Setelah Mars, China Berencana Jelajahi Jupiter
loading...

Pesawat ruang angkasa pertama yang mengunjungi Jupiter adalah Pioneer 10 Amerika Serikat, pada tahun 1973. Foto: ist
A
A
A
BEIJING - Hampir sebulan setelah China mendaratkan rover pertamanya di Mars, para ilmuwan negara tersebut memiliki rencana untuk menjelajahi Jupiter.
Zhang Rongqiao, seorang pejabat di Administrasi Luar Angkasa Nasional China dan kepala perencana misi Tianwen 1 Mars, mengatakan bahwa China tidak akan puas dengan satu keberhasilan.
BACA JUGA: Viral Ronaldo Angkat Botol, Coca Cola Rugi Rp57 Triliun, Kok Bisa?
"Rencana utama kami di masa depan untuk eksplorasi antarplanet adalah misi Jupiter. Umat manusia masih kekurangan pengetahuan yang komprehensif tentang sistem Jovian, dan hanya melakukan beberapa operasi di sana," ujar Zhang dikutip dari laman The Star, Rabu (16/6).
Planet raksasa gas itu, kata Zahang, memiliki peluang besar untuk penelitian sains dan penemuan lainnya.
Selain nilai ilmiahnya, ekspedisi ke Jupiter akan mengarah pada pengembangan penemuan dan teknologi baru.
"Misi semacam itu akan mengharuskan kita untuk mengembangkan teknologi baru seperti pesawat ruang angkasa, pelacakan dan pengendalian yang lebih baik, dan sumber energi yang ditingkatkan," jelasnya.
"Singkatnya, ini akan mendorong kemampuan eksplorasi ruang angkasa kami secara signifikan," sambungnya.
Zhang tidak memberikan informasi rinci tentang misi yang direncanakan, jadwal atau metode eksplorasi akan seperti apa.
BACA JUGA: Review Sound OPPO Enco Buds, Galak di Lamb of God dan Renyah di BTS
Pesawat ruang angkasa pertama yang mengunjungi Jupiter adalah Pioneer 10 Amerika Serikat, pada tahun 1973. Sejak itu, planet ini telah dikunjungi oleh beberapa wahana dan pengorbit yang hanya sekedar lewat.
Zhang Rongqiao, seorang pejabat di Administrasi Luar Angkasa Nasional China dan kepala perencana misi Tianwen 1 Mars, mengatakan bahwa China tidak akan puas dengan satu keberhasilan.
BACA JUGA: Viral Ronaldo Angkat Botol, Coca Cola Rugi Rp57 Triliun, Kok Bisa?
"Rencana utama kami di masa depan untuk eksplorasi antarplanet adalah misi Jupiter. Umat manusia masih kekurangan pengetahuan yang komprehensif tentang sistem Jovian, dan hanya melakukan beberapa operasi di sana," ujar Zhang dikutip dari laman The Star, Rabu (16/6).
Planet raksasa gas itu, kata Zahang, memiliki peluang besar untuk penelitian sains dan penemuan lainnya.
Selain nilai ilmiahnya, ekspedisi ke Jupiter akan mengarah pada pengembangan penemuan dan teknologi baru.
"Misi semacam itu akan mengharuskan kita untuk mengembangkan teknologi baru seperti pesawat ruang angkasa, pelacakan dan pengendalian yang lebih baik, dan sumber energi yang ditingkatkan," jelasnya.
"Singkatnya, ini akan mendorong kemampuan eksplorasi ruang angkasa kami secara signifikan," sambungnya.
Zhang tidak memberikan informasi rinci tentang misi yang direncanakan, jadwal atau metode eksplorasi akan seperti apa.
BACA JUGA: Review Sound OPPO Enco Buds, Galak di Lamb of God dan Renyah di BTS
Pesawat ruang angkasa pertama yang mengunjungi Jupiter adalah Pioneer 10 Amerika Serikat, pada tahun 1973. Sejak itu, planet ini telah dikunjungi oleh beberapa wahana dan pengorbit yang hanya sekedar lewat.
(dan)
Lihat Juga :