2021, Erajaya Fokus Kembangkan Ekosistem Smart Home dan IoT
loading...
A
A
A
JAKARTA - Raksasa omnichannel PT Erajaya Swasembada akan semakin fokus menggarap pasar smart home dan Internet of Things (IoT) di 2021. Apa sebabnya?
Direktur Erajaya Group Djohan Sutanto merasakan ada banyak sekali perubahan tingkah laku konsumen selama pandemi 2020 silam. Khususnya, terhadap konsep smart home.
”PSBB memaksa orang untuk tinggal di rumah. Dampaknya, konsumen bereksplorasi untuk membuat tempat tinggal mereka lebih aman, nyaman, sehat dan menyenangkan,” ujar Djohan.
Nah, produk smart home memberikan solusi tersebut. Mulai produk yang sederhana seperti smart bulb atau smart LED lights, hingga produk canggih dengan built-in artificial intelligence.
”Dari sisi produk, pilihannya semakin banyak. Kualitasnya meningkat, fiturnya juga semakin canggih. Pun, harganya lebih terjangkau. Belum lagi peningkatan kualitas dan kecepatan internet di kota-kota besar. Ini berkontribusi positif terhadap tren adopsi smarthome di Indonesia,” ujar Djohan.
Mengapa Harus Smart Home?
Secara sederhana, smart home di definisikan sebagai rumah berbasis teknologi. Menggunakan berbagai perangkat yang terhubung ke internet (internet of things), konsumen bisa mengatur dan mengontrol rumah dari jarak jauh mengandalkan koneksi internet dengan perangkat seluler (smartphone) sebagai media/remote-nya.
Misalnya, mengakses keamanan ke rumah, suhu ruangan, pencahayaan, mengaktifkan AC, mematikan TV bahkan home theatre. Selain smartphone, kontrol dari smart home juga bisa dilakukan melalui perintah suara di smart speaker yang telah dibekali kecerdasan buatan/asisten suara seperti Google Assistant, Amazon Alexa, hingga Samsung Bixby.
”Saat ini pasar smart home memang masih kecil. Tapi, potensinya luar biasa. Kita lihat di China, satu rumah tangga bisa memiliki 20 produk smart home,” ujar Djohan.
Sebagai distributor dan peritel produk elektronik terbesar di Indonesia, Erajaya sendiri sudah melihat potensi pasar smart home dan menjalankan corporate actions dengan mengembangkan jaringan ritel yang fokus di produk IoT dan smart products, yaitu Urban Republic.
Bahkan, Erajaya juga mengembangkan lini produk smarthome di bawah naungan merek IT. ”Tahun ini adalah milestone besar bagi Erajaya. Kami akan terus melengkapi portofolio dengan produk smart home dan ekosistemnya,” ujar Djohan.
Salah satu langkah mereka adalah berkolaborasi dengan perusahaan properti terbesar di Indonesia untuk mengembangkan rumah pintar. ”Kami melengkapi rumah yang dijual dengan produk pintar seperti smart curtain, air purifier, smart speaker, hingga smartlock,” ujarnya.
Djohan juga menyebut bahwa pihaknya terus menjajaki kolaborasi dengan operator telekomunikasi maupun institusi pemerintah.
Direktur Erajaya Group Djohan Sutanto merasakan ada banyak sekali perubahan tingkah laku konsumen selama pandemi 2020 silam. Khususnya, terhadap konsep smart home.
”PSBB memaksa orang untuk tinggal di rumah. Dampaknya, konsumen bereksplorasi untuk membuat tempat tinggal mereka lebih aman, nyaman, sehat dan menyenangkan,” ujar Djohan.
Nah, produk smart home memberikan solusi tersebut. Mulai produk yang sederhana seperti smart bulb atau smart LED lights, hingga produk canggih dengan built-in artificial intelligence.
”Dari sisi produk, pilihannya semakin banyak. Kualitasnya meningkat, fiturnya juga semakin canggih. Pun, harganya lebih terjangkau. Belum lagi peningkatan kualitas dan kecepatan internet di kota-kota besar. Ini berkontribusi positif terhadap tren adopsi smarthome di Indonesia,” ujar Djohan.
Mengapa Harus Smart Home?
Secara sederhana, smart home di definisikan sebagai rumah berbasis teknologi. Menggunakan berbagai perangkat yang terhubung ke internet (internet of things), konsumen bisa mengatur dan mengontrol rumah dari jarak jauh mengandalkan koneksi internet dengan perangkat seluler (smartphone) sebagai media/remote-nya.
Misalnya, mengakses keamanan ke rumah, suhu ruangan, pencahayaan, mengaktifkan AC, mematikan TV bahkan home theatre. Selain smartphone, kontrol dari smart home juga bisa dilakukan melalui perintah suara di smart speaker yang telah dibekali kecerdasan buatan/asisten suara seperti Google Assistant, Amazon Alexa, hingga Samsung Bixby.
”Saat ini pasar smart home memang masih kecil. Tapi, potensinya luar biasa. Kita lihat di China, satu rumah tangga bisa memiliki 20 produk smart home,” ujar Djohan.
Sebagai distributor dan peritel produk elektronik terbesar di Indonesia, Erajaya sendiri sudah melihat potensi pasar smart home dan menjalankan corporate actions dengan mengembangkan jaringan ritel yang fokus di produk IoT dan smart products, yaitu Urban Republic.
Bahkan, Erajaya juga mengembangkan lini produk smarthome di bawah naungan merek IT. ”Tahun ini adalah milestone besar bagi Erajaya. Kami akan terus melengkapi portofolio dengan produk smart home dan ekosistemnya,” ujar Djohan.
Salah satu langkah mereka adalah berkolaborasi dengan perusahaan properti terbesar di Indonesia untuk mengembangkan rumah pintar. ”Kami melengkapi rumah yang dijual dengan produk pintar seperti smart curtain, air purifier, smart speaker, hingga smartlock,” ujarnya.
Djohan juga menyebut bahwa pihaknya terus menjajaki kolaborasi dengan operator telekomunikasi maupun institusi pemerintah.
(dan)