Apa Hubungan Kesaktian Pancasila dengan Jaringan 5G yang Baru Berusia 4 Hari?

Selasa, 01 Juni 2021 - 13:53 WIB
loading...
Apa Hubungan Kesaktian Pancasila dengan Jaringan 5G yang Baru Berusia 4 Hari?
Menkominfo Johnny G. Plate jelang Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang berlangsung virtual dari Gedung Pancasila, Selasa (01/06). Foto: dok Kominfo
A A A
JAKARTA - Ternyata ada hubungan erat antara jaringan 5G dengan Hari Lahir Pancasila. Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate. Menurutnya, konektivitas dan pemanfaatan teknologi 5G dapat memerdekakan Indonesia dan masyarakat di era transformasi digital.

Menteri Johnny mengenang kembali pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945. ”Pada saat ituyang ulang-ulang oleh Bung Karno adalah merdeka, merdeka, dan merdeka dengan 5 panduan utama kehidupan bernegara yang akan didirikan,” ujar Menteri Johnny yang mengikuti Peringatan Hari Lahir Pancasila dari Ruang Media Center Kementerian Kominfo.


Ia menyebut bahwa jaringan 5G baru berusia 4 hari di Indonesia. ”Kehidupan baru akan segera berubah dengan transformasi, dengan disrupsi, dengan perkembangan teknologi digital, khususnya generasi ke-5 telekomunikasi,” ungkapnya.

Menkominfo mengajak masyarakat memerdekakan bangsa Indonesia serta mengisi dengan nilai-nilai Pancasila atau social justice. “Kita harus bahu-membahu, bergotong-royong menyelesaikan tugas menggelar infrastruktur TIK di seluruh Indonesia melalui 4G, sekaligus mengenalkan masyarakat teknologi 5G,” tandasnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyatakan teknologi revolusi 4.0 telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog, berinteraksi, dan berorganisasi dalam skala besar lintas negara seperti pemanfaatan konektivitas teknologi 5G di berbagai negara.

”Konektivitas 5G membuat interaksi antar dunia semakin mudah dan cepat,” ujar Presiden dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang berlangsung virtual dari Gedung Pancasila, Selasa (01/06).


Jokowi juga mewanti-wanti karena kemudahan teknologi bisa digunakan oleh ideologi-ideologi transnasional radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia. ”Ke seluruh kalangan dan usia. Kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi,” ujarnya.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2998 seconds (0.1#10.140)