Ini 8 Fenomena Astronomi yang Terjadi di Pekan Kedua September 2021
loading...

Menurut catatan LAPAN, setidaknya ada 8 fenomena astronomi yang akan terjadi pada pekan kedua September 2021. Foto/dok
A
A
A
JAKARTA - Pekan kedua bulan September 2021, rupanya dipenuhi dengan fenomena astronomi . Menurut catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), setidaknya ada 8 fenomena astronomi yang akan terjadi.
Dikutip dari Instagram resmi LAPAN, berikut fenomena astronomi yang terjadi di pekan kedua September 2021.
1. Puncak Hujan Meteor Perseid
Hujan meteor terjadi pada 9 September pukul 18.00 WIB. Sehingga fenomena ini dapat disaksikan sejak pukul 22.00 waktu setempat hingga 20 menit sebelum terbit matahari.
Baca Juga: Melihat Indahnya Fenomena Bulan Purnama Supermoon di Sejumlah Negara
Hujan meteor ini dapat disaksikan menggunakan mata baisa selama cuaca cerah, langit bersih, bebas polusi cahaya dan penghalang yang menghalangi medan pandang.
2. Konjungsi Bulan-Merkurius
Bulan akan berkonjungsi dengan merkurius pada 9 September 2021 pukul 03.18 WIB. Akan tetapi fenomena ini baru dapat disaksikan 20 menit setelah terbenam matahari selama 75 menit dari arah barat.
3. Merkurius di titik tertinggi ketika senja
Fenomena ini terjadi mulai 9-11 September dan dapat disaksikan dari arah barat sejak 20 mneit setelah terbenam matahari selama 75 menit. Puncak kojungsi bulan-venus terjadi pada pukul 12.17 WIB.
4. Konjungsi Bulan-Venus
Puncak konjungsi bulan-venus terjadi pada 10 September pukul 12.17 WIB dengan sudut pisah 4,3 derajat, sehingga fenomena ini baru dapat disaksikan dari arah barat-barat daya sekitar 20 menit setelah matahari terbenam selama 135 menit.
5. Konjungsi kuartet Bulan-Venus-Merkurius-Spica
Fenomena ini dapat disaksikan 11 September 2021, tepatnya sejak 20 menit setelah terbenam matahari dari arah barat selama 75-210 menit hingga keempatnya terbenam seluruhnya. Bulan berfase sabit awal dengan iluminasi antara 23,4%-24,6%.
6. Perige Bulan
Perige bulan terjadi 11 September dan dapat disaksikan sejak 20 menit setelah terbenam matahari dari arah barat selama 75-210 menit hingga keempatnya terbenam seluruhnya.
7. Konjungsi tripel Venus-Merkurius-Spica
Setelah bulan berkonjungsi dengan venus, merkurius dan spica selama tiga hari sejak 9 September, bulan akan meninggalkan ketiga objek langit tersebut dan menyisakan konjungsi tripel.
Fenomena ini terjadi pada 12 September dan dapat disaksikan sejak 20 menit setelah terbenam matahari selama 75-135 menit hingga ketiga objek tersebut terbenam seluruhnya.
8. Konjungsi Bulan-Antares
Puncak konjungsi bulan-antares terjadi pada 13 September 2021 pukul 06.59 WIB. Sehingga fenomena ini dapat disaksikan sejak 20 menit setelah terbenam matahari dari arah barat daya, kemudian terbenam di arah barat-barat daya pukul 23.00 waktu setempat.
Dikutip dari Instagram resmi LAPAN, berikut fenomena astronomi yang terjadi di pekan kedua September 2021.
1. Puncak Hujan Meteor Perseid
Hujan meteor terjadi pada 9 September pukul 18.00 WIB. Sehingga fenomena ini dapat disaksikan sejak pukul 22.00 waktu setempat hingga 20 menit sebelum terbit matahari.
Baca Juga: Melihat Indahnya Fenomena Bulan Purnama Supermoon di Sejumlah Negara
Hujan meteor ini dapat disaksikan menggunakan mata baisa selama cuaca cerah, langit bersih, bebas polusi cahaya dan penghalang yang menghalangi medan pandang.
2. Konjungsi Bulan-Merkurius
Bulan akan berkonjungsi dengan merkurius pada 9 September 2021 pukul 03.18 WIB. Akan tetapi fenomena ini baru dapat disaksikan 20 menit setelah terbenam matahari selama 75 menit dari arah barat.
3. Merkurius di titik tertinggi ketika senja
Fenomena ini terjadi mulai 9-11 September dan dapat disaksikan dari arah barat sejak 20 mneit setelah terbenam matahari selama 75 menit. Puncak kojungsi bulan-venus terjadi pada pukul 12.17 WIB.
4. Konjungsi Bulan-Venus
Puncak konjungsi bulan-venus terjadi pada 10 September pukul 12.17 WIB dengan sudut pisah 4,3 derajat, sehingga fenomena ini baru dapat disaksikan dari arah barat-barat daya sekitar 20 menit setelah matahari terbenam selama 135 menit.
5. Konjungsi kuartet Bulan-Venus-Merkurius-Spica
Fenomena ini dapat disaksikan 11 September 2021, tepatnya sejak 20 menit setelah terbenam matahari dari arah barat selama 75-210 menit hingga keempatnya terbenam seluruhnya. Bulan berfase sabit awal dengan iluminasi antara 23,4%-24,6%.
6. Perige Bulan
Perige bulan terjadi 11 September dan dapat disaksikan sejak 20 menit setelah terbenam matahari dari arah barat selama 75-210 menit hingga keempatnya terbenam seluruhnya.
7. Konjungsi tripel Venus-Merkurius-Spica
Setelah bulan berkonjungsi dengan venus, merkurius dan spica selama tiga hari sejak 9 September, bulan akan meninggalkan ketiga objek langit tersebut dan menyisakan konjungsi tripel.
Fenomena ini terjadi pada 12 September dan dapat disaksikan sejak 20 menit setelah terbenam matahari selama 75-135 menit hingga ketiga objek tersebut terbenam seluruhnya.
8. Konjungsi Bulan-Antares
Puncak konjungsi bulan-antares terjadi pada 13 September 2021 pukul 06.59 WIB. Sehingga fenomena ini dapat disaksikan sejak 20 menit setelah terbenam matahari dari arah barat daya, kemudian terbenam di arah barat-barat daya pukul 23.00 waktu setempat.
(ysw)