Fitur Baru Zenius Bantu Siswa Lebih Produktif dalam Pembelajaran

Rabu, 28 Juli 2021 - 10:00 WIB
loading...
Fitur Baru Zenius Bantu...
Tren baru pembelajaran adaptif memiliki kemampuan untuk menyesuaikan kemampuan masing-masing anak. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Mayoritas kegiatan belajar mengajar di Indonesia masih menggunakan model standar yang menyamaratakan materi dan pelatihan untuk semua siswa yang ada di kelas. Padahal kemampuan dan bakat siswa berbeda satu sama lain.

Akibatnya, banyak bibit unggul yang kurang berkesempatan memaksimalkan potensinya. Sementara siswa yang tertinggal menjadi kesulitan dan tidak termotivasi untuk memahami materi dengan baik.

Untuk mengatasi learning gap tersebut, kini muncul tren baru dalam dunia pendidikan yang mulai diadopsi secara luas, yakni sistem pembelajaran adaptif (adaptive learning). Metode ini memungkinkan materi pelajaran dipersonalisasi atau dirancang khusus sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.

Umumnya, model ini mengandalkan teknologi berbasis web, di mana siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal terlebih dahulu. Lalu materi akan dihadirkan menggunakan machine learning yang akan melatih dan menilai kemampuan siswa untuk menentukan penyajian soal-soal dan materi berikutnya.

Baca juga : Jangan Sembarangan Beli APAR Agar Kebakaran Mobil Tidak Makin Membesar


Sistem pembelajaran adaptif bisa menjadi solusi bagi masa depan pendidikan Indonesia. Menggunakan bantuan algoritma kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), setiap siswa difasilitasi untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuan masing-masing, serta mendapatkan umpan balik yang lebih relevan agar mereka bisa mengetahui area-area kelemahan dan kekuatannya.

Di saat yang sama, penerapan pembelajaran adaptif bisa mempermudah guru untuk memantau siswa mana yang membutuhkan bantuan, mengukur efektivitas kurikulum yang telah dibuat, serta memaksimalkan hasil belajar.

Sebagai pionir di bidang teknologi edukasi (edtech), Zenius menjadi edtech pertama di sektor K12 yang mengadopsi metode pembelajaran adaptif sejak awal Juli 2021 melalui fitur terbarunya, ZenCore. Fitur menyediakan materi dan pelatihan adaptif guna mengembangkan keterampilan fundamental pengguna.

Di dalamnya terdapat dua fitur utama, yaitu CorePractice, tempat latihan dengan ratusan ribu pertanyaan latihan dari 3 cabang konsentrasi utama seperti logika verbal, matematika, dan Bahasa Inggris. Sementara CoreInsight, tempat yang menyediakan berbagai pengetahuan yang insightful seperti filsafat, basic sciences, big history, dapat digunakan untuk mendukung dan memperluas wawasan dan sudut pandang pengguna.

Baca juga : Wisata ke Luar Angkasa, dari Crazy Rich, oleh Crazy Rich, untuk Crazy Rich

“Selama pandemi, kami melihat adopsi teknologi secara keseluruhan di sektor pendidikan meningkat signifikan, baik di kalangan guru, orang tua dan siswa. Karena itu, ini merupakan momentum tepat untuk menghadirkan sistem pembelajaran adaptif dengan ZenCore," kata Sabda PS, Founder dan Chief Education Officer Zenius.

Dirinya optimistis penggunaan teknik pembelajaran adaptif dapat menjadi stimulus positif dalam sistem pendidikan Indonesia. Ke depannya akan banyak pemain lain yang ikut mengadopsi sistem ini untuk merangsang minat dan motivasi belajar siswa.

Tidak hanya bagi siswa atau umur pelajar, sistem pembelajaran adaptif juga efektif bagi semua orang yang ingin mempelajari sesuatu. Sebagai contoh, organisasi non-profit Elearning Industry menerapkan program pembelajaran adaptif online di Belanda dan Polandia, khusus untuk penduduk berusia lebih dari 50 tahun yang ingin belajar. Partisipan kemudian mengisi survei di akhir program, dan 60% di antara mereka mengaku bahwa metode baru ini sangat menarik untuk dicoba dan merasa bahwa konten yang mereka pelajari/kerjakan lebih sesuai dengan level kemampuan serta kebutuhan mereka.

Lebih jauh, berdasarkan penelitian platform pembelajaran adaptif Adaptemy pada tahun 2017, ditemukan bahwa 70% siswa merasakan peningkatan pada kemampuan matematika. Sementara 89% merasa bahwa soal-soal latihan yang diberikan oleh sistem pembelajaran adaptif sangat membantu proses pemahaman. Faktor-faktor yang paling disukai oleh siswa adalah personalisasi soal dan materi sesuai kemampuan mereka (42%), relevansi soal-soal latihan (39%), serta evaluasi yang lebih relevan dan mendalam (38%).

