Zoom Batasi Pengguna Baru di China
loading...
A
A
A
JAKARTA - Zoom akan membatasi pendaftaran pengguna baru di China daratan, dan saat ini hanya untuk pengguna perusahaan atau korporat.
Pengguna akun gratis di daratan utama China tetap bisa mengikuti konferensi video yang diadakan pengguna terdaftar.
Sementara itu, pengguna terdaftar dibatasi hanya untuk pelanggan korporat yang mendaftar melalui perwakilan penjualan resmi.
Analis dari Da Davison, Rishi Jaluria, menilai Zoom ingin menghindari pengguna yang membanjir di platform tersebut.
"Paparan di China menjadi perhatian khusus di kalangan media, terutama setelah muncul laoran beberapa data dialihkan melalui server di China," kata Jaluria dikutip dari Reuters, Sabtu (23/5/2020).
Nikkeipertama kali melaporkan pembatasan akun Zoom individu di China ini karena adanya persyaratan peraturan di negara tersebut.
Zoom juga sedang berada di bawah pengawasan Amerika Serikat dan China akibat adanya perang dagang.
Popularitas Zoom diketahui meningkat setelah banyaknya kebijakan lockdown yang diberlakkan di beberapa negara. Namun, Zoom menghadapi banyak kritik dari para pakar dan pengguna keamanan dunia maya atas sejumlah masalah privasi.
Hal tersebut lantas membuat Zoom menghentikan pengembangan fitur baru selama 90 hari dan fokus memperbaiki celah keamanan yang ada.
Pengguna akun gratis di daratan utama China tetap bisa mengikuti konferensi video yang diadakan pengguna terdaftar.
Sementara itu, pengguna terdaftar dibatasi hanya untuk pelanggan korporat yang mendaftar melalui perwakilan penjualan resmi.
Analis dari Da Davison, Rishi Jaluria, menilai Zoom ingin menghindari pengguna yang membanjir di platform tersebut.
"Paparan di China menjadi perhatian khusus di kalangan media, terutama setelah muncul laoran beberapa data dialihkan melalui server di China," kata Jaluria dikutip dari Reuters, Sabtu (23/5/2020).
Nikkeipertama kali melaporkan pembatasan akun Zoom individu di China ini karena adanya persyaratan peraturan di negara tersebut.
Zoom juga sedang berada di bawah pengawasan Amerika Serikat dan China akibat adanya perang dagang.
Popularitas Zoom diketahui meningkat setelah banyaknya kebijakan lockdown yang diberlakkan di beberapa negara. Namun, Zoom menghadapi banyak kritik dari para pakar dan pengguna keamanan dunia maya atas sejumlah masalah privasi.
Hal tersebut lantas membuat Zoom menghentikan pengembangan fitur baru selama 90 hari dan fokus memperbaiki celah keamanan yang ada.
(wbs)