Empat Hal yang Diidamkan Seller di Online Marketplace

Rabu, 12 Mei 2021 - 23:05 WIB
loading...
Empat Hal yang Diidamkan...
Gratis ongkos kirim, edukasi, serta promosi sangat penting bagi penjual online di marketplace. Foto: dok Pintek
A A A
JAKARTA - Survei menyebut 80% masyarakat memanfaatkan marketplace dan e-commerce untuk meriset barang-barang yang akan dibeli dan sebanyak 69% di antaranya bersiap berburu diskon online saat setelah menerima Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran 2021.

Demikian hasil riset dari NeuroSensum, perusahaan riset konsumen berbasis neurosains dan kecerdasan artifisial. Mereka melakukan studi kualitatif mengenai kecenderungan konsumen dalam memanfaatkan online marketplace untuk berbelanja kebutuhan lebaran.


Hasil studi tersebut menyebutkan, kebutuhan belanja secara online di masa pandemi turut meningkatkan pendapatan para seller di sejumlah online marketplace.
Bagi para seller, momen seperti Idul Fitri menjadi peluang besar untuk meraup keuntungan berlipat ganda.

Konsumen yang telah memperoleh THR biasanya membelanjakan uangnya terutama untuk produk fashion selain kue, parsel, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. ”Selepas momen Hari Raya, konsumen cenderung mengurangi kebutuhan untuk berbelanja online,” ungkap Grace Oktaviana, Associate Director, NeuroSensum.

NeuroSensum mendapati empat hal yang diinginkan oleh para penjual di online marketplace agar lapak jualan mereka tetap ramai.

Dari riset kualitatif NeuroSensum, Shopee dianggap sebagai e-commerce ideal oleh para seller di online marketplace. Mereka menyebut empat hal yang diinginkan para seller di online marketplace.

Pertama, gratis ongkir (ongkos kirim) merupakan hal yang paling digemari konsumen, sekaligus oleh para penjual online.

Banyak dari mereka yang menyatakan bahwa gratis ongkir adalah salah satu fitur yang mampu meningkatkan jumlah pesanan. Seperti pernyataan Nanda, seorang penjual aksesoris daring, yang menyebut gratis ongkir sangat berpengaruh terhadap jumlah pesanan, bahkan bisa meningkat 100% atau dua kali lipat dibanding biasanya.

Selain itu, promo tanggal kembar misal seperti 5.5 atau 12.12 hingga flash sale juga terbukti secara efektif meningkatkan pesanan atau volume penjualan usaha mereka.
"Subsidi ongkir sangat membantu daya tarik pembeli karena lokasi seller juga berpengaruh. Terkadang pembeli bisa berpikir dua kali jika ongkirnya mahal. Saya di Malang, dan biasanya pembeli akan cari yang lokasinya dekat agar ongkirnya murah. Kalau ada free ongkir, lokasi bukan lagi hambatan. Saya tetap kirim barang ke Jakarta, Bali, Sulawesi, atau Kalimantan," tutur Nanda.

Kemudian adanya seller service di online marketplace terbukti membantu perkembangan usaha.

Salah satunya adalah Relationship Manager (RM) yang turut membantu penjual. Keberadaan RM sebagai seller service menjembatani penjual dengan pihak marketplace, misalnya untuk menginformasikan promo yang akan berlangsung, atau memberikan pendampingan apabila ada kendala dalam sistem, transaksi maupun masalah pengaduan.

“Kegagapan teknologi dan marketing digital kerap menjadi tantangan UMKM berlaga di e-commerce. Mereka sering kali tidak update atau bahkan tidak mengetahui mengenai promosi-promosi yang dapat mereka lakukan di e-commerce,” tambah Grace.

Selanjutnya, program edukasi berupa pelatihan offline maupun online, yang membantu dan membimbing penjual untuk mengembangkan bisnis juga penting. Topik edukasi yang diberikan penjual bisa beragam, mulai edukasi untuk mengunggah produk di toko online, strategi beriklan, sampai edukasi tentang cara mengelola gudang yang baik.

“Pelatihan tata kelola gudang, misalnya, membantu para seller mengoptimalkan ruang gudang yang ada untuk mengakomodasi flow penjualan. Misalnya memisahkan barang untuk toko fisik dengan online, dan sebagainya,” tambah Grace.

Terakhir adalah exposure yang gencar dari e-commerce atau online marketplace ke publik. Menurut para penjual, iklan di media elektronik televisi, media luar ruang, atau media sosial juga menjadi bentuk dukungan konkret untuk meningkatkan penjualan.

Mereka beranggapan semakin banyak iklan yang beredar maka kesadaran masyarakat otomatis semakin tinggi. Ujung-ujungnya calon konsumen potensial akan datang untuk melihat dan berbelanja di toko-toko online yang di platform marketplace.


Dengan dukungan empat hal di atas, kolaborasi antara seller dan online marketplace bisa terjalin secara baik dan saling menguntungkan. ”Sejatinya, e-commerce atau online marketplace ideal adalah yang bisa bertumbuh, berkembang bersama penjual, serta mampu memberikan solusi terbaik agar menciptakan sinergi yang seimbang dan berkelanjutan,” beber Grace.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1639 seconds (0.1#10.140)