Di level universitas, Arizona State University juga merasakan manfaat positif dari penerapan pembelajaran adaptif melalui platform bernama ALEKS. Di mata kuliah aljabar, jumlah mahasiswa yang lulus dengan nilai minimal adalah 45%, dan dengan nilai bagus berkisar di 65% pada tahun 2015/2016.

Namun setelah pengimplementasian teknik pembelajaran adaptif, angka mahasiswa yang lulus dengan nilai minimal naik menjadi 74%, dan dengan nilai bagus menjadi 84%. Dari sini dapat dilihat bahwa teknik pembelajaran adaptif tidak hanya meningkatkan performa mahasiswa, tapi juga memperkecil kesenjangan pengetahuan (learning gap) di dalam kelas.

Baca juga : Edan, Inden Toyota Land Cruiser 300 Capai 4 Tahun

Tim teknologi telah menggunakan perpaduan sistem algoritma, machine-learning, dan kecerdasan buatan yang canggih untuk menghadirkan implementasi pembelajaran adaptif berskala luas. Pihaknya berharap, sistem pembelajaran adaptif ini akan membantu siswa untuk mengetahui tingkatan pemahaman mereka, terutama dalam keterampilan fundamental, dan membantu mereka untuk mulai belajar dari mana saja.

"Selain itu, kami juga akan terus mengembangkan metode pembelajaran ini di platform kami, agar setiap siswa dapat belajar dengan nyaman, tanpa takut merasa tertinggal dengan teman-teman sekelasnya,” ungkap Sabda.

Hingga saat ini, Zenius menjadi salah satu platform edukasi terdepan di Indonesia, yang memiliki lebih dari 20 juta pengguna di website dan aplikasi. Fitur baru ZenCore dapat diakses di aplikasi Zenius secara gratis oleh para pengguna, kapan pun dan di mana pun. Pengguna yang ingin mengasah keterampilan fundamental mereka dapat mencoba untuk menyelesaikan 100 level yang ada, dengan lebih dari 135 ribu soal yang tersedia.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Timbulkan Kontroversi,...
Timbulkan Kontroversi, Grok Dikabarkan Gandeng Microsoft
Chatbot AI Grok Klaim...
Chatbot AI Grok Klaim Skeptisisme Holocaust Disebabkan Kesalahan Pemrograman
Studio Animasi Dragon...
Studio Animasi Dragon Ball dan One Piece Gunakan AI ke dalam Produksi
ChatGPT Diklaim Bisa...
ChatGPT Diklaim Bisa Tebak Pasangan Anda Selingkuh atau Tidak
China Siagakan 42 Dokter...
China Siagakan 42 Dokter untuk Mengobati Penyakit Jiwa Akibat AI
Wanita Ini Ajukan Gugatan...
Wanita Ini Ajukan Gugatan Cerai Gara-gara Perintah ChatGPT
Sunway Medical Centre...
Sunway Medical Centre Penang Kenalkan Pusat Kanker Berbasis AI di Surabaya
Kembangkan Produk dan...
Kembangkan Produk dan Pemasaran, UMKM di Bali Belajar Pemanfaatan AI
BigBox AI Tingkatkan...
BigBox AI Tingkatkan Loyalitas Pelanggan
Rekomendasi
Profil Shabrina Leanor,...
Profil Shabrina Leanor, Juara Indonesian Idol XIII Bersuara Emas dengan Segudang Prestasi
Israel Tembaki Para...
Israel Tembaki Para Diplomat Asing yang Kunjungi Tepi Barat, Dunia Marah
5 Fakta Terburuk Manchester...
5 Fakta Terburuk Manchester United Musim Ini: Puncak Nestapa Setan Merah
Berita Terkini
Cek Cara Mendapatkan...
Cek Cara Mendapatkan Potongan Rp7.000 untuk Bayar Listrik dan Paket Data di Aplikasi Moxa
Spesifikasi dan Fitur...
Spesifikasi dan Fitur Redmi A5, HP Sejutaan Paling Layak Beli di 2025?
Melawan Hipnotis Algoritma,...
Melawan Hipnotis Algoritma, Gen Z Lebih Suka dengan Teknologi Klasik
Call of Duty: Warzone...
Call of Duty: Warzone Mobile Tidak Lagi Didukung Activision
Timbulkan Kontroversi,...
Timbulkan Kontroversi, Grok Dikabarkan Gandeng Microsoft
Cara Mengubah Kuota...
Cara Mengubah Kuota Belajar Menjadi Kuota Utama XL, Apakah Bisa?
Infografis
Menkes: Orang Gaji Rp15...
Menkes: Orang Gaji Rp15 Juta Pasti Lebih Sehat dan Pintar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved