Huawei Dorong Transformasi Digital di ASEAN untuk Hadapi New Normal

Kamis, 21 Mei 2020 - 22:16 WIB
loading...
Huawei Dorong Transformasi Digital di ASEAN untuk Hadapi New Normal
Terkait pemulihan ekonomi, Huawei mendukung dioptimalkannya pemanfaatan teknologi dalam memerangi COVID-19. Karena itu, penerapan 5G memiliki peran yang signifikan dalam memgakomodasi kondisi New Normal. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Huawei menilai salah satu untuk mempercepat pemulihan ekonomi global akibat pandemik global virus Corona adalah melalui pendayagunaan teknologi-teknologi terdepan, seperti 5G , Cloud , dan Artificial Intelligence (AI) .
(Baca juga: Ventilator COVENT-20 Besutan UI Masuki Uji Klinis Pada Manusia )

Hal itu diungkapkan Huawei saat perhelatan Global Analyst Summit di Shenzhen, China, pada 18-20 Mei 2020 yang dihadiri oleh lebih dari 2.000 analis, key opinion leaders, dan media dari beragam latar belakang dan bidang.

Terkait pemulihan ekonomi global, Huawei mendukung dioptimalkannya pemanfaatan teknologi dalam turut memerangi COVID-19. Karena itu, penerapan 5G memiliki peran yang signifikan dalam memgakomodasi terlaksananya kondisi “New Normal”, di mana terjadi perubahan secara besar-besaran dalam setiap aktivitas kehidupan manusia di tengah pandemik.

Melihat indikasi tersebut, serta perubahan perilaku selama era "new normal", masyarakat butuh selalu terkoneksi secara daring selama pandemik COVID-19. Maka penting untuk mendukung terimplementasinya 5G.

"Ketersediaan spektrum menjadi kunci, kami yakin pemerintah berupaya sedemikian rupa untuk memanajemen alokasi spektrum 5G ini," ucap Mohammad Rosidi, ICT Strategy and Business Director, Huawei Indonesia.

Sama halnya dengan yang terjadi di Asia Pasifik. Seluruhnya memandang tentang pentingnya dilakukan percepatan dalam pengembangan 5G di kawasan ini. Di Thailand, telah dibentuk Komite 5G Nasional yang terdiri dari 26 anggota dan diketuai sendiri oleh Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha.

Perannya, ucap Mohammad Rosidi, sangat signifikan dalam melakukan koordinasi pengembangan 5G. Serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital di negara tersebut.

Komite tersebut juga bertugas memitigasi semua hambatan yang muncul saat pengambilalihan spektrum-spektrum yang kosong, dari lembaga negara untuk National Broadcasting and Telecommunications Commission (NBTC), dengan kompensasi tertentu sebagai gantinya. Langkah ini diharapkan akan mampu meningkatkan kerja sama antara lembaga-lembaga terkait dalam mendukung pengembangan 5G.

Di lain pihak, organisasi-organisasi yang bergerak di bidang industri, seperti GSMA menggarisbawahi peran teknologi 5G begitu krusial dalam memerangi pandemi ini, sekaligus sebagai “tulang punggung” bagi percepatan upaya pemulihan ekonomi bangsa.

"Sudah menjadi pengetahuan umum di industri, bahwa TIK dan ekonomi merupakan dua elemen penting yang akan menjadi pilar dalam mendukung proses kerja manusia usai pandemik nanti," tuturnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2977 seconds (0.1#10.140)