Flagship Killer POCO F3 5G Terlahir Kembali, Harga Cuma Rp5 Jutaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - POCO F3 5G kembali mengusung label “flagship killer”, diklaim memberi sejumlah keunggulan pada performa, layar, kamera, dan desain.
Jika POCO seri X menarget pasar mid-end dan seri M untuk entry level, maka POCO seri F secara khusus mengincar pasar flagship. Seri F menjadi seri spesial karena POCO F1 adalah model pertama yang dirilis di Indonesia pada 2018. Dua tahun absen, pada 2020 POCO Indonesia langsung loncat ke POCO F2 Pro. Adapun POCO F2 terlewatkan. Karena itu, POCO Indonesia menyebut POCO F3 reborn atau terlahir kembali.
”Flagship killer telah lahir kembali. Ini adalah smartphone terkencang POCO,” ujar Country Director Xaomi Indonesia Alvin Tse.
Performa
POCO F3 5G mengusung chipset Qualcomm Snapdragon 870 dengan arsitektur 7 nanometer serta kecepatan pacu 3,2GHz. Foto-foto: Sindonews/danang arradian
Chipset Qualcomm Snapdragon 870 adalah penerus Snapdragon 865 dan 865 plus. Performanya naik 12 persen dan GPU-nya naik 10 persen dibanding Snapdragon 865.
Teknologi RAM 8 GB LPDDR5 serta penyimpanan UFS 3.1 256 GB membuat multitasking semakin mudah, manajemen file dan aplikasi juga lebih lancar.
Dibanding Snapdragon 860 dengan Adreno 640 milik POCO X3 Pro, Snapdragon Snapdragon 870 jauh lebih galak.
Skor hasil benchmark AnTuTu Snapdragon 870 42 persen lebih baik dibanding Snapdragon 860, yakni 657K vs 463K. ”Bahkan dibanding Snapdragon 888, Snapdragon 870 punya Prime Core tercepat, 3.2 GHz,” ungkap Alvin.
LiquidCool Technology 1.0 Plus membantu menjaga temperatur panas. Sementara dukungan Wi-Fi 6 lebih baik 2,7 kali dibandingkan Wi-Fi 5.
Alvin menyebut kombinasi Snapdragon 870 dan Adreno 650 diuji telah memainkan Genshin Impact selama 1 jam penuh dan mendapat 58 frame per detik di penyetelan grafis tertinggi. ”Flagship lainnya hanya mencapai 50 fps,” bebernya.
Jika POCO seri X menarget pasar mid-end dan seri M untuk entry level, maka POCO seri F secara khusus mengincar pasar flagship. Seri F menjadi seri spesial karena POCO F1 adalah model pertama yang dirilis di Indonesia pada 2018. Dua tahun absen, pada 2020 POCO Indonesia langsung loncat ke POCO F2 Pro. Adapun POCO F2 terlewatkan. Karena itu, POCO Indonesia menyebut POCO F3 reborn atau terlahir kembali.
”Flagship killer telah lahir kembali. Ini adalah smartphone terkencang POCO,” ujar Country Director Xaomi Indonesia Alvin Tse.
Performa
POCO F3 5G mengusung chipset Qualcomm Snapdragon 870 dengan arsitektur 7 nanometer serta kecepatan pacu 3,2GHz. Foto-foto: Sindonews/danang arradian
Chipset Qualcomm Snapdragon 870 adalah penerus Snapdragon 865 dan 865 plus. Performanya naik 12 persen dan GPU-nya naik 10 persen dibanding Snapdragon 865.
Teknologi RAM 8 GB LPDDR5 serta penyimpanan UFS 3.1 256 GB membuat multitasking semakin mudah, manajemen file dan aplikasi juga lebih lancar.
Dibanding Snapdragon 860 dengan Adreno 640 milik POCO X3 Pro, Snapdragon Snapdragon 870 jauh lebih galak.
Skor hasil benchmark AnTuTu Snapdragon 870 42 persen lebih baik dibanding Snapdragon 860, yakni 657K vs 463K. ”Bahkan dibanding Snapdragon 888, Snapdragon 870 punya Prime Core tercepat, 3.2 GHz,” ungkap Alvin.
LiquidCool Technology 1.0 Plus membantu menjaga temperatur panas. Sementara dukungan Wi-Fi 6 lebih baik 2,7 kali dibandingkan Wi-Fi 5.
Alvin menyebut kombinasi Snapdragon 870 dan Adreno 650 diuji telah memainkan Genshin Impact selama 1 jam penuh dan mendapat 58 frame per detik di penyetelan grafis tertinggi. ”Flagship lainnya hanya mencapai 50 fps,” bebernya.