Apa Sebenarnya Kriteria Ponsel Flagship?
loading...
A
A
A
Optimalisasi daya baterai
Meski clock speed dari inti chipset berpengaruh besar, setiap inti chipset tidak harus mempunyai kecepatan sama. Ini dirancang untuk mengendalikan efisiensi daya baterai, mengingat tidak semua aplikasi yang dijalankan butuh kecepatan tinggi.
Dalam perjalanannya, beberapa produsen chipset kemudian mengembangkan teknologi khusus yang mampu mengoptimalisasi daya baterai, tanpa mengurangi performa pemrosesan.
Contohnya UltraSave 5G dan penyematan Memori DDR versi baru pada Dimensity 1100, yang hemat daya tapi tetap menjaga performa smartphone tetap tinggi.
Dukungan Fitur Multimedia
Sebuah chipset dapat digolongkan flagship bila mampu mengoptimalkan fitur entertainment.
Chipset flagship setidaknya mampu mendukung video capture & playback hingga 4K 60 FPS serta berbagai fitur teknis pada kamera, seperti AI untuk menjalankan mode night shooting, noise reduction, mode HDR hingga multi-person blur.
Dengan dukungan ini, pengguna diuntungkan karena dapat mengambil momen lebih detail dan mengonsumsi konten entertainment lebih lancar.
Kriteria Chipset Flagship
Umumnya chipset smartphone terbagi berdasarkan fitur dan kemampuan yang dimiliki, antara lain Low-end, Mid-end, High-end dan Flagship.
Beberapa produsen chipset seperti Qualcomm dan MediaTek turut membagi kategori produknya berdasarkan klasifikasi di atas.
Qualcomm melalui keluarga Snapdragon membagi kedalam beberapa seri, antara lain seri 800 untuk chipset flagship, seri 700 untuk kategori High-end, seri 600 sebagai chipset Mid-end, serta seri 400 untuk kelas Low-end.
Adapun MediaTek turut menghadirkan beberapa seri sesuai dengan penggolongan di atas, seperti seri Dimensity yang memenuhi kriteria flagship, seri Helio G sebagai chipset Mid-end, serta seri Helio P untuk golongan Value dan seri Helio A untuk kelas Entry.
Meski clock speed dari inti chipset berpengaruh besar, setiap inti chipset tidak harus mempunyai kecepatan sama. Ini dirancang untuk mengendalikan efisiensi daya baterai, mengingat tidak semua aplikasi yang dijalankan butuh kecepatan tinggi.
Dalam perjalanannya, beberapa produsen chipset kemudian mengembangkan teknologi khusus yang mampu mengoptimalisasi daya baterai, tanpa mengurangi performa pemrosesan.
Contohnya UltraSave 5G dan penyematan Memori DDR versi baru pada Dimensity 1100, yang hemat daya tapi tetap menjaga performa smartphone tetap tinggi.
Dukungan Fitur Multimedia
Sebuah chipset dapat digolongkan flagship bila mampu mengoptimalkan fitur entertainment.
Chipset flagship setidaknya mampu mendukung video capture & playback hingga 4K 60 FPS serta berbagai fitur teknis pada kamera, seperti AI untuk menjalankan mode night shooting, noise reduction, mode HDR hingga multi-person blur.
Dengan dukungan ini, pengguna diuntungkan karena dapat mengambil momen lebih detail dan mengonsumsi konten entertainment lebih lancar.
Kriteria Chipset Flagship
Umumnya chipset smartphone terbagi berdasarkan fitur dan kemampuan yang dimiliki, antara lain Low-end, Mid-end, High-end dan Flagship.
Beberapa produsen chipset seperti Qualcomm dan MediaTek turut membagi kategori produknya berdasarkan klasifikasi di atas.
Qualcomm melalui keluarga Snapdragon membagi kedalam beberapa seri, antara lain seri 800 untuk chipset flagship, seri 700 untuk kategori High-end, seri 600 sebagai chipset Mid-end, serta seri 400 untuk kelas Low-end.
Adapun MediaTek turut menghadirkan beberapa seri sesuai dengan penggolongan di atas, seperti seri Dimensity yang memenuhi kriteria flagship, seri Helio G sebagai chipset Mid-end, serta seri Helio P untuk golongan Value dan seri Helio A untuk kelas Entry.