Kebakaran Hutan di Australia Meninggalkan Efek Sangat Buruk di Atmosfer

Selasa, 13 April 2021 - 13:11 WIB
loading...
Kebakaran Hutan di Australia...
Penelitian yang dilakukan terhadap dampak dari kebakaran semak-semak Black Summer Australia antara 2019 dan 2020 memberikan gambaran yang mengerikan. Foto/dok
A A A
CANBERRA - Penelitian yang dilakukan terhadap dampak dari kebakaran semak-semak Black Summer Australia antara 2019 dan 2020 memberikan gambaran yang mengerikan. Dalam simulasi yang dilakukan ilmuwan, kebakaran yang terburuk dalam sejarah Australia itu mengirimkan satu triliun gram partikel asap sampai stratosfer bumi.

Dalam studi baru yang dipimpin Pengfei Yu dari Universitas Jinan China, para ilmuwan mensimulasikan bahwa peristiwa itu menunjukkan kebakaran hutan terburuk yang meninggalkan dampak cukup lama di langit kawasan itu.

BACA: Kebakaran Hutan di Padang, Petugas Kewalahan Padamkan Api

"Kebakaran hutan yang ekstrim dapat menyuntikkan asap ke troposfer atas dan bahkan ke stratosfer di bawah kondisi meteorologi yang kurang menguntungkan," tulis para peneliti dalam makalah mereka seperti dikutip Science Alert.

Dalam kasus kebakaran Black Summer , api mengirimkan hampir satu triliun gram partikel asap ke stratosfer, yang menurut para peneliti merupakan jumlah terbesar yang pernah didokumentasikan di era satelit.
"Semakin tinggi asap yang disuntikkan, semakin lama asap itu bertahan dan semakin luas jangkauannya," kata Yu.

Massa asap ini terdiri dari berbagai jenis partikel asap, termasuk organik carbon (OC) -- yang mencakup Brown carbon, alias BrC --, dan black carbon (BC). Masing-masing memiliki efek perangkap panas yang berbeda di atmosfer, dengan BC sebagai perangkap panas paling banyak.

Menurut perhitungan para peneliti, asap Black Summer terdiri dari sekitar 2,5 persen karbon hitam, yang membantu memberikan efek pemanasan di stratosfer yang berlangsung selama sisa tahun ini.

BACA JUGA: 5 Penemuan di Indonesia yang Membuat Heboh Mancanegara

"Simulasi menunjukkan bahwa asap tetap berada di stratosfer selama tahun 2020 dan secara terukur menghangatkan stratosfer sekitar 1-2 K [Kelvin, setara di sini dengan 1-2 derajat Celcius] selama lebih dari enam bulan," tim menjelaskan.

Selain memanaskan stratosfer, para peneliti mengatakan asap kebakaran yang sangat lama ini juga akan mengurangi lapisan ozon di stratosfer, menghancurkan molekul ozon di garis lintang menengah-atas di belahan bumi selatan, dan kemungkinan membuat lubang ozon.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mencekam! Badai Pasir...
Mencekam! Badai Pasir dari 9 Negara Arab Bergeser Menerjang Israel
15 Kebakaran Hutan Terbesar...
15 Kebakaran Hutan Terbesar dalam Sejarah Dunia, Israel Nomor Berapa?
Cuaca Kering Picu Kebakaran...
Cuaca Kering Picu Kebakaran Hutan Besar di Korea Selatan
Buih Misterius Bermunculan...
Buih Misterius Bermunculan di Laut Australia
Perusahaan Listrik SCE...
Perusahaan Listrik SCE Dituduh Jadi Pemicu Kebakaran Hebat di Los Angeles
Benua Australia dan...
Benua Australia dan Asia Diklaim Ilmuwan Bakal Bertabrakan
Yogyakarta Jadi Tuan...
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Yudhoyono Institute Lecture Series 2025
AHY Soroti Tantangan...
AHY Soroti Tantangan dan Peluang Keberlanjutan di Indonesia
Kementerian PU Harap...
Kementerian PU Harap Arsitek Dukung Mitigasi Perubahan Iklim
Rekomendasi
Perangi Preman! 504...
Perangi Preman! 504 Pelaku Premanisme di Jabar Ditangkap dalam 10 Hari
Running for Passion...
Running for Passion Dukung Gaya Hidup Aktif Para Pelari
AHY Soroti Tantangan...
AHY Soroti Tantangan dan Peluang Keberlanjutan di Indonesia
Berita Terkini
Mengapa Danau Aral Mengering?
Mengapa Danau Aral Mengering?
Ngopi Sambil Ngulik...
Ngopi Sambil Ngulik Laptop AI? Lenovo Bikin Kafe Teknologi Pertama di Indonesia!
LG QNED evo 2025 Lahirkan...
LG QNED evo 2025 Lahirkan Visual Super Tajam yang Bikin Melongo!
lmuwan Siap Telusuri...
lmuwan Siap Telusuri DNA Langka Milik Hewan Unicorn Asia
Wanita Ini Ajukan Gugatan...
Wanita Ini Ajukan Gugatan Cerai Gara-gara Perintah ChatGPT
Apple Siap Integrasikan...
Apple Siap Integrasikan AI ke dalam Website Safari
Infografis
Kebakaran Baru di Los...
Kebakaran Baru di Los Angeles, Trump Justru Ancam Hentikan Bantuan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved