Riset AS Pastikan Antibodi ASI Lengkap Lebih Baik dari Vaksin COVID-19
loading...
Kandungan antibodi ASI lengkap sangat baik. FOTO/ IST
A
A
A
NEW YORK - Air Susu Ibu (ASI) memiliki kandungan antibodi terbaik yang tak tertandingi oleh apapun. Hal ini dibuktikan oleh selompok ilmuwan di Amerika Serikat (AS) percaya bahwa antibodi terhadap Covid-19 100 kali lebih baik untuk ditransfer ke bayi melalui ASI daripada wanita yang telah menerima suntikan vaksinasi lengkap,
Seperti dilansir daro Mirror UK menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Florida, ibu yang divaksinasi lengkap akan mentransfer hingga 100 kali lebih banyak antibodi pelindung kepada bayi yang sadar untuk tidak menerima suntikan vaksin Covid-19.
Bayi yang baru lahir memiliki sistem kekebalan yang rendah, membuat mereka sulit untuk melawan infeksi dan penyakit.
Selama periode itu, bayi bergantung pada ASI yang mengandung perlindungan yang diperlukan terhadap berbagai penyakit.
Dalam penelitian yang dilakukan dari Desember tahun lalu hingga Maret tahun lalu ketika vaksin Pfizer dan Moderna pertama kali diberikan kepada petugas kesehatan di AS, peneliti mengambil sampel ASI dari 21 petugas kesehatan yang belum pernah terinfeksi Covid-19.
Sampel darah dan ASI diambil tiga kali sebelum divaksinasi, setelah dosis pertama dan setelah dosis kedua.
"Kami melihat respons antibodi yang tinggi dalam darah dan ASI setelah dosis kedua, yaitu sekitar 100 kali lebih banyak daripada sebelum vaksinasi," kata mahasiswa doktoral dan penulis studi Lauren Stafford.
Selain itu, tim peneliti juga menemukan bahwa antibodi dari vaksin Covid-19 juga ditransfer dari ibu ke bayi melalui ASI.
“Pikirkan ASI sebagai kotak yang berisi berbagai alat yang mempersiapkan bayi untuk kehidupannya.
"Vaksin itu menambahkan alat lain ke dalam kotak yang memiliki potensi baik untuk mencegah Covid-19, " kata rekan peneliti studi tersebut, Profesor Josef Neu.
Seperti dilansir daro Mirror UK menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Florida, ibu yang divaksinasi lengkap akan mentransfer hingga 100 kali lebih banyak antibodi pelindung kepada bayi yang sadar untuk tidak menerima suntikan vaksin Covid-19.
Bayi yang baru lahir memiliki sistem kekebalan yang rendah, membuat mereka sulit untuk melawan infeksi dan penyakit.
Selama periode itu, bayi bergantung pada ASI yang mengandung perlindungan yang diperlukan terhadap berbagai penyakit.
Dalam penelitian yang dilakukan dari Desember tahun lalu hingga Maret tahun lalu ketika vaksin Pfizer dan Moderna pertama kali diberikan kepada petugas kesehatan di AS, peneliti mengambil sampel ASI dari 21 petugas kesehatan yang belum pernah terinfeksi Covid-19.
Sampel darah dan ASI diambil tiga kali sebelum divaksinasi, setelah dosis pertama dan setelah dosis kedua.
"Kami melihat respons antibodi yang tinggi dalam darah dan ASI setelah dosis kedua, yaitu sekitar 100 kali lebih banyak daripada sebelum vaksinasi," kata mahasiswa doktoral dan penulis studi Lauren Stafford.
Selain itu, tim peneliti juga menemukan bahwa antibodi dari vaksin Covid-19 juga ditransfer dari ibu ke bayi melalui ASI.
“Pikirkan ASI sebagai kotak yang berisi berbagai alat yang mempersiapkan bayi untuk kehidupannya.
"Vaksin itu menambahkan alat lain ke dalam kotak yang memiliki potensi baik untuk mencegah Covid-19, " kata rekan peneliti studi tersebut, Profesor Josef Neu.
(wbs)
Lihat Juga :
