Contoh Data yang Bocor Valid, Masyarakat Pantas Khawatir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Isu kebocoran data kembali muncul. Kali ini jumlahnya tak main-main, ada sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga telah bocor dan dijual di forum online.
Untuk meyakinkan data tersebut asli, pelaku bahkan memberikan sampel gratis sebanyak 1 juta data.
Satu juta data pribadi yang kemungkinan adalah data dari BPJS Kesehatan diunggahke internet. Akun bernama Kotz memberikan akses download secara gratis untuk file sebesar 240 MB yang berisi satu juta data pribadi masyarakat Indonesia.
Menurut pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan dari sampel tersebut datanya valid.
Dia menyebut, berdasarkan pengecekan dari Vaksincom, data yang bocor memang data nomor BPJS dan ketika dikonfirmasi silang ke situs https://daftar.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs-checking/ ternyata data tersebut sinkron dan cocok.
"Masyarakat hanya bisa berdoa semoga para pengelola data diberikan kesadaran bahwa data yang dikelolanya adalah amanah yang harus di jaga dan kebocoran data akan merugikan masyarakat luas," ujar Alfons saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (21/5/2021).
Senada dengan Alfons, Pakar keamanan siber dari CISSReC, Pratama Persadha, mengatakan hal serupa, bahwa memang benar data tersebut valid.
Sebab dalam file yang dapat diunduh ada data NOKA atau nomor kartu BPJS kesehatan.
Berdasar klaim pelaku, dirinya mempunyai data file sebanyak 272.788.202 juta penduduk. Pratama melihat hal ini aneh bila akun Kotz mengaku mempunyai 270 juta lebih data serupa, padahal anggota BPJS kesehatan sendiri di akhir 2020 adalah 222 juta.
Untuk meyakinkan data tersebut asli, pelaku bahkan memberikan sampel gratis sebanyak 1 juta data.
Satu juta data pribadi yang kemungkinan adalah data dari BPJS Kesehatan diunggahke internet. Akun bernama Kotz memberikan akses download secara gratis untuk file sebesar 240 MB yang berisi satu juta data pribadi masyarakat Indonesia.
Menurut pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan dari sampel tersebut datanya valid.
Dia menyebut, berdasarkan pengecekan dari Vaksincom, data yang bocor memang data nomor BPJS dan ketika dikonfirmasi silang ke situs https://daftar.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs-checking/ ternyata data tersebut sinkron dan cocok.
"Masyarakat hanya bisa berdoa semoga para pengelola data diberikan kesadaran bahwa data yang dikelolanya adalah amanah yang harus di jaga dan kebocoran data akan merugikan masyarakat luas," ujar Alfons saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (21/5/2021).
Senada dengan Alfons, Pakar keamanan siber dari CISSReC, Pratama Persadha, mengatakan hal serupa, bahwa memang benar data tersebut valid.
Sebab dalam file yang dapat diunduh ada data NOKA atau nomor kartu BPJS kesehatan.
Berdasar klaim pelaku, dirinya mempunyai data file sebanyak 272.788.202 juta penduduk. Pratama melihat hal ini aneh bila akun Kotz mengaku mempunyai 270 juta lebih data serupa, padahal anggota BPJS kesehatan sendiri di akhir 2020 adalah 222 juta.