sejak Zaman Prasejarah, Nomor 6 Ubah Sejarah Eropa

Selasa, 16 November 2021 - 09:17 WIB
loading...
9 Wabah Paling Mematikan...
Sepanjang sejarah dunia, epidemi dan pandemi terburuk ternyata telah menghancurkan umat manusia. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Hampir dua tahun nyaris seluruh negara merasakan pandemi Covid-19 yang menewaskan hingga ratusan ribu orang. Sepanjang sejarah dunia, epidemi dan pandemi terburuk ternyata telah menghancurkan umat manusia, tetapi mana yang paling mematikan?

Beberapa epidemi dan pandemi terburuk dalam sejarah telah menghancurkan seluruh peradaban dan membuat negara-negara kuat bertekuk lutut, serta membunuh jutaan orang.

Sementara wabah penyakit yang mengerikan ini masih mengancam umat manusia, berkat kemajuan epidemiologi, manusia tidak lagi menghadapi konsekuensi mengerikan yang sama seperti yang pernah dialami nenek moyang manusia.



Berikut 9 epidemi dan pandemi terburuk dalam sejarah, mulai dari zaman prasejarah hingga modern yang dikutip dari Live Science:

1. Epidemi Prasejarah: Sekitar 3000 SM

Ribuan tahun yang lalu, sebuah epidemi menyapu bersih sebuah desa prasejarah di China. Mayat orang mati ditumpuk di dalam sebuah rumah yang kemudian dibakar. Wabah ini hampir membunuh segala usia, karena kerangka remaja, dewasa muda dan orang paruh baya banyak ditemukan di dalam rumah tersebut.

Situs arkeologi tersebut sekarang disebut "Hamin Mangha" dan merupakan salah satu situs prasejarah yang paling terpelihara di timur laut China. Studi arkeologi dan antropologis menunjukkan bahwa epidemi terjadi cukup cepat sehingga tidak ada waktu untuk penguburan yang layak.

2. Wabah Athena: Sekitar 430 SM

Sekitar 430 SM, tidak lama setelah perang antara Athena dan Sparta dimulai, sebuah epidemi melanda orang-orang Athena dan berlangsung selama lima tahun. Beberapa perkiraan menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 100.000 orang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5098 seconds (0.1#10.24)