Bye Huawei dan DJI, Xiaomi Akhirnya Lolos dari Daftar Hitam Pemerintah AS

Minggu, 16 Mei 2021 - 16:05 WIB
loading...
Bye Huawei dan DJI,...
Xiaomi agresif berekspansi ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Foto: dok AP
A A A
HONG KONG - Kementerian perdagangan China menyambut baik penghapusan perusahaan smartphone dan AIoT Xiaomi dari daftar hitam pemerintah AS.

Penghapusan Xiaomi dari black list dilakukan sehari setelah pembatalan larangan investasi Amerika terhadap Xiaomi yang diberlakukan di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.



Gao Feng, juru bicara Kementerian Perdagangan China dalam jumpa pers belum lama ini mengatakan bahwa pemerintah China menyambut baik langkah tersebut. ”Kami percaya bahwa menghapus sanksi dan pembatasan serta menghentikan penindasan terhadap perusahaan-perusahaan China justru akan menguntungkan China, Amerika Serikat, dan seluruh dunia,” ujarnya.

Xiaomi dikenal sebagai perusahaan yang memasarkan smartphone dengan harga terjangkau dan spesifikasi terbaik di kelasnya. Perusahaan asal Beijing itu dimasukkan ke dalam daftar hitam Departemen Pertahanan pada Januari 2021, dalam beberapa hari terakhir pemerintahan Presiden Trump. Alasan Trump tidak masuk akal. Ia menuduh Xiaomi terkait dengan militer China.

Dampaknya, investor asal Amerika yang memiliki saham di Xiaomi harus mendivestasikan atau melepaskan kepemilikan saham mereka di Xiaomi paling lambat November 2021 mendatang.

Xiaomi sendiri tidak tinggal diam. Mereka menggugat pemerintah AS atas pencekalan tersebut, menuntut untuk dihapus dari daftar hitam, juga menyangkal memiliki hubungan dengan Liberation Army atau Tentara Pembebasan Rakyat China.

Pada Rabu (12/5) silam pengadilan AS akhirnya memutuskan bahwa Departemen Pertahanan Amerika akan menghapus Xiaomi dari daftar hitam setelah kedua pihak mencapai kesepakatan.

Juru bicara Xiaomi mengatakan kepada Associated Press bahwa mereka menyambut baik keputusan tersebut.

Pemerintahan Trump memang ketakutan dengan agresifnya teknologi dan produk dari perusahaan asal China. Karena memang perusahaan Amerika tidak mampu bersaing. Contohnya bagaimana Trump mencekal perusahaan pembuat drone DJI lantaran memang tidak ada pabrikan drone asal Amerika yang mampu bersaing.

Selain itu, pemasok peralatan telekomunikasi Huawei juga dimasukkan dalam daftar hitam karena teknologinya sudah terlalu canggih. Trump menggunakan alasan keamanan untuk mencekal Huawei.

Dampak dari dimasukkannya perusahaan China ke daftar hitam memang sangat dahsyat. Sebab, perusahaan maupun individu di Amerika dilarang untuk usan dengan perusahaan dalam daftar tersebut. Atau, harus meminta izin khusus dari pemerintah Amerika.



Huawei dan DJI sama-sama membantah bahwa mereka mengirim data apa pun ke China. Meski memang ada aturan dalam undang-undang intelijen nasional China bahwa pemerintah China bisa meminta data tertentu jika diinginkan.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1490 seconds (0.1#10.140)