Rusuh Rasial di AS, TikTok Dituduh Sensor Kreator Kulit Hitam

Rabu, 03 Juni 2020 - 01:34 WIB
loading...
Rusuh Rasial di AS,...
Aplikasi TikTok kembali bermasalah karena dituduh menyensor suara dari kelompok masyarakat kulit hitam di AS dalam kaitannya dengan tagar Black Life Matters. Foto/Ist
A A A
WASHINGTON - Aplikasi China , TikTok , dikritik karena menyensor "suara" masyarakat kulit hitam terkait tagar Black Life Matters. Menurut laporan, TikTok merekomendasikan algoritma yang menindas video hasil kreator mereka. (Baca juga: Diduga Kumpulkan Data Anak, Politisi AS Desak FTC Investigasi TikTok )

TikTok pun meminta maaf dan sekarang mengambil serangkaian tindakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Laman Giz China menuliskan, TikTok akan meluncurkan "Komite Keragaman Pencipta" untuk mempromosikan pengakuan multikulturalisme dan kreativitas.

Mereka juga mengatakan, akan menilai kembali strategi peninjauannya, membangun program umpan balik “ramah pengguna” baru, dan mengembangkan portal pembuat konten baru untuk memperluas komunikasi antara pembuat konten dan menyediakannya ke peluang pembuat konten yang lebih luas.

TikTok menyatakan, mereka akan berpartisipasi dalam aksi hari "Black Out Tuesday" yang direncanakan oleh industri musik pada hari Selasa (waktu AS) untuk mendukung komunitas kulit hitam. Selain itu, TikTok menjanjikan dana bantuan Rp43,1 miliar untuk membantu organisasi nirlaba komunitas masyarakat kulit hitam.

Mereka juga berjanji akan menyumbangkan Rp14,4 miliar untuk memecahkan "masalah ketidakadilan rasial dan ketidaksetaraan". Namun, TikTok tidak mencantumkan nama organisasi tertentu yang bisa mendapatkan dana tersebut.

TikTok dan Kontroversi
Pada bulan Mei kemarin, banyak pengguna TikTok mulai mengubah gambar profil mereka menjadi simbol kekuatan komunitas kulit hitam. Ini sebagai tanda protes atas sikap platform yang tidak adil dalam menyensor konten yang berasal dari kreator kulit hitam.

Ada laporan pengguna TikTok akan berhenti mengikuti pengguna lain yang tidak mendukung gerakan ini. Namun, kreator "hitam" membutuhkan kawan dari komunitas lain untuk menyukseskan aksi ini.

“Kami sangat bersyukur bisa bertanggung jawab. Kami tahu bahwa dibutuhkan upaya untuk mencapai tempat kepercayaan, tetapi kami berkomitmen untuk melakukan bagian kami karena kami akan terus mengembangkan cara untuk mengakomodasi semua orang,” kata TikTok dalam pernyataan resminya.

Pada bulan Desember 2019, aplikasi mengakui bahwa mereka menekan video para kreator disabilitas dan gemuk. Video lain yang mendapatkan perlakuan tidak adil ini, termasuk pengguna autisme, down syndrome, dan tanda lahir. Bagi TikTok, para kreator video ini rentan terhadap cyber-bullying. Namun alasan itu dianggap publik bukan hal yang bisa membenarkan tindakan mereka.

Perusahaan induk TikTok ialah perusahaan China, ByteDance. Aplikasi ini mempunyai versi Mandarin, namanya Douyin. Di toko Apple, TikTok adalah aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia di kuartal pertama, ketiga, dan keempat tahun 2019.

Aplikasi ini telah menjadi pusat berbagai kontroversi. Banyak organisasi, terutama di AS, yang tidak menggunakan aplikasi tersebut.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
Saham Perusahaan Teknologi...
Saham Perusahaan Teknologi AS Anjlok Imbas Tarif Trump
Warga AS Borong Produk...
Warga AS Borong Produk China di TikTok dan Amazon
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
Donald Trump Pastikan...
Donald Trump Pastikan HP dan Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Baru
Barang Elektronik Tak...
Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Impor Trump, Ini Alasannya
Buntut Tarif Baru Trump,...
Buntut Tarif Baru Trump, Razer Tutup Layanan Online di AS
Bosan dengan FYP TikTok?...
Bosan dengan FYP TikTok? Ini Dia Cara Ampuh Reset dan Temukan Konten Baru yang Lebih Seru!
Donald Trump Kembali...
Donald Trump Kembali Memperpanjang Batas Waktu Penjualan TikTok
Rekomendasi
LG Batal Tanam Investasi...
LG Batal Tanam Investasi Rp129 Triliun, Prabowo: Pasti Ada Gantinya, Indonesia Cerah
Motori Transisi Energi,...
Motori Transisi Energi, PLN EPI Pamer Keunggulan di Ajang GHES
Profil dan Perjalanan...
Profil dan Perjalanan Karier Fachri Albar, Anak Rocker Legendaris yang Tersandung Kasus Narkoba
Berita Terkini
YouTube Akan Terjemahkan...
YouTube Akan Terjemahkan Bahasa secara Otomatis dengan AI
15 jam yang lalu
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
23 jam yang lalu
Capek Antre Tiket Bus?...
Capek Antre Tiket Bus? Platform Ini Ubah Perjalananmu Jadi Lebih Asyik dan Hemat
1 hari yang lalu
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan atung Djoser
1 hari yang lalu
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
2 hari yang lalu
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
2 hari yang lalu
Infografis
Melawan Donald Trump,...
Melawan Donald Trump, 7 Kampus Elite AS Kehilangan Dana Miliaran Dolar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